Thursday, March 12, 2015

RUMAH DIJUAL DENGAN PEMILIKNYA SEHARGA Rp.999.000.000... ???


TUNGGU YANG BERMINAT: Winallya di depan rumahnya yang seharga Rp 999 juta di Dusun Randugunting, Tamanmartani, Kalasan, Sleman DI Jogjakarta.


“Masuk, (sepatunya) dipakai saja,” cetus perempuan itu, dengan ramah saat hsaidbenmar.blogspot.com hendak melepas alas kaki di teras, Rabu (11/3). Ini dia Winallya. Namanya mendadak jadi perbincangan publik. Itu setelah janda berumur 40 tahun ini mejeng di salah satu portal online jual beli properti. Selain menjual rumahnya seharga Rp 1 miliar, dia juga mencari pasangan hidup.
Rumah Winallya (bukan Winallia seperti ditulis kemarin, Red) di Dusun Randugunting, Tamanmartani, Kalasan, Sleman DI Jogjakarta, sejak Sabtu (7/3) lalu mendadak ramai dikunjungi awak media. Ini setelah iklan “RUMAH DIJUAL: Beli Rumah Bisa Ajak Pemiliknya Menikah” diunggah ke sebuah situs jual-beli online.

Wina, sapaannya, mengamini ide rekannya, Dian, untuk mengiklankan rumah tersebut dengan “iming-iming” menikahi si empunya rumah. Wina memang berniat menjual rumahnya sejak sebulan lalu.

Harga Rp 999 juta yang dipatok untuk bangunan berukuran 136 m2 dengan luas tanah 527 m2 tergolong fantastis untuk sebuah rumah minimalis di kawasan pedesaan. Namun, bukan harganya yang bikin heboh. Melainkan muatan iklannya.

Wina mengaku tak tahu-menahu kehebohan yang ditimbulkan dari iklan rumahnya. “Saya baru ngeh setelah ditelepon Mas Dian,” ungkap Wina. Dian adalah agen properti independen yang dikenal Wina melalui media sosial belum lama ini. “Saya sendiri terkejut, kok bisa heboh gitu,” lanjutnya.

Janda dua anak ini mengaku tak gerah atas materi iklan. Dia hanya khawatir terhadap dampak minor akibat pemberitaan tentang dirinya yang marak di media massa. Apalagi, di media sosial, Winal mendapat banyak komentar miring dari para netizen. “Padahal, mereka tak tahu maksud sebenarnya. Tapi seolah-olah menganggap saya cari enaknya saja,” ungkap wiraswasta di bidang kecantikan itu.

Dalam iklan memang tersirat si pembeli bisa menikahi pemilik rumah. Tapi, itu jangan lantas diartikan pria yang sudah deal otomatis bisa menikahi Wina. Karenanya, Wina keberatan dengan judul di media yang terkesan bombastis, seperti “Beli Rumah Bonus Nikah” atau “Beli Rumah Dapat Istri”.

Sejatinya, Wina tak mengharuskan si pembeli menikahinya. Sebab, bila ada orang yang sungguh-sungguh ingin menikahi tanpa harus membeli rumah, dia tetap bersedia. Dengan catatan, calon suaminya itu mesti berstatus single, baik duda atau perjaka. Dia tak ingin dijadikan istri kedua. Soal rumahnya? “Ya, nanti diurus bareng-bareng,” kata ibu dari Desty Surya (21) dan Melia Dewi (13) ini.

Tapi, Wina tak mau menyalahkan ide Dian tersebut. “Niatnya memang jual rumah. Tapi saya juga sedang cari suami, ya, siapa tahu ada yang jodoh,” ucapnya.

Tentang harga rumah, ada kesamaan persepsi antara Wina dengan Dian. Harga Rp 999 juta adalah taksiran mereka, walau dianggap kemahalan. Sebab, tentu saja, masih bisa ditawar.

Sayang, sejak diunggah ke internet, lebih banyak kuli tinta yang mendatangi rumah Wina ketimbang calon pembeli. Itu pun hanya satu yang tergolong serius. “Ada juga yang telepon saya langsung dari Malaysia,” kata perempuan kelahiran Klaten, 13 Mei 1975, ini.

Wina sebenarnya eman dengan rumah yang dibangun dari hasil jerih payahnya itu. Apalagi, rumah tersebut dibangun dari nazar untuk memenuhi amanah sang ibu, Maryati, yang meninggal pada 2012 lalu. Meski awalnya belum punya modal, Wina nekat membangun rumah tersebut agar bisa dekat dengan ibu dan saudara-saudaranya. “Sebelum meninggal, ibu berpesan supaya saya segera bangun rumah,” ungkap sulung dari enam bersaudara ini.

Apa boleh buat, tanpa suami yang diceraikannya beberapa tahun lalu, Wina harus menghidupi dirinya sendiri bersama dua putrinya. “Satu-satunya jalan, ya, jual rumah ini. Saya akan pindah ke rumah satunya di Klaten,” tuturnya.

Soal pendamping hidup, perempuan berkulit putih itu punya kriteria tertentu. Seperti, muslim, bertanggung jawab dunia akhirat, punya visi dan misi ke depan yang baik, serta bisa mendidik keluarga. “Syukur paham agama. Saya berharap suami bisa memengaruhi saya untuk berhijab,” tuturnya.

Wina berharap rumahnya segera laku. Itu karena dia sedang butuh dana untuk suatu keperluan yang enggan dibeberkan. Tapi, niat mencari calon suami tetap jalan terus. “Jodoh itu wallahualam. Saya pasrah kepada Tuhan,” kata perempuan berambut pirang ini.


Di kalangan awak media dan seni hiburan, nama Wina sebetulnya juga tak asing. Dia sering tampil di acara Langenswara, salah satu program musik campur sari di salah satu stasiun televisi lokal di Jogjakarta. Bahkan, beberapa karyanya telah diunggah ke YouTube. Kini, Wina ingin membuat album single lagu dangdut karya seniman lokal. “Sekadar buat hiburan,” tandasnya. 

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...