IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tanggal
|
Hari ke-
|
Kegiatan
|
Perkembangan Tanaman
|
13-9-11
|
1
|
Penanaman benih jagung, menggunakan media kapas, kemudian disiram dan diletakkan di tempat teduh. Penggunaan kapas sebagai media tanam dimakhsudkan agar pertumbuhan benih pada hari-hari awal mudah dipahami. Lalu mengambil gambarnya.
|
Biji jagung pada keadaan awal masih keras, dengan warna orange yang tampak dominan, dan terdapat bagian berwarna putih di dekat pangkalnya.
|
14-9-11
|
2
|
Mengecek keadaan benih. Pada hari ini kami tidak melakukan penambahan air karena air pada kapas masih cukup banyak.
Lalu kami pun mengambil gambarnya.
|
Belum ada perubahan yang mencolok dari hari sebelumnya. Namun, biji jagung tampak membengkak.
|
15-9-11
|
3
|
Mengecek keadaan benih sekaligus mengamati perubahan yang terjadi (pukul 06.00), serta mengambil gambar.
Masih di hari yang sama, pada pukul 17.00 dilakukan pemindahan bibit dari media tanam kapas, ke dalam plastic transparan berisi tanah. Benih ditanam pada kedalaman 2 cm dari permukaan tanah. Selanjutnya disiram.
|
Bagian yang berwarna putih tampak lebih terang atau mencolok dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Terdapat suatu tonjolan yang muncul di dekat pangkal, dibagian yang berwarna putih. Diduga ini adalah radikula.
|
16-9-11
|
4
|
Mengamati benih jagung dan mengambil gambar.
|
Pada hari keempat ini tampak radikula bertampah panjang dari hari sebelumnya.
|
17-9-11
|
5
|
Menggali benih untuk kemudian diamati perubahan yang terjadi. Kemudian disiram lalu mengambil gambar.
|
Terjadi pertambahan panjang dari radikula, ini merupakan akar primer dan muncul satu tonjolan dari arah yang berlawanan dengan radikula. Diduga ini adalah koleoptil.
|
18-9-11
|
6
|
Kembali benih jagung kami gali untuk diamati. Benih kemudian diukur panjangnya menggunakan penggaris serta mengambil gambar.
|
Ternyata koleoptil bertambah panjang dibandingkan hari sebelumnya, koleoptinya berwarna putih, sedangkan panjang akar primer pada hari keenam ini tercatat 2 cm.
|
19-9-11
|
7
|
Melakukan pengecekan tanaman sekaligus penyiraman, serta mengambil gambar.
|
Koleoptil bertambah panjang disertai dengan munculnya plumula dari koleoptil. Plumula Tampak plumula berwarna hijau kecoklatan. Akar serabut sudah mulai tumbuh dari batang, serta terdapatnya rambut akar pada akar primer. Pertumbuhan ini termasuk kedalam perkecambahan hypogeal.
|
20-9-11
|
8.
|
Mengecek keadaan tanaman jagung dan mengambil gambar.
|
Terlihat plumula yang pada hari sebelumnya masih berupa tunas pucuk telah sedikit terbuka. -----------
|
21-9-11
|
9.
|
Mengecek keadaan tanaman jagung dan mengambil gambar.
|
Plumula lebih terbuka dibandingkan hari sebelumnya, namun belum terbuka sempurna. Plumulanya berwarna hijau.
|
22-9-11
|
10.
|
Mengecek keadaan tanaman jagung, menggalinya untuk kemudian diukur dengan menggunakan penggaris, lalu hasilnya dicatat. Setelah selesai, lalu disiram dan mengambil gambar.
|
Terlihat pada hari kesepuluh ini daun pertama telah membuka disertai dengan tumbuhnya pucuk baru. Dari pengukuran diperoleh data bahwa panjang ujung daun terakhir sampai pangkal batang adalah 6 cm. pada hari ini kami melakukan kesalahan pada saat mencabut akarnya, sehingga terputusnya akar pada saat kami mencabutnya. Akar serabut bertambah panjang.
|
23-9-11
|
11.
|
Adapun kegiatan yang dilakukan pada hari ini ialah sama seperti hari sebelumnya.
|
Terjadi pertambahan tinggi tanaman jagung dari yang sebelumnya 6 cm, hari ini menjadi kurang lebih 8 cm. disini juga tampak terjadinya perubahan pada daun kedua, yakni dari daun yang sebelumnya kuncup sekarang sudah terbuka. Untuk perakaran, dapat dilihat pada gambar, akar pun mengalami reduksi, dari hari sebelumnya yang panjang, hari ini menjadi lebih pendek. Sedangkan akar serabutnya menjadi lebih panjang serta bertambah jumlahnya.
|
24-9-11
|
12.
|
Hari ini hanya mengecek keadaan tanaman jagung dan mengambil gambar, serta memberi air.
|
Pada hari ini, terlihat telah munculnya sebuah tunas pucuk baru. Sedangkan daun kedua tampak semakin melebar dan memanjang. Selanjutnya, tanaman jagung pada hari ini menjadi sedikit layu, dikarenakan tanahnya mengering. Akar primernya sudah semakin memendek karena mengalami reduksi. Akar serabur sama seperti hari ke-11.
|
25-9-11
|
13.
|
Mengecek keadaan tanaman jagung, menggalinya untuk kemudian di ukur dengan menggunakan penggaris, lalu hasilnya dicatat, serta mengambil gambar.
|
Tampak tunas pucuk yang mana pada hari sebelumnya masih menguncup, hari ini telah terbuka dan bertambah tinggi. Tampak pada gambar panjang batang pada hari ini adalah 4 cm dan ruas antara buku pertama dengan buku kedua kurang lebih adalah 2 cm. akar primernya sudah tidak ada karena mengalami redukisi. Dan sekarang akar tanaman jagung ini menjadi akar serabut, karena akar primernya telah mengalami reduksi.
|
26-9-11
|
14.
|
Menggali tanaman jagung untuk diamati dan diukur dengan penggaris, serta mengambil gambar, lalu disiram.
|
Hari ini tanaman jagung tampak lebih segar. Setelah dilakukan pengukuran tercatat tinggi tanaman jagung dari pangkal sampai ujung pucuk daun terakhir ialah kurang lebih 15 cm, dan juga terlihat bahwa ukuran panjang daun kedua dan ketiga bertambah. Dan sampai hari ini, jumlah daun tanaman jagung ini adalah 4 helai.
|
27-9-11
|
15.
|
Kembali kami menggali tanaman jagung untuk diukur tingginya. Pada hari ini kami melakukan pemupukan, setelah itu disiram dengan air secukupnya.
|
Tampak tanaman jagung mengalami penambahan tinggi dari 15 cm (hari sebelumnya), dan pada hari ini tercatat kurang lebih 18 cm. jumlah daun masih sama, yaitu 4 helai. Dan tampak biji jagung yang masih menempel pada pangkal batang sekarang telah keriput dan mengecil.
|
28-9-11
|
16.
|
Adapun kegiatan yang dilakukan pada hari ini ialah sama seperti hari sebelumnya.
|
Setelah dilakukan pengukuran, ternyata didapat hasil yang signifikan, yaitu tinggi tanaman jagung dari yang mana pada hari kemarin ialah 18 cm, pada hari ini bertambah menjadi 28 cm. jumlah daun masih sama 4 helai, namun ukuran panjang daun kedua, ketiga, dan keempat bertambah panjang. Biji yang masih menempel pada pangkal tanaman jagung tampak semakin keriput dari hari kemarin.
|
Hari ke-
|
Gambar perkembangan tanaman
|
1
| |
2
| |
3
|
|
4
| |
5
|
|
6
|
|
7
| |
8.
| |
9.
|
|
10.
|
|
11.
|
|
12.
|
|
13.
|
|
14.
|
|
15.
|
16.
| |
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, dibahas mengenai struktur perkembangan tumbuhan berbiji. Namun yang dititikberatkan di sini ialah struktur morfologi dari tumbuhan biji tersebut. Struktur umum tumbuhan berbiji di mulai dari biji, yang mana kita ketahui bahwa biji berisi embrio sebagai cikal bakal tanaman yang baru. Pada kesempatan kali ini kelompok kami sepakat untuk mengamati perkembangan struktur mofologi dari biji jagung, oleh karena nya, kami melakukan penanaman biji jagung. Adapun waktu pengamatan yang dilakukan sampai dibuatnya laporan ini ialah sekitar 16 hari terhitung mulai dari Selasa, 13 September 2011 sampai Rabu, 28 September 2011. Sebelum memulai penanaman dan pengamatan terlebih dahulu kami menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu polybag, tanah, gelas air mineral, kapas, penggaris, kamera handphone, alat tulis, dan benih jagung.
Pertama-tama meletakkan kapas secukupnya ke dalam gelas air mineral, kemudian meletakkan benih jagung (biji jagung) pada permukaan kapas lalu diberi air sampai kapas terendam air. Sebelum di tanam, biji jagung masih tampak sepeti jagung umumnya yakni berwarna orange yang dominan mengelilingi biji dan terdapat bagian di dekat pangkal yang berwarna putih da jika di balah bagian ini ternyata berisi embrio. Penggunaan media tanam kapas di sini dimaksudkan agar perubahan yang terjadi pada biji jagung nanti, dapat lebih mudah diamati dibandingkan menggunakan media tanah. Setelah selesai gelas mineral berisi biji ini diletakkan di tempat yang teduh.
Adapun perlakuan yang dilakukan pada hari ke dua ini ialah hanya mengecek keadaan jagung, apakah pada biji jagung telah terjadi suatu perubahan atau belum, dan ternyata biji balum mengalami perubahan yang mencolok, hanya saja biji seperti membengkak. Pembengkakan ini terjadi sebagai akibat dari proses imbibisi sebagai proses awal dimulainya tahap perkecambahan. Mula-mula benih menyerap air melalui proses imbibisi dan benih membengkak yang diikuti oleh kenaikan aktivitas enzim dan respirasi yang tinggi. Perubahan awal sebagian besar adalah katabolisme pati, lemak, dan protein yang tersimpan dihidrolisis menjadi zat-zat yang mobil, gula, asam-asam lemak, dan asam amino yang dapat diangkut ke bagian embrio yang tumbuh aktif.
Pada hari ketiga, mengecek keadaan benih sekaligus mengamati perubahan yang terjadi (06.00), adapun perubahan yang terjadi yaitu bagian yang berwarna putih tampak lebih terang atau mencolok dibandingkan dengan harisebelumnya. Terdapat suatu tonjolan yang muncul di dekat pangkal, dibagian yang berwarna putih. Diduga ini adalah radikula. Pada awal perkecambahan, koleoriza memanjang menembus pericarp biji, kemudian radikel menembus koleoriza. koleoriza yang berfungsi melindungi radikula. Masih pada hari yang sama, sore hari nya kami melakukan pemindahan benih dari media tanam kapas ke media tanah. Benih ditanam pada kedalaman 2 cm dari permukaan tanah. Setelah itu dilakukan penyiraman dengan air secukupnya.
Hari selanjutnya, kami mengamati benih jagung dan mengambil gambar. Pada hari keempat ini tampak akar primer bertampah panjang dari hari sebelumnya.Yang dimaksud akar primer disini ialah radikula, akar yang tumbuh pertama kali dari benih jagung.
Hari kelima. Dilakukan penggalian benih untuk kemudian diamati perubahan yang terjadi kemudian disiram. Terjadi pertambahan panjang dari radikula,muncul satu tonjolan dari arah yang berlawanan dengan radikula. Diduga ini adalah koleoptil. Fungsi koleoptil sama dengan fungsi koleoriza pada radikula, koleoptil merupakan selubung yang melindungi bakal daun/plunule. Pada proses pertumbuhannya, koleoptil terdorong ke atas tanah atau menembus permukaan tanah, ketika ujung koleoptil muncul ke luar permukaan tanah dan plumule muncul dari koleoptil
Pada hari ke enam kembali benih jagung kami gali untuk diamati. Benih kemudian diukur panjangnya menggunakan penggaris serta diambilgambarnya. Ternyata koleoptil bertambah panjang dibandingkan hari sebelumnya, sedangkan panjang akar primer pada hari keenam ini tercatat 2 cm. koleoptinya berwarna putih,
Pada hari selanjutnya, yaitu hari ke tujuh, koleoptil bertambah panjang disertai dengan munculnya plumula dari koleoptil. Plumula tampak berwarna hijau. Akar serabut sudah mulai tumbuh dari batang, serta terdapatnya rambut akar pada akar primer. Pertumbuhan ini termasuk kedalam perkecambahan hypogeal yakni tipe perkecambahan dimana kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas. Plumula dapat digunakan sebagai penanda apakah tumbuhan yang tumbuh itu dikotil atau monokotil, jika tunas pucuk yang tumbuh pertama kali ini hanya satu maka menandakan bahwa tumbuhan tersebut monkotil sedang jika tunas pucuk yang tumbuh pertama kali ini berjumlah dua maka menandakan bahwa tumbuhan tersebut adalah dikotil. Mengapa pada jagung ini (tumbuhan monokotil) plumula yang tumbuh hanya berjumlah satu? Hal ini dikarenakan kotiledon (pada tumbuhan monokotil disebut scutellum karena hanya satu kotiledon) yang seharusnya menjadi tunas pucuk ke dua berubah fungsi menjadi koleoptil, sehingga yang muncul pertama kali tunas pucuk nya hanya satu.
Hari ke delapan. Telihat plumula yang pada hari sebelumnya masih berupa tunas pucuk , hari ini telah sedikit terbuka. Adapun perakaran, pada hari ini telah tumbuh 4 akar sedangkan pada hari sebelum nya hanya terdapat 3 akar saja.
Pada hari kesembilan, uraian kegiatan yang kami lakukan relatif sama seperti pada hari-hari sebelum nya yakni mengamati perubahan yang terjadi baik pada akar maupun daun. Ternyata plumula lebih terbuka dibandingkan hari sebelumnya, namun belum terbuka sempurna. Disini plumula yang telah menjadi daun muda tampak berwarna hijau dan sudah mulai tumbuh tunas pucuk baru di dalam gulungan daun muda tersebut.
Hari selanjutnya, hari kesepuluh, Mengecek keadaan tanaman jagung, menggalinya untuk kemudian diukur dengan menggunakan penggaris, lalu hasilnya dicatat. Setelah selesai, lalu disiram dan mengambil gambar. Terlihat pada hari kesepuluh ini daun pertama telah membuka sempurna disertai dengan terlihatnya pucuk baru yang sudah mulai terbuka. Dari pengukuran diperoleh data bahwa panjang ujung daun terakhir sampai pangkal batang adalah 6 cm. Pada hari ini kami melakukan kesalahan pada saat mencabut akarnya, sehingga terputusnya akar primer pada saat kami mencabutnya.Adapun perkembangan akar akar serabutnya ialah bertambah panjang.
Keesokan harinya dilakukan hal yang sama, ternyata terjadi pertambahan tinggi tanaman jagung dari yang mana pada hari kemarin ialah sekitar 6cm dan pada hari ini ialah sekitar 8 cm. Pada gambar dapat kita lihat perbandingan tanaman jagung pada hari ke-10 dengan hari ke-11, tampak terdapat nya perbedaan warna pada pangkal batang, pada hari kesepuluh pangkal batang berwarna hijau sedang pada hari ke sebelas berwarna merah kecoklatan. Adapun perakaran, terdapat perubahan pada akar primer nya dimana kian hari semakin mengecil dan mengering.
Pada hari ke-12. Tampak akar primer sudah sangat kering. Perubahan akar primer dari hari ke hari yang semakin berubah warna jadi coklat, kering dan mengecil ini pada hari merupakan pristiwa pereduksian dimana akar primer sebagai akar utama yang pertama kali muncul dan muncul nya bukan berasal dari batang melainkan dari biji, lama kelamaan akan menghilang digantikan fungsinya oleh akar serabut. Memang kita ketahui bahwa pada jagung sebagai tumbuhan biji keping satu atau monokotil sistem perakaran nya adalah perakaran serabut, jadi memang tidak memiliki akar utama. Adapun pengamatan pada daun, tampak pada hari ke-12 ini sudah muncul tunas pucuk daun ke tiga sedang daun pertama dan ke dua juga makin panjang.
Hari ke tiga belas, tampak tunas pucuk yang mana pada hari sebelumnya masih menguncup, hari ini telah terbuka dan bertambah tinggi. Tampak pada gambar panjang batang pada hari ini adalah 4 cm dan ruas antara buku pertama dengan buku kedua kurang lebih adalah 2 cm. akar primernya sudah tidak ada karena mengalami redukisi. Dan sekarang akar tanaman jagung ini menjadi akar serabut, karena akar primernya telah mengalami reduksi.
Selanjutnya, hari ke-14, uraian kegiatan masih sama, sedang hasil pengamatan nya ialah hari ini tanaman jagung tampak lebih segar. Setelah dilakukan pengukuran tercatat tinggi tanaman jagung dari pangkal sampai ujung pucuk daun terakhir ialah kurang lebih 15 cm, dan juga terlihat bahwa ukuran panjang daun kedua dan ketiga bertambah dan sampai hari ini, jumlah daun tanaman jagung ini adalah 4 helai. Sedang perakaran bertambah kompleks.
Adapun pada hari ke-15 tanaman jagung tampak lebih segar. Setelah dilakukan pengukuran tercatat tinggi tanaman jagung dari pangkal sampai ujung pucuk daun terakhir ialah kurang lebih 15 cm, dan juga terlihat bahwa ukuran panjang daun kedua dan ketiga bertambah. Dan sampai hari ini, jumlah daun tanaman jagung ini adalah 4 helai.
Pada hari ke-16, setelah dilakukan pengukuran, ternyata didapat hasil yang signifikan, yaitu tinggi tanaman jagung dari yang mana pada hari kemarin ialah 18 cm, pada hari ini bertambah menjadi 28 cm. jumlah daun masih sama 4 helai, namun ukuran panjang daun kedua, ketiga, dan keempat bertambah panjang. Biji yang masih menempel pada pangkal tanaman jagung tampak semakin keriput dari hari kemarin. Perubahan biji yang makin keriput mengering dan mengacil ini dikarenakan di dalam biji terdapat endosperm sebagai sumber makanan yang digunakan biji untuk tumbuh dari benih sampai tumbuhan itu dapat menghasilkan makanan nya sendiri melalui proses fotosintesis. Sehingga lama kelamaan smber makanan tersebut tentu akan habis, mengakibatkan mengerut/mengecil sampai ahirnya biji menghilang. Oleh karena itu sebagai gantinya maka tumbuhan sudah harus mempunyai daun yang sudah siap melakukan proses fotosintesis sehingga dapat memproduksi/ menghasilkan makanannya sendiri.
Perlu diketahui bahwa pada pengamatan dan pembahasan pertumbuhan biji jagung ini hanya menitikberatkan pada struktur morfologinya saja tanpa membahas dan mengaitkan faktor internal ataupun faktor eksternal yang mempengaruhi seperti gen, persediaan makanan dalam biji, horrmon, ukuran dan kekerasan biji, dormansi, air, temperature, oksigen, dan medium.
Pertumbuhan tanaman jagung tergolong lambat karena sampai hari ke-16 jumlah daun nya baru 4 helai. Koleoptil muncul pada hari ke-5. Plumula muncul pada hari ke-7. Daun pertama muncul pada hari ke-8, daun kedua muncul pada hari ke-10, daun ketiga pada hari ke-12, dan daun ke-4 muncul pada hari ke-14. radikula muncul pada hari ke-3. Akar primer hilang pada hari ke-13. Sedang tinggi tanaman jagung pada hari 16 ini ialah 28 cm. Adapun fase perkecambahan terhitung mulai dari hari ke-2 sampai hari ke-8 yaitu dimulai saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama.