Friday, July 24, 2015

DIALOG ...IBU & ANAK LELAKINYA



Di Subuh yg dingin...ku dapati Ibu sudah sibuk memasak di dapur.
"Ibu masak apa? Bisa ku bantu?"
"Ini ... masak gurame goreng, Sama sambal tomat kesukaan Bapak" sahutnya.
"Alhamdulillah.. mantab pasti.. "Eh Bu, ... calon istriku kayaknya ... dia tidak bisa masak loh..."
"Iya terus kenapa..?" Sahut Ibu.
"Ya tidak kenapa2 sih ... Bu.. hanya cerita saja, biar Ibu tak kecewa, hehehe"..
"Apa kamu pikir bahwa memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban Wanita?"
Aku menatap Ibu dengan tak paham.
Lalu beliau melanjutkan:
"Ketahuilah Nak, " itu semua adlh kewajiban Lelaki. Kewajiban kamu nanti kalau sdh beristri."
katanya sambil nyentil hidungku
"Lho, bukankah Ibu tiap hari melakukannya?"
Aku masih tak paham...
"Kewajiban Istri adl taat & mencari ridho Suami." kata Ibu.
"Karena Bapakmu mungkin tdk bisa mengurusi rmh, mk Ibu bantu mengurusi semuanya.
Bukan atas nama kewajiban, tetapi sbg wujud cinta & jg wujud Istri yg mencari ridho Suaminya"
Saya makin bingung Bu.
"Baik, anandaku sayang. Ini ilmu buat kamu yg mau menikah."
Beliau berbalik menatap mataku.
"Menurutmu, pengertian nafkah itu seperti apa?
Bukankah kewajiban Lelaki untuk menafkahi Istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan?" tanya Ibu.
"Iya tentu saja Bu.."
"Pakaian yang bersih adlh nafkah. Sehingga mencuci adlh kewajiban Suami.
Makanan adlh nafkah. Mk klou masih berupa beras, itu masih stengah nafkah. Karena blm bisa di makan. Shg memasak adlh kewajiban Suami.
Lalu menyiapkan rumah tinggal adlh kewajiban Suami. Shg kebersihan rumah adlh kewajiban Suami."
Mataku membelalak m'dengar uraian Bunda ku yg cerdas kebanggaan ku ini.
"Waaaaah.. sampai segitu nya bu"..?
Lalu jk itu semua kewajiban Suami, "Kenapa Ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut Bapak sekalipun?"
"Karena Ibu jg seorang Istri yg m'cari ridho dari Suaminya.
Ibu jg m'cari pahala agar selamat di akhirat sana.
Karena Ibu mencintai Ayahmu, mana mungkin Ibu tega menyuruh Ayahmu melakukan semuanya.
Jika Ayahmu berada... mungkin pembantu bisa jadi solusi.
Tapi jika belum ada, ini adalah ladang pahala untuk Ibu."
Aku hanya diam terpesona.
"Pernah dengar cerita Fatimah yg meminta pembantu kpd Ayahanda nya, Nabi, krn tangannya lebam menumbuk tepung?
Tapi Nabi tdk m'berinya.
Atau pernah dengar juga (hikayat) saat Umar bin Khatab diomeli Istrinya? Umar diam saja krn beliau tahu betul bahwa wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam2 yg sebenarnya itu bukanlah tugas si Istri."
"Iya Buu..."
Aku mulai paham,
"Jadi Laki-Laki slm ini salah sangka ya Bu, seharusnya setiap Lelaki bertrimakasih pd Istrinya. Lebih sayang & menghormati jerih payah Istri."
Ibuku tersenyum.
"Eh. Pertanyaanku lagi Bu, kenapa Ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban Ibu?"
"Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita, Nak. Istri menuntut Suami, atau sebaliknya.
Tapi banyak hal lain.
Menurunkan ego.
Menjaga keharmonisan. Mau sama mengalah.
Kerjasama.Kasih sayang. Cinta Dan Persahabatan.
Menikah itu perlombaan utk berusaha melakukan yang terbaik satu sama lain.
Yang Wanita sebaik mungkin membantu Suaminya.
Yang Lelaki sebaik mungkin membantu Istrinya.
Toh impiannya rumah tangga sampai Surga"
"MasyaAllah.... eeh kalo calon istriku tahu hal ini lalu dia jadi malas ngapa2 in, gimana Bu?"
"Wanita beragama yg baik tentu tahu bahwa ia harus mencari keridhoan Suaminya.Shg tidak mungkin setega itu.
Sedang Lelaki beragama yg baik tentu tahu bhw Istrinya tlh membantu.
Sehingga tdk ada cara lain selain lebih mencintainya"
Hening...
Pelajaran untuk hari yg indah ini...
Semoga Allah berikan kemudahan dlm setiap langkah ikhtiar kita semua..
Aamiin
copas
=============================
Fatwa Empat Mazhab Terkait Bahwa Istri Bukan Pembantu
1. Mazhab Al-Hanafiyah
Al-Kasani dalam kitab Badai'ush-Shanai' menyebutkan hal-hal berikut ini :
Seandainya suami pulang membawa bahan pangan yang masih harus dimasak dan diolah, namun istrinya enggan memasak atau mengolahnya, maka istri itu tidak boleh dipaksa. Suaminya diperintahkan untuk pulang membawa makanan yang siap santap (Al-Imam Al-Kasani dalam kitab Al-Badai‘).
Masih dalam mazhab yang sama tetapi dalam kitab lainnya yaitu kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah fi Fiqhil Hanafiyah juga disebutkan hal yang senada :
Seandainya seorang istri berkata,"Saya tidak mau masak dan membuat roti", maka istri itu tidak boleh dipaksa untuk melakukannya. Dan suami harus memberinya makanan siap santap, atau menyediakan pembantu untuk memasak makanan.
2. Mazhab Al-Malikiyah
Ad-Dardir dalam kitab Asy-Syarhu Al-Kabir menyebutkan :
Wajib atas suami melayani istrinya walau istrinya punya kemampuan untuk berkhidmat Bila suami tidak pandai memberikan pelayanan, maka wajib baginya untuk menyediakan pembantu buat istrinya. (kitab Asy-Syarhul Kabir oleh Ad-Dardir)
3. Mazhab As-Syafi'iyah
Al-Imam Asy-Syairazi dalam kitab Al-Muhadzdzab menuliskan :
Tidak wajib bagi istri membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya untuk suaminya Karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta'), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban. . (kitab Al-Muhadzdzab oleh Asy-Syirozi)
4. Al-Hanabilah
Pendapat mazhab Al-Hanabilah pun sejalan dengan mazhab-mazhab lainnya, yaitu bahwa intinya tugas istri bukanlah tugas para pembantu rumah tangga.
Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat bahwa Seorang istri tidak diwajibkan untuk berkhidmat kepada suaminya, baik berupa mengadoni bahan makanan, membuat roti, memasak, dan yang sejenisnya, termasuk menyapu rumah, menimba air di sumur. Karena aqadnya hanya kewajiban pelayanan seksual.
Dan pelayanan dalam bentuk lain tidak wajib dilakukan oleh istri, seperti memberi minum kuda atau memanen tanamannya.
copas dari ustadz Ahmad Sarwat Lc MA
=======================
Manfaat jika istri mengerjakan pekerjaan rumah:
1. berpahala jika ikhlas menolong/menyenangkan suami demi mengharap ridho Allah ta'ala
2. menyehatkan badan, sebab jika kurang aktivitas dan kurang gerak maka tidak baik bagi kesehatan
3. hiburan, mengisi waktu luang (terutama jika tidak bekerja diluar rumah)
4. Jika terkadang/sering mendatangkan pembantu wanita ke rumah, boleh jadi suami akan tertarik dgn pembantu tersebut, apalagi jika pembantu tersebut muda dan cantik.
5. Menambah keharmonisan rumah tangga dan rasa sayang suami, sebab istri banyak berkorban dan membantunya
6. Suami lebih menghargai istri karena jasa-jasanya
7. menyalurkan hobi, misalnya memang hobi memasak
8. menghemat uang suami, karena tidak perlu membayar pembantu/tenaga kerja, sehingga uangnya bisa digunakan untuk hal lain, misalnya untuk memberi hadiah istri, membeli perabot rumah tangga, diberikan kepada istri, dll
======================
# batasan kewajiban taat kepada suami
Ketaatan istri kepada suami tentu ada batasnya, yaitu:
1. bukan dalam perkara yang melanggar syariat
2. wajib taat hanya dalam hal-hal yang memang menjadi tugas dan kewajiban istri. (hal yang ma'ruf)
Jika suami memerintahkan istri melakukan hal yang bukan kewajibannya (bukan hal ma'ruf) maka tidak wajib ditaati meski suami tidak menyuruh istri berbuat maksiat, misalnya:
1. suami menyuruh istri bekerja mencari nafkah, bukan dalam kondisi darurat.
Istri bekerja mencari nafkah bukanlah maksiat, namun bukan kewajiban istri, karena itu istri boleh menolak.
2. suami menyuruh istri memberikan harta pribadi istri kpd suami.
Istri memberikan harta pribadinya kepada suami bukanlah perbuatan maksiat, namun istri tidak wajib mentaati sebab bukan kewajiban istri,
3. suami minta dibelikan mobil/rumah kepada istri yang punya banyak harta.
Istri memberikan mobil/rumah kpd suami bukanlah perbuatan maksiat, namun istri tidak wajib mentaati sebab bukan kewajiban istri,
4. suami melarang istri berobat yg mahal meski dgn biaya pribadi istri, (mahal bukan karena boros namun karena dianggap lebih efektif, misalnya operasi, kemoterapi, radioterapi, dll). dan menyuruh memilih pengobatan yg murah (misalnya herbal)
Dalam hal ini perintah suami juga bukan maksiat, namun istri tidak wajib mentaati, karena berobat untuk kesembuhan istri adalah hak pribadinya, apalagi uang pribadinya.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...