ZA, warga, Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu, Gowa kini diuber-uber polisi. Pria berusia 45 tahun ini tega mencabuli Bunga (nama samaran) anak tirinya hingga hamil dan kini telah melahirkan.
Bunga yang baru berusia 15 tahun kini harus menanggung aib. Menurut dia, pencabulan yang dilakukan ZA sudah berlangsung sejak tahun 2000 silam. Aib yang terkuak ini menggegerkan warga.
Warga heboh lantaran Bunga melahirkan anak padahal belum pernah menikah.
Kasus pencabulan ayah tiri ini dilaporkan keluarga korban ke Polsek Bontomarannu. Penanganan kasus ini pun dialihkan ke Polres Gowa.
Illustrasi
Polisi yang turun lapangan melakukan penyelidikan tidak berhasil meringkus ZA. Soalnya, ZA telah lebih dulu melarikan diri.
Kapolres Gowa, AKBP Lafri Prasetyono melalui Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Andry Lilikay kepada BKM, Kamis (28/8) mengatakan, pihaknya masih terus mengejar ZA.
''Korban melapor diantar keluarganya. Kasus pencabulan ini sudah berlangsung cukup lama. Korban telah disetubuhi ayah tirinya sejak tahun 2000, saat korban masih SD. Kasus ini ditangani Unit PPA Polres Gowa, sementara tersangka masih dalam pengejaran polisi,'' tegas Andry Lilikay.
Menuru Andry, dari pengakuan korban terkuak kalau perbuatan bejad ZA bermula dari pengancaman. Korban selalu pasrah karena takut ancaman akan dibunuh.
Menyikapi peristiwa ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) kabupaten Gowa, Hj Hasniaty Hayat sangat mengutuk perbuatan bejad tersangka.
''Sungguh malang nasib korban yang bertahun-tahun menjadi budak nafsu ayah tirinya. LPA akan mengawal kasus ini hingga tuntas,'' tegas Hj Hasniaty Hayat yang juga Ketua Komisi II DPRD Gowa.
Hasniati mengklaim, polisi harus memberikan ganjaran kepada ibu korban yang tega melakukan pembiaran atas kebiadaban suaminya.
''Seharusnya ibu korban menghentikan ulah suaminya sejak dulu apalagi jika tahu bahwa putrinya hamil dan melahirkan anak hasil perbuatan suaminya sendiri,'' kata Hj Hasniaty Hayat.
Bunga yang baru berusia 15 tahun kini harus menanggung aib. Menurut dia, pencabulan yang dilakukan ZA sudah berlangsung sejak tahun 2000 silam. Aib yang terkuak ini menggegerkan warga.
Warga heboh lantaran Bunga melahirkan anak padahal belum pernah menikah.
Kasus pencabulan ayah tiri ini dilaporkan keluarga korban ke Polsek Bontomarannu. Penanganan kasus ini pun dialihkan ke Polres Gowa.
Illustrasi
Polisi yang turun lapangan melakukan penyelidikan tidak berhasil meringkus ZA. Soalnya, ZA telah lebih dulu melarikan diri.
Kapolres Gowa, AKBP Lafri Prasetyono melalui Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Andry Lilikay kepada BKM, Kamis (28/8) mengatakan, pihaknya masih terus mengejar ZA.
''Korban melapor diantar keluarganya. Kasus pencabulan ini sudah berlangsung cukup lama. Korban telah disetubuhi ayah tirinya sejak tahun 2000, saat korban masih SD. Kasus ini ditangani Unit PPA Polres Gowa, sementara tersangka masih dalam pengejaran polisi,'' tegas Andry Lilikay.
Menuru Andry, dari pengakuan korban terkuak kalau perbuatan bejad ZA bermula dari pengancaman. Korban selalu pasrah karena takut ancaman akan dibunuh.
Menyikapi peristiwa ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) kabupaten Gowa, Hj Hasniaty Hayat sangat mengutuk perbuatan bejad tersangka.
''Sungguh malang nasib korban yang bertahun-tahun menjadi budak nafsu ayah tirinya. LPA akan mengawal kasus ini hingga tuntas,'' tegas Hj Hasniaty Hayat yang juga Ketua Komisi II DPRD Gowa.
Hasniati mengklaim, polisi harus memberikan ganjaran kepada ibu korban yang tega melakukan pembiaran atas kebiadaban suaminya.
''Seharusnya ibu korban menghentikan ulah suaminya sejak dulu apalagi jika tahu bahwa putrinya hamil dan melahirkan anak hasil perbuatan suaminya sendiri,'' kata Hj Hasniaty Hayat.
