Wednesday, October 28, 2015

PROSES EKSRESI

Salah satu ciri mahluk hidup adalah mengolah makanan. Oleh tubuh, zat-zat makanan diubah menjadi energi. Proses pengubahan zat makanan menjadi energi menyisakan limbah. Limbah yang dihasilkan berupa zat-zat sisa metabolisme.


Peta Konsep:
Sistem Pengeluaran (Ekskresi)

- Zat limbah tersebut harus dibuang agar tidak meracuni tubuh. Proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme disebut proses pengeluaran ( ekskresi ).
- Ada tiga jenis proses pengeluaran pada manusia, yaitu:

Sistem Pengeluaran (Ekskresi)

PARU-PARU
- Selain sebagai alat pernafasan, paru-paru juga berperan sebagai alat ekskresi.
- Paru-paru mengekskresikan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O)
- Sekitar 75% CO2 yang diangkut dalam darah berbentuk senyawa HCO3 (asam bikarbonat), sisanya sekitar 25% diikat oleh Hb menjadi HbCO2 (karboksi hemoglobin). Namun akhirnya CO2 dan uap air dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan.

GINJAL
- Ginjal merupakan alat penyaring darah yang berbentuk seperti kacang merah.
- Ginjal manusia terdiri atas 2 buah dengan panjang 10 - 15 cm dengan berat 200 gram
- Ginjal terletak di dalam rongga perut bagian belakang agak ke atas dan didekat tulang belakang.
- Ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Tepat diatas ginjal kanan terdapat hati yang banyak menempati ruangan.
- Ginjal tersusun atas ribuan nefron. Nefron merupakan satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal.

Berikut ini merupakan struktur anatomi ginjal:

Sistem Pengeluaran (Ekskresi)

Ginjal terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1. Kulit ginjal ( korteks ) :
- Terdapat banyak badan malphigi yang tersusun atas glomelurus dan simpai bowman.
- Pada kulit ginjal terjadi filtrasi (penyaringan) darah.
2. Sumsum ginjal ( medula ) :
- Berbentuk kerucut.
- Merupakan tempat berkumpulnya pembuluh halus lanjutan dari simpai bowman.
- Di dalam medula akan terjadi proses-proses sebagai berikut:
a. reabsorbsi (penyerapan kembali) zat-zat yang masih berguna bagi tubuh, proses ini dilakukan oleh tubulus kontortus proksimal
b. augmentasi (penambahan zat-zat tertentu) oleh tubulus kontortus distal.
3. Rongga ginjal ( pelvis ) :
- Rongga ginjal menjadi tempat penampungan urine sementara.
- Rongga ginjal berhubungan dengan ureter. 

Proses terbentuknya urine di dalam nefron ginjal :

Sistem Pengeluaran (Ekskresi)

- Filtrasi : Proses penyaringan darah. Terjadi di glomelurus dan kapsula bowman. Hasilnya urine primer.
- Reabsorbsi : Proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hasilnya urine sekunder
- Augmentasi : Proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Terjadi di tubulus kontortus distal. Hasilnya urine tersier.

Kandungan urin : 
Urin yang normal memgandung bahan-bahan :
- Air, urea dan amonia yang merupakan sisa pembongkaran protein.
- Garam-garam mineral.
- Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urin.
- Zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin A , B , C , obat-obatan, dan hormon.

Faktor yang mempengaruhi pengeluaran urine :
- Banyaknya air yang diminum, kelebihan air didalam tubuh akan di keluarkan lewat ginjal berupa urine atau lewat kulit berupa keringat
- Hormon ADH (Antidiuretik Hormon). Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior. Semakin tinggi kadar ADH dalam darah semakin sedikit urine yang dikeluarkan, begitu pula sebaliknya.
- Banyaknya garam dalam darah yang harus dikeluarkan.
Proses pengeluaran urine :
Sistem Pengeluaran (Ekskresi)

KULIT
Sistem Pengeluaran (Ekskresi)

- Kulit manusia terdiri dari tiga lapisan meliputi kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis) dan jaringan ikat bawah kulit.
- Kulit merupakan bagian dari alat ekskresi karena mengeluarkan keringat.
- Pengeluaran keringat berfungsi untuk mengatur suhu tubuh. Jika tubuh panas karena melakukan aktivitas atau saat suhu udara panas, keringat akan keluar dan menguap sehingga suhu tubuh menurun.
- Keringat tidak hanya mengandung air, tetapi juga membawa zat-zat sisa lain seperti urea, amoniak dan garam-garam mineral.
- Ginjal dan kulit adalah organ ekskresi yang saling melengkapi. Jika suhu udara rendah ( dingin ), sebagian besar zat sisa dibuang dalam bentuk urine. Sedangkan, jika suhu tinggi ( panas ), zat sisa dibuang lewat keringat.

HATI
Sistem Pengeluaran (Ekskresi)

- Hati terletak di dalam rongga sebelah perut sebelah kanan, tepat dibawah sekat rongga dada.
- Hati berwarna merah kecoklatan dan merupakan kelenjar terbesar yang terdapat didalam tubuh manusia.
- Hati mensekresikan cairan empedu dan berperan dalam pembuangan zat racun seperti amoniak dan urea. Amoniak dan urea akan dibuang lewat urine melalui ginjal.

Perombakan protein dan pembentukan UREA di hati:
1. Protein => Asam amino => NH3  + H2O + O2  + E
2. NH3  + CO2  diikat oleh ornitin => Citrulin
3. NH3  + Citrulin => Arginin
4. Arginin => Ornitin + H2O + Urea

Hati juga berfungsi untuk :
- Membuat empedu yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak
- Menawarkan bermacam-macam racun
- Menyimpan gula dalam bentuk gula otot atau glikogen
- Tempat perombakan protein
- mengatur kadar gula dalam darah.

Kelainan dan gangguan pada sistem Ekskresi :

1. Gagal Ginjal :
- Adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya ( sebagai alat penyaring darah ).
- Ada dua macam gagal ginjal yaitu gagal ginjal yang bersifat sementara dan gagal ginjal tetap.
- Penderita gagal ginjal sementara dapat ditolong dengan cuci darah berkala dengan menggunakan alat yang disebut dialisator.

Tekniknya :
- Darah dari penderita dikeluarkan dari arteri, melewati perangkap gelembung, dan masuk ke dalam dialisator. Darah yang sudah dicuci kemudian dikembalikan ke urat dalam lengan.
- Penderita gagal ginjal tetap dapat ditolong dengan mencangkok ginjal. Ginjal sakit yang dimiliki penderita diambil, arteri dan uratnya diikat ( agar putus hubungan), kecuali cabang yang berhubungan dengan kelenjar adrenal, kemudian ginjal yang sakit diganti ginjal yang sehat dari donor yang sesuai

2. Batu Ginjal :
- Batu ginjal terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar.
- Endapan ini pada mulanya terdapat di rongga ginjal, kemudian terbawa arus urine, juga terdapat di ureter dan kantong kemih.
- Batu ginjal dapat dihilangkan dengan beberapa cara antara lain dengan pengobatan, yaitu mengkonsumsi obat yang dapat menghancurkan batu ginjal.
- Namun bila dengan pengobatan sulit hancur dapat dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil batu ginjal tersebut.

3. Diabetes Insipidus :
- Adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak.
- Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH ( Anti Diuretic Hormone ), yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorbsi cairan pada ginjal.
- Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat sampai 30 kali lipat.

4. Nefritis :
- Adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus.
- Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus.

5. Biduran :
- Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.
- Jika penyakit ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya adalah dengan menghindari bahan makanan ( produk kimia ) yang menyebabkan alergi.
- Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan obat yang yang mengandung anti alergi.

6. Hepatitis :
- Adalah radang hati yang disebabkan oleh virus.
- Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A , hepatitis B dan hepatitis C.
- Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis C lebih berbahaya dibanding B, dan B lebih berbahaya daripada hepatitis A.

7. Asma :
- Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru.
- Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas ( sesak napas ).
- Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun.
- Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma.

8. Tuberculosis (TBC) :
- TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
- Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil.
- TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis.
- Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis.
- Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada paru-paru. 

9. Diabetes Melitus :
- Adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine yang mengandung banyak glukosa
- Penyebab penyakit ini adalah rendahnya kadar hormon insulin yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi glikogen.

10. Albuminuria :
- Adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine yang mengandung protein.
- Penyabab penyakit ini adalah kerusakan pada glomelurus yang tidak mampu menyaring protein.

11. Sistisis :
- Adalah radang kantung kemih terutama bagian mukosa dan sub mukosa
- Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, zat kimia atau luka.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...