Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Sartono, mengatakan terjadi peningkatan yang luar biasa dalam masuknya barang-barang illegal di Indonesia. Hal itusebegaimana disampaikan Presiden Jokowi bahwa 63 persen barang illegal masuk Indonesia.
“Saya pikir tahun ini terjadi peningkatan luar biasa dalam barang-barang impor illegal ini. Saya ini apa yang disampaikan Presiden Jokowi, 63 persen produk illegal masuk Indonesia. Kalau 63 persen impor, dan produk dari luar negara 37 persen,” kata Sartono dalam dialog Pro3 RRI, Selasa (20/10/2015).
Dengan adanya barang illegal ini, ucapnya, Pemerintah Indonesia tentunya sangat dirugikan dan kehilangan pajak yang luar biasa.
“Jadi pengawasan yang ketat itu untuk pengawasan ini. Produk tadi mulai mainan anak, ada mesin cuci, baju dan tekstil. Saya pikir ini mungkin di Asia,” ucapnya.
Di Indonesia, jelasnya, banyak pelabuhan-pelabuhan dan menjadi pintu masuk produk illegal.
“Saya pikir masuknya dari sini mereka masuk. Ini sebenarnya kalau ada produk impor yang tidak sesuai dengan standar. Namun harus ikut memberikan perhatian yang besar kepada masyarakat,” tuturnya.
Kalau illegal, katanya, tidak membayar pajak dan harga pasti murah, dan produk lokal tidak laku dan tersaingi.
“Menurut saya banyak cara masuknya barang illegal, dan bisa juga melalui kapal-kapal tradisional. Dan itu bisa saja, dan kalau jumlahnya massif banyak juga. Sekarang di Bea Cukai pintu terakhir barang impor sesuai dengan dokumen atau tidak,” pungkasnya.