Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2015 akan segera digelar sesuai dengan jadwal yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah beberapa waktu yang lalu.
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa tahun ini, Ujian Nasional akan dilaksanakan dalam dua bentuk yang berbeda yaitu dengan berbasis komputer dan secara manual seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Persiapan demi persiapan telah hampir rampung dilakukan itu artinya pelakasanaan Ujian bisa dipastikan akan berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan, namun dana yang akan digunakan untuk kelancaran Ujian Nasional belum juga diturunkan karena beberapa masalah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjanjikan dana Ujian Nasional (UN) akan cair pada minggu depan. Keterlambatan anggaran UN ke sekolah diklaim karena siklus anggaran akhir tahun.
“Kami berharap, secara otomatis minggu depan semua beres,” ujar Anies, saat meninjau jembatan gantung terputus, di Lebak, Banten, Senin (16/3/2015).
Anies berharap, siswa dapat tenang menghadapi UN. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu juga mendorong agar anak-anak semangat saat belajar menjelang ujian. Di sisi lain, sekolah harus tetap mendukung kejujuran siswa sehingga tidak mengganggu integritas ujian.
“Tidak lagi ada intervensi bocoran soal UN dan lain-lain. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga mengeluarkan skema khusus untuk mengantisipasi kebocoran soal dan kecurangan pelaksanaan UN,” ucapnya.
Penggagas Program Indonesia Mengajar itu melanjutkan, kebocoran soal tersebut akan ada skema khusus dan akan diumumkan minggu depan. Dia mengklaim, penerapan UN berbasis komputer yang akan diterapkan tahun ini justru mempermudah pelacakan jika ada kebocoran soal maupun jika ada kecurangan.
“Pelaksanaan UN dengan sistem berbasis komputer akan diikuti oleh sekira 400 lebih sekolah di seluruh Indonesia. Mayoritas SMK karena mereka memiliki fasilitas komputer. Sekolah mengajukan diri, bukan ditunjuk pemerintah,” ungkapnya.
Sekolah yang akan melaksanakan UN dengan sistem berbasis komputer sudah diverifikasi dan menyatakan siap. Melalui UN berbasis komputer, kata Anies, maka siswa, orangtua dan sekolah merasakan pengalaman yang unik.
“Persiapan UN baik berbasis komputer maupun manual, sejauh ini lancar dan soal yang diberikan ke siswa akan lebih banyak variasinya, namun tingkat kesulitannya setara. Tiap soal sudah diukur bobotnya, sehingga ekuivalen,” tuturnya.