Saturday, September 12, 2015

Sebelum Hujan, terjadi Badai Pasir

Aktivitas 97 jamaah calon haji Parepare di Mekah, alhamdulillah, tetap lancar, termasuk rutin mengikuti kultum oleh Ketua Kloter II, Ahmad Taufik Tahir. Kemarin, saat Magrib, hujan turun meskipun tidak deras. Dan pada Selasa  sore, terjadi badai Pasir yang memang sering terjadi biasanya terjadi pada saat akan atau setelah turun hujan. Mohon doa dari keluarga dan kerabat di Parepare, semoga jamaah tetap sehat.

Ilustrasi.
Badai pasir menyapu Jeddah dan Mekah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meluncurkan program Gerakan Memakai Masker (Gemmas). Program ini merupakan program kreasi Daerah KerjaBandara Jeddah-Madinah merespons tebalnya debu dari badai yang melanda bandara.  “Melalui program Gemmas, setiap jamaah langsung kita berikan satu masker saat keluar dari pesawat,” kata Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah, Nurul Badruttamam, di Jeddah, Arab Saudi, kemarin.
Menurut Nurul, sejumlah pesawat tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah bertepatan dengan badai pasir yang melanda pada Selasa, 8 September, petang. Bahkan, ada dua pesawat pengangkut jamaah haji Indonesia yang sempat dialihkan mendarat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah. Saat itu, masih ada jamaah yang tidak membawa masker dari dalam negeri. Pascabadai, menurut Nurul, kondisi debu pasir masing melingkupi kawasan bandara. Jamaah pun dimintai tidak menyepelekan bahaya yang bisa timbul akibat menghisap debu pasir.  “Makanya kita terus-menerus mengingatkan agar jamaah selalu memasang masker selama berada di Tanah Suci,” katanya.
Kepala Seksi Kesehatan Daker Bandara Jeddah-Madinah, Purwakaning Purnomo Agung menambahkan, sampai saat ini debu halus masih berterbangan di kota perhajian. Debu bisa menjadi faktor risiko morbiditas (kondisi sakit) jamaah, utamanya menyangkut saluran pernapasan. “Kasus asma dan PPOK (paru-paru kronis) bisa terpicu akibat menghisap debu saat di tiba bandara,” katanya.
Agung melanjutkan, badai pasir masih mungkin terjadi di wilayah kota-kota perhajian menyusul adanya penyebaran (broadcast) pesan singkat dari Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi. Dalam pesan singkat elektronik tersebut, seluruh jamaah haji yang berada di Tanah Suci diminta menggunakan masker dan banyak mengkonsumsi air putih. Jamaah juga disarankan tidak berlama-lama berada di ruang terbuka saat cuaca buruk.
Jumat kemarin, Kota Mekah semakin padat. Ribuan jamaah haji dari berbagai penjuru dunia terus mendatangi kota tersebutr, tidak terkecuali jamaah haji Indonesia. Kepala Seksi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Reza Muhammad Marzal mengatakan bahwa sampai dengan Kamis 10 September, pukul 17.00 waktu Arab Saudi (WAS),  tercatat 99.264 jamaah haji Indonesia sudah berada di Mekah Al-Mukarramah.  Mereka terdiri dari 98.095 jamaah dan 1.188 petugas haji Indonesia.
“Sampai dengan pukul 17.00 waktu Arab Saudi, 60.368 jamaah  datang dari Madinah setelah menyelesaikan ibadah Arbain di Masjid Nabawi. Mereka tergabung dalam 147 kloter yang didampingi oleh 734 petugas kloter. Sedang 37.727 jamaah datang dari Jeddah bersama 454 petugas yang tergabung dalam 75 kloter,” jelas Reza.  “Jadi  jamaah dan petugas haji Indonesia yang sudah berada di Mekah sampai dengan sore ini berjumlah 99.283 orang tergabung dalam 238 kloter,” tambahnya.
Daerah Kerja (Daker) Mekah akan terus menerima kedatangan jamaah haji Indonesia sampai dengan tanggal 17 September mendatang.  Kasi Kedatangan dan Pemulangan M. Ismail Aini mengatakan, bahwa 15 kloter dijadwalkan kembali diberangkatkan, Jumat kemarin dari Madinah menuju Mekah. Sebanyak 6.319 orang ini adalah jamaah haji Indonesia yang telah menyelesaikan proses Arbain di Masjid Nabawi Madinah.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...