Sunday, November 23, 2014

6 PERTANYAAN IMAM AL-GHOZALI

As-Syech abu
Hamid Muhammad bin Muhammad Al-
Ghozali atau lebih dikenal dengan sebutan
Iman Al-Ghozali seorang tokoh besar
dalam sejarah Islam, Beliau adalah
pengarang kitab Ihya’Ulumudin. Suatu hari
Beliau mengajukan Enam pertanyaan pada
saat berkumpul dengan murid-muridnya.

Pertanyaan Pertama :
Imam Ghazali : “Apakah yang paling dekat
dengan diri kita di dunia ini“?
murid-muridnya ada yang menjawab :
“Orang tua”
“Guru”
“Teman”
“Kaum kerabat”
Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar.
Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah
MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap
yang bernyawa pasti akan mati.”
ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ۗ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺗُﻮَﻓَّﻮْﻥَ ﺃُﺟُﻮﺭَﻛُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
ﻓَﻤَﻦ ﺯُﺣْﺰِﺡَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﺃُﺩْﺧِﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ۗ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ
ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga maka
sungguh ia telah beruntung. Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayaka (Ali Imran 185)
Allah SWT berfirman:
ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﺤْﻴِﻲ ﻭَﻳُﻤِﻴﺖُ
Allah menghidupkan dan mematikan (QS
Ali Imran [3]: 156).
Allah SWT berfirman:
ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻨَﻔْﺲٍ ﺃَﻥْ ﺗَﻤُﻮﺕَ ﺇِﻻ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻛِﺘَﺎﺑًﺎ ﻣُﺆَﺟَّﻼ
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati
melainkan dengan izin Allah sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya
(QS Ali Imran [3]: 145).
ﻣَﺎ ﺗَﺴْﺒِﻖُ ﻣِﻦْ ﺃُﻣَّﺔٍ ﺃَﺟَﻠَﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺴْﺘَﺄْﺧِﺮُﻭﻥَ
Tidak ada suatu umat pun yang dapat
mendahului ajalnya dan tidak pula dapat
memundurkannya (QS al-Hijr [15]: 5; al-
Mu’minun [23]: 43)
Allah SWT menegaskan:
ﻗُﻞْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺗَﻔِﺮُّﻭﻥَ ﻣِﻨْﻪُ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣُﻼﻗِﻴﻜُﻢْ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian
yang kalian lari darinya tetp akan
menemui kalian.” (QS al-Jumu’ah [62]: 8).
Allah SWT juga menegaskan:
ﺃَﻳْﻨَﻤَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﻳُﺪْﺭِﻛُﻜُﻢُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕُ ﻭَﻟَﻮْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻓِﻲ ﺑُﺮُﻭﺝٍ ﻣُﺸَﻴَّﺪَﺓٍ
Di mana saja kalian berada, kematian
akan menjumpai kalian kendati kalian
berada dalam benteng yang tinggi lagi
kokoh (QS an-Nisa’[4]: 78).

Pertanyaan Kedua :
Imam Ghazali : “Apa yang paling jauh dari
kita di dunia ini?”
murid-muridnya yang menjawab :
“Bulan”
“Matahari”
“Bintang-bintang”
Iman Ghazali “Semua jawaban itu benar.
Tetapi yang paling benar adalah MASA
LALU. Bagaimana pun kita, apa pun
kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat
kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu
kita harus menjaga hari ini, hari esok dan
hari-hari yang akan datang dengan
perbuatan yang sesuai dengan ajaran
Agama”.
“Barang siapa yang keadaan amalnya hari
ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia
terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama
dengan hari kemarin, maka ia termasuk
orang yang merugi. Dan barang siapa
yang hari ini lebih baik dari hari kemarin,
maka ia termasuk orang yang
beruntung.” (HR. Bukhari)

Pertanyaan Ketiga:
Iman Ghazali : “Apa yang paling besar di
dunia ini?”
murid-muridnya yang menjawab
“Gunung”
“Matahari”
“Bumi”
Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar,
tapi yang besar sekali adalah HAWA
NAFSU. Maka kita harus hati-hati dengan
nafsu kita, jangan sampai nafsu kita
membawa ke neraka.”
ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺫَﺭَﺃْﻧَﺎ ﻟِﺠَﻬَﻨَّﻢَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﺠِﻦِّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧﺲِ ۖ ﻟَﻬُﻢْ ﻗُﻠُﻮﺏٌ َّﺎ
ﻳَﻔْﻘَﻬُﻮﻥَ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﺃَﻋْﻴُﻦٌ ﻟَّﺎ ﻳُﺒْﺼِﺮُﻭﻥَ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﺁﺫَﺍﻥٌ ﻟَّﺎ
ﻳَﺴْﻤَﻌُﻮﻥَ ﺑِﻬَﺎ ۚ ﺃُﻭﻟَـٰﺌِﻚَ ﻛَﺎﻟْﺄَﻧْﻌَﺎﻡِ ﺑَﻞْ ﻫُﻢْ ﺃَﺿَﻞُّ ۚ ﺃُﻭﻟَـٰﺌِﻚَ ُﻢُ
ﺍﻟْﻐَﺎﻓِﻠُﻮﻥَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi
neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi
tidak dipergunakan untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Meraka itulah orang-orang
yang lalai. (QS.Al A’Raf: 179).
ﺃَﻓَﺮَﺃَﻳْﺖَ ﻣَﻦِ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺇِﻟَٰﻬَﻪُ ﻫَﻮَﺍﻩُ ﻭَﺃَﺿَﻠَّﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻰٰ ﻋِﻠْﻢٍ ﻭَﺧَﺘَﻢَ
ﻋَﻠَﻰٰ ﺳَﻤْﻌِﻪِ ﻭَﻗَﻠْﺒِﻪِ ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﻋَﻠَﻰٰ ﺑَﺼَﺮِﻩِ ﻏِﺸَﺎﻭَﺓً ﻓَﻤَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻳﻪِ
ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۚ ﺃَﻓَﻠَﺎ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥَ
“Maka pernahkah kamu melihat orang
yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah
mengunci mati pendengaran dan hatinya
dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya ? Maka siapakah yang
akan memberinya petunjuk sesudah Allah .
Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran ?” (QS. Al-Jaathiya : 23)
ﺃَﺭَﺃَﻳْﺖَ ﻣَﻦِ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺇِﻟَٰﻬَﻪُ ﻫَﻮَﺍﻩُ ﺃَﻓَﺄَﻧْﺖَ ﺗَﻜُﻮﻥُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻛِﻴﻠًﺎ
ﺃَﻡْ ﺗَﺤْﺴَﺐُ ﺃَﻥَّ ﺃَﻛْﺜَﺮَﻫُﻢْ ﻳَﺴْﻤَﻌُﻮﻥَ ﺃَﻭْ ﻳَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ ۚ ﺇِﻥْ ﻫُﻢْ ِﻟَّﺎ
ﻛَﺎﻟْﺄَﻧْﻌَﺎﻡِ ۖ ﺑَﻞْ ﻫُﻢْ ﺃَﺿَﻞُّ ﺳَﺒِﻴﻠًﺎ
“Terangkanlah kepadaku tentang orang
yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya. Maka apakah kamu dapat
menjadikan pemelihara atasnya ?
Atau apakah kamu mengira bahwa
kebanyakan mereka itu mendengar atau
memahami. Mereka itu tak lain hanyalah
seperti binatang ternak bahkan lebih sesat
jalannya.” (QS. Al-Furqaan : 43-44)
ﻭَﺍﺗْﻞُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻧَﺒَﺄَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺁﺗَﻴْﻨَﺎﻩُ ﺁﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﻓَﺎﻧْﺴَﻠَﺦَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻓَﺄَﺗْﺒَﻌَﻪُ
ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻐَﺎﻭِﻳﻦَ
ﻭَﻟَﻮْ ﺷِﺌْﻨَﺎ ﻟَﺮَﻓَﻌْﻨَﺎﻩُ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻟَٰﻜِﻨَّﻪُ ﺃَﺧْﻠَﺪَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺍﺗَّﺒَﻊَ ﻫَﻮَﺍﻩُ
ﻓَﻤَﺜَﻠُﻪُ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺍﻟْﻜَﻠْﺐِ ﺇِﻥْ ﺗَﺤْﻤِﻞْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻳَﻠْﻬَﺚْ ﺃَﻭْ ﺗَﺘْﺮُﻛْﻪُ ﻳَﻠْﻬَﺚْ
ﺫَٰﻟِﻚَ ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﺬَّﺑُﻮﺍ ﺑِﺂﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ۚ ﻓَﺎﻗْﺼُﺺِ ْﻘَﺼَﺺَ
ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُﻭﻥَ
“Dan bacakanlah kepada mereka berita
orang yang telah Kami berikan kepadanya
ayat-ayat kami kemudian dia melepaskan
diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti
oleh setan maka jadilah dia termasuk
orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki
sesungguhnya kami tinggikan dengan
ayat-ayat itu tetapi dia cenderung kepada
dunia dan menurutkan hawa nafsunya
yang rendah maka perumpamaannya
seperti anjing jika kamu menghalaunya
diulurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan
lidahnya. Demikian itulah perumpamaan
orang-orang yang mendustakan ayat-
ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah
itu agar mereka berpikir. Amat buruklah
perumpamaan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada
diri mereka sendirilah mereka berbuat
zhalim.” (QS. Al-A’raaf : 175-176)

Pertanyaan Keempat:
IMAM GHAZALI : “Apa yang paling berat di
dunia?”
murid-muridnya menjawab
“Baja”
“Besi”
“Gajah”
Imam Ghazali : “Semua itu benar, tapi
yang paling berat adalah MEMEGANG
AMANAH.
ﺇِﻧَّﺎ ﻋَﺮَﺿْﻨَﺎ ﺍﻟْﺄَﻣَﺎﻧَﺔَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺍﻟْﺠِﺒَﺎﻝِ ﻓَﺄَﺑَﻴْﻦَ
ﺃَﻥ ﻳَﺤْﻤِﻠْﻨَﻬَﺎ ﻭَﺃَﺷْﻔَﻘْﻦَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﺣَﻤَﻠَﻬَﺎ ﺍﻟْﺈِﻧﺴَﺎﻥُ ۖ ﺇِﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻇَﻠُﻮﻣًﺎ
ﺟَﻬُﻮﻟًﺎ
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan
amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, maka semuanya enggan untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan mengkhianatinya, dan dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
(QS.Al Ahzab: 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung,
dan malaikat semua tidak mampu ketika
Allah SWT meminta mereka menjadi
khalifah pemimpin di dunia ini. Tetapi
manusia dengan sombongnya berebut-
rebut menyanggupi permintaan Allah SWT
sehingga banyak manusia masuk ke
neraka kerana gagal memegang amanah.”

Pertanyaan Kelima:
Imam Ghazali : “Apa yang paling ringan di
dunia ini?”
murid-muridnya ada yang menjawab
“Kapas”
“Angin”
“Debu”
“Daun-daun”
Imam Ghazali : “Semua jawaban kamu itu
benar, tapi yang paling ringan sekali di
dunia ini adalah MENINGGALKAN
SHALAT. Gara-gara pekerjaan kita atau
urusan dunia, kita tinggalkan shalat “
padahal Rasulullah menegaskan dalam
sabda beliau :
“(Perbedaan) antara hamba dan
kemusyrikan itu adalah meninggalkan
sholat.” (HR Muslim dalam kitab
Shohihnya nomor 82 dari hadits Jabir).

Pertanyaan Keenam:
Imam Ghazali : “Apa yang paling tajam
sekali di dunia ini? “
Murid- Murid dengan serentak menjawab :
“Pedang”
Imam Ghazali : “Itu benar, tapi yang paling
tajam sekali di dunia ini adalah LIDAH
MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia
dengan mudahnya menyakiti hati dan
melukai perasaan saudaranya sendiri.
”Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab
Shahihnya hadits no.10 dari Abdullah bin
Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Seorang muslim adalah
seseorang yang orang muslim lainnya
selamat dari ganguan lisan dan
tangannya”
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab
Shahihnya hadits no. 6474 dari Sahl bin
Sa’id bahwa Rasulullah bersabda.
“Artinya : Barangsiapa bisa memberikan
jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa
yang ada di antara dua janggutnya dan
dua kakinya, maka kuberikan kepadanya
jaminan masuk surga”
Yang dimaksud dengan apa yang ada di
antara dua janggutnya adalah mulut,
sedangkan apa yang ada di antara kedua
kakinya adalah kemaluan.
Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya no.
6475 dan Muslim dalam kitab Shahihnya
no. 74 meriwayatkan hadits dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.
“Artinya : Barangsiapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir maka
hendaknya dia berkata yang baik atau
diam”.
wallohu a’lam bisshowab.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...