1. Klasifikasi Tumbuhan Randu (Ceiba pentandra L.)
Klasifikasi ilmiah tumbuhan randu (Ceiba pentandra L.) berdasarkan taksonominya (Lanting dan Palaypoyan, 2002):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra L.
2. Morfologi Tumbuhan Randu (Ceiba pentandra L.)
Randu atau kapuk (Ceiba pentandra L.) merupakan pohon tropis yang banyak ditanam di Asia. Kapuk merupakan pohon yang menggugurkan bunga dengan tinggi pohon 8-30 m dan dapat memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m. Pada batangnya terdapat duri-duri tempel besar yang berbentuk kerucut. Daunnya bertangkai panjang dan berbilang 5-9. Bunga terkumpul di ketiak daun yang sudah rontok (dekat ujung ranting). Kelopak berbentuk lonceng, berlekuk pendek dengan tinggi 1-2 cm. Daun mahkota bulat telur terbalik dan memanjang dengan panjang 2,5-4 cm. Benang sari jumlahnya 5, bersatu menjadi bentuk tabung pendek, serta memiliki kepala sari berbelok-belok. Bakal buah beruang 5 dengan bakal biji yang cukup banyak. Pohon kapuk memiliki buah yang bentuknya memanjang dengan panjang 7,5-15 cm, menggantung, berkulit keras dan berwarna hijau jika masih muda serta berwarna coklat jika telah tua. Dalam buahnya terdapat biji yang dikelilingi bulu-bulu halus, serat kekuning-kuningan yang merupakan campuran dari lignin dan sellulosa. Bentuk bijinya bulat, kecil-kecil, dan berwarna hitam (Setiadi, 1983).
3. Nama Lain Tumbuhan Randu (Ceiba pentandra L.)
Nama lain dari tanaman Randu yaitu: Kapas, Kapok, Randu (Indonesia); kapok, cotton silk tree (England); kapokier (Francis); kapokbaum (German); ceiba, ceibo (Spanyol).
4. Kandungan Kimia
Kandungan kimia pada daun randu (Ceiba pentandra L.) terdiri dari polifenol, saponin, damar yang pahit, hidrat arang, flavonoid dan minyak dalam bijinya.
5. Manfaat Tanaman
Tumbuhan randu merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan dibidang pengobatan antara lain: minyak dari biji untuk obat kudis dan membantu pertumbuhan rambut, sari daun yang masih muda dipergunakan untuk membantu pertumbuhan rambut dengan cara digosokkan pada kulit kepala kemudian dipijit-pijit (Heyne, 1987). Infus daun digunakan untuk batuk, radang selaput lendir pada hidung, suara serak, usus dan uretritis. Daun muda diberikan untuk mengobati gonore. Kulitdigunakan sebagai obat untuk mengatasi muntah, diuretik, demam dan diare. Hal ini juga diterapkan pada pengobatan luka dan jari bengkak. Infus dari kulit kayu digunakan sebagai obat kumur.Rebusan bunga digunakan untuk mengatasi sembelit (Lanting dan Palaypayon, 2002).