Lebaran Idul Adha atau hari raya kurban masih sekitar dua pekan lagi. Namun, harga ternak sapi di wilayah Gorontalo mulai meningkat. Saat ini harga sapi kurban paling murah berkisar Rp 9 juta per ekor.
Sebelumnya, harga sapi yang ada di pasaran Gorontalo rata-rata berkisar Rp 7 juta per ekor. Namun sejak awal September ini, harga sapi di tingkat pedagang mulai mengalami kenaikan.
Abdullah Diko, salah seorang pedagang sapi di Kota Gorontalo mengatakan, lonjakan harga sapi kurban saat ini dipengaruhi naiknya biaya pemeliharaan. Kondisi tersebut dipicu musim kemarau yang terjadi saat ini. Sehingga pakan ternak (rumput gajah) yang dikelola kelompok peternak mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
Abdullah Diko, salah seorang pedagang sapi di Kota Gorontalo mengatakan, lonjakan harga sapi kurban saat ini dipengaruhi naiknya biaya pemeliharaan. Kondisi tersebut dipicu musim kemarau yang terjadi saat ini. Sehingga pakan ternak (rumput gajah) yang dikelola kelompok peternak mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
“Saat ini harga sapi kurban naik berkisar Rp 1-2 juta per ekor,” kata Diko. Pria yang memasok ternak sapi di Gorontalo dan Sulawesi Tengah itu mengatakan, untuk sapi dengan bobot hidup 200 kilogram dibanderol dengan harga Rp 9 juta. Sementara untuk bobot di atas 300 kilogram dijual dengan harga Rp 12 jutaan.
Lebih lanjut Diko mengatakan, kenaikan harga sapi tak memengaruhi minat pembeli. Bahkan menjelang hari raya Idul Adha, permintaan cenderung naik. “Saat ini sapi yang terjual baru berkisar 5-6 ekor setiap harinya. Tetapi biasanya akan melonjak pada pekan kedua sebelum Idul Adha,” tandasnya.
Terpisah, salah seorang pedagang sapi lainnya Doli Duda mengaku, jenis sapi bali yang memiliki bobot daging 90 kilogram mencapai Rp 10,5 juta per ekor. “Untuk sapi jenis Sumba dan Bali Ongole dengan ukuran daging 120 kilogram harganya kini Rp 14 – 14,5 juta per ekor,” katanya.
Di pasar hewan Bongomeme, harga sapi saat ini juga berada pada kisaran Rp 8-25 juta. Hal itu didasarkan pada ukuran dan bobot sapi. “Yang paling banyak dibeli sapi bali dengan kisaran harga Rp 10-15 juta per ekor,” ungkap Rahman Ibrahim, salah seorang penjual sapi.
Ia juga menambahkan, saat ini memang ada beberapa penjual yang sudah menaikkan harga. Namun sebagian besar masih menawarkan harga normal. “Kemungkinan harga sapi akan naik saat mendekati hari H (Idul Adha,red),” jelasnya.
Sementara itu, Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo senin (14/9) depan rencananya akan segera melakukan pemeriksaan kesehatan bagi hewan qurban di seluruh wilayah di Provinsi Gorontalo. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Sunandar Bokings Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo. Sunandar mengatakan, Langkah ini diambil agar setiap daging qurban yang beredar di masyarakat sudah terjamin kualitas dan mutu daging.
“Rencananya tim kesehatan Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo akan mulai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban senin pekan depan,” ujarnya.
Lebih lanjut Sunandar mengungkapkan, Tim Kesehatan Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 4 orang dokter hewan dan 4 orang tenaga ahli. Sunandar menambahkan, nantinya pemeriksanaan kesehatan hewan qurban ini akan dimulai dari Kabupaten Bonebolango.
Lebih lanjut Sunandar mengungkapkan, Tim Kesehatan Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 4 orang dokter hewan dan 4 orang tenaga ahli. Sunandar menambahkan, nantinya pemeriksanaan kesehatan hewan qurban ini akan dimulai dari Kabupaten Bonebolango.