Seorang pengunjung asal Cilacap, Siti Rokhimah mengaku tidak berpengaruh dengan pemberitaan media yang mengabarkan naiknya status Gunung Slamet. "Dengar sih dari media kalau status Gunung Slamet naik, tetapi saya datang ke sini, masih banyak yang datang. Kebetulan juga sambil mengisi hari libur juga," ucapnya saat ditemui, Jumat (2/5).
Siti datang bersama beberapa temannya untuk mengunjungi lokawisata alam tersebut. Menurutnya, kondisi Baturraden masih aman-aman saja dan tidak ada persoalan dengan naiknya status. Senada dengan Siti, pengunjung lainnya asal Bekasi, Aris mengatakan sempat was-was saat akan berkunjung ke Lokawisata Baturraden. Namun, perasaan tersebut tidak dirasakan saat sampai di lokasi. "Aman-aman saja kok. Tadinya memang sempat bertanya-tanya, karena berita di televisi cukup membuat kami was-was, bisa pulang atau nggak," ucapnya.
Sebelumnya, dia yang ikut dalam rombongan SMA Negeri 1 Cabangbuin Bekasi sempat diberitahu petugas hotel untuk membunyikan sirine dari TOA yang dibawanya. "Kami sempat dibilangi petugas hotel agar tidak menyalakan sirine. Karena nantinya, kata petugas hotel, bisa membuat warga sekitar penginapan panik," jelasnya.
Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Lokawisata Baturraden, Kusmantono mengatakan tingkat kunjungan pada awal Mei ini cukup meningkat setelah selama dua bulan terakhir menurun. "Grafik peningkatan pengunjung mulai terasa pada awal Mei ini, saat hari libur kemarin (Kamis 1/5), jumlah pengunjung seharinya mencapai 1.500-an orang," ucapnya.
Meski begitu, Kusmantono menyatakan Lokawisata Baturraden masih aman dikunjungi. Bahkan, belum ada perintah penutupan operasional dari pemerintah. "Kami mengimbau kepada warga yang ingin datang ke Baturraden silakan datang. Karena kondisinya saat ini masih aman dan kami berharap jangan takut dengan kondisi Gunung Slamet, karena jaraknya dengan puncak gunung sekitar tujuh kilometer atau diluar batas aman untuk Siaga," ucapnya.