Wednesday, August 5, 2015

PUTRI GAGAL KIBARKAN BENDERA MERAH PUTIH KARENA DIBUNUH AYAHNYA



Salah satu korban tewas pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Abdullah (50) adalah Putri Saridevi (16) yang baru memasuki bangku SMA. Karena tangan panas ayahnya yang penuh amarah, bocah cantik nan tinggi semampai itu meregang nyawa akibat tebasan golok bertubi-tubi.

Putri Saridevi (16) baru tercatat masuk Kelas 10 IPS 3 SMAN 1 Tumpang. Bahkan teman sekelasnya belum ingat betul dengan wajahnya. Karena sejak awal masuk, Putri menjadi salah satu calon pasukan pengibar bendera di Hari Kemerdekaan (Paskibraka) nanti. Putri harus mengikuti latihan setiap hari, sehingga tidak harus masuk sekolah.

"Saya belum mengenalnya, karena Putri ikut Paskibra, tapi sebagian teman sudah kenal, katanya tinggi dan cantik. Karena itu dipilih ikut Paskibra" kata Andri Kusuma Wardhana, teman satu kelasnya saat berkunjung ke rumah almarhumah, Selasa (4/8) kemarin.

Puluhan teman sekelas Putri datang menghaturkan rasa bela sungkawa ke ke rumah duka. Putri bersama ibunya, Wiwik Halimah menjadi korban pembunuhan oleh ayahnya. Mayat mereka dibakar dalam sebuah kamar, sebelum sang ayah berusaha bunuh diri.

Mereka ingin tahu kabar teman yang baru dikenal yang kini tertimpa musibah. Selama di lokasi, didampingi seorang guru mengamati kaca jendela pecah dan pintu rusak bekas dibobol warga.

Gambaran sosok Putri banyak terungkap dari luapan kemarahan warga atas ulah Abdullah. Mereka tidak rela remaja yang baru tumbuh itu dibunuh secara keji oleh ayah kandungnya.

"Bapak goblok, bocah ayune koyok ngono kok dipateni, sak ke yo Putri, bocae dhukur (anak cantiknya seperti itu kok dibunuh. Kasihan Putri, anaknya tinggi, cantik)," kata warga yang sedang bergerombol tepat di depan rumah Putri.

"Sakjane pegatan ae gak opo, timbangane mateni anak lan bojo (Sebenarnya cerai saja dari pada membunuh anak dan istri)," sahut warga yang lain.

Putri baru saja menjalani Masa Orientasi Sekolah (MOS) yang ditutup dengan kegiatan Persami (Perkemahan Sabtu-Minggu). Beberapa orang mengenal secara akrab saat kegiatan MOS dan Persami.

"Saya satu tenda dengan Putri saat Persami. Dia orangnya lucu dan selalu ceria," Betha Widia asal Tumpang.

Widia menjadi teman dekat dengan almarhumah dan sempat saling bertukar PIN BBM. Widia juga memiliki gambar putri selama masih hidup. Widia pun menunjukkan status BBM terakhir Putri yang menunjukkan ungkapan keceriaannya. "Pacar emang gak punya, tapi yang bikin bahagia ada aja," demikian status BMM-nya.

"Pokoknya dia dia menyenangkan. Dia juga pernah cerita kalau pernah menjadi anggota OSIS saat masih di MTS," katanya.

Kendati singkat, pertemanan itu menjadi kenangan bagi Bertha dan teman-temannya. Semua tidak menyangka begitu singkat persahabatan yang terjalin. Mereka pun belum tahu siapa yang akan mengantikan Putri mengibarkan Sang Merah Putih nanti.

Semua berharap Putri menjadi korban terakhir kekerasan ayah kepada anak. Semua juga berharap Wiwik Halimah, menjadi perempuan terakhir yang menjadi korban kekerasan oleh suami sendiri.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...