Alam semesta, kata ini digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu di mana kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya.
2. Perkembangan Pengetahuan Alam Semesta
Gambaran Alam Semesta sebelum abad ke-20 |
Pada pertengahan terakhir abad ke-20, perkembangan kosmologi berdasarkan pengamatan, juga disebut fisika kosmologi, mengarahkan pada pembagian kata alam semesta, antara kosmologi pengamatan dan kosmologi teoritis; yang biasanya para ahli menyatakan tidak ada harapan untuk mengamati keseluruhan dari ruang waktu kontinu, kemudian harapan ini dimunculkan, mencoba untuk menemukan spekulasi paling beralasan untuk model keseluruhan dari ruang waktu, mencoba mengatasi kesulitan dalam mengimajinasikan batasan empiris untuk spekulasi tersebut dan risiko pengabaian menuju metafisika.
Teori kosmologi, menyatakan bahwa pada skala yang besar, alam semesta adalah homogen dan isotropic. Penjelasannya: dalam sudut pandang kosmologi, galaksi merupakan struktur yang sangat kecil di alam semesta. Bahkan kluster galaksi yang dapat beranggotakan hingga ribuan galaksipun hanyalah sebuah fluktuasi kecil dalam hal kerapatan alam semesta. Dengan demikian, pada skala besar, alam semesta tampak memiliki kerapatan yang sama dimana pun kita berada. Pada skala ini kita tidak lagi memiliki acuan arah atau acuan tempat. Atau dengan kata lain, pada skala besar, alam semesta akan tampak sama di semua arah untuk pengamat yang berada di manapun, yang membuatnya nampak tidak terbatas luasnya. Prinsip ini konsisten dengan pengamatan dari Bumi. Berdasarkan pengamatan, prinsip tersebut menyatakan bahwa Bumi bukanlah tempat yang istimewa.
3. Ukuran alam semesta
Gambaran Alam Semesta setelah abad ke-20 |
4. Umur alam semesta
Umur alam semesta kita juga diperkirakan 13 miliar tahun. Hal ini dikarenakan laju pengembangan bagian terjauh alam semsta hampir sama dengan kecepatan cahaya itu sendiri.
5. Ruang gerak alam semesta
Ruang gerak di alam semesta adalah tiga dimensi, dimana semua objek dapat bergerak dalam ruang yang tersaji secara matematis oleh tiga sumbu saling tegak lurus, kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang.
6. Isi alam semesta
Pada dasarnya alam semesta terisi oleh materi dan energi. Materi dalam alam semesta secara kasarnya terkumpul dalam hirarki berdasarkan sistem. Struktur terbesar dalam alam semesta adalah superkluster filamen.
7. Objek-objek dalam alam semesta
a. Superkluster filamen
b. Kluster galaksi
c. Galaksi
d. Pusat Galaksi
e. lubang hitam di pusat galaksi
f. Kluster bintang
g. Globula
h. Nebula
i. Bekas supernova
j Tata bintang
k. Bintang
l. Planet
m. Satelit
n. Asteroid
o. Komet
p. Meteorid
Sumber: