Setelah tingkat SMA, kini distribusi soal Ujian Nasional (UN) SMP juga terhambat. Hingga Sabtu, 20 April, baru satu soal mata pelajaran yang tiba di Makassar.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Abdullah Djabbar, mengungkapkan, ujian untuk SMP sedianya digelar serentak pada Senin-Kamis, 22-25 April. Namun, soal yang akan diujikan, baru satu mata pelajaran yang diterima oleh panitia UN Disdik Sulsel, yakni Bahasa Indonesia.
"Keprihatinan kita karena jadwal yang dijanjikan percetakan, seharusnya Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris akan sekaligus diangkut pada Jumat dan Sabtu pagi," ujar Abdullah Djabbar saat menggelar konferensi pers di Kantor Disdik Sulsel, tadi malam.
Namun, yang terjadi justru, hingga tadi malam, baru soal Bahasa Indonesia yang masuk. Soal Bahasa Inggris belum diterima, padahal sesuai janji Wakil Menteri Pendidikan, mestinya soal itu tiba Sabtu pagi. Untuk Soal Bahasa Indonesia pun, panitia baru menerimanya di bandara Hasanuddin (bandara lama, Red), sore kemarin.
Selanjutnya, begitu diterima, soal-soal tersebut langsung dibawa ke gudang pengamanan. Pada malam harinya, Abdullah mengaku segera mendistribusikan soal-soal itu ke daerah-daerah se-Sulsel. Hari ini, soal mata pelajaran Bahasa Indonesia itu diharapkan sudah tiba di kabupaten/kota.
Distribusi soal UN SMP ini memang menjadi tanggung jawab pemprov. Berbeda dengan UN SMA, soal menjadi tanggung Unhas selaku panitia penyelenggara dan kepolisian. Untuk naskah soal SMP, jumlahnya jauh lebih banyak dan areanya lebih jauh. Ia berharap panitia UN daerah bisa bergerak cepat begitu soal sudah tiba di kabupaten/kota.
"Semoga tidak ada hambatan di perjalanan," imbuh Abdullah. Rencananya, soal Bahasa Inggris yang mestinya tiba kemarin, diundur tadi malam atau hari ini. Jika masih juga terjadi pengunduran, maka kemungkinan UN untuk Selasa, 23 April, juga bisa diundur. Persoalannya, panitia provinsi dan daerah juga butuh waktu mendistribusikan soal-soal tersebut setidaknya sehari.
"Soal Bahasa Inggris, katanya akan tiba malam atau paling lambat besok pagi (har ini, red). Padahal seharusnya kami jalan untuk mendistribusikannya pukul 19.00 malam ini," imbuhnya.
Jumlah peserta UN Sulsel untuk SMP sebanyak 137.959 orang. Mata pelajaran UN SMP masing-masing Senin, Bahasa Indonesia; Selasa, Bahasa Inggris; Rabu, Matematika: dan Kamis, IPA.
Mengenai kekurangan soal, Abdullah mengaku tak bisa menjaminnya. Peluang itu bisa saja terjadi. Ia mengatakan, kekurangan soal dalam bentuk paket ke sekolah, akan diketahui saat sudah tiba di daerah. Sementara kekurangan dalam bentuk paket ruangan, baru bisa diketahui saat soal dibagikan.
Jika kekurangannya banyak, kata dia, sebaiknya panitia daerah menggandakannya dalam bentuk fotokopi dengan cara menunda pelaksanaan UN selama beberapa jam sambil menunggu soal lengkap. Pusat, kata dia, akan mengganti biaya fotokopi yang dikeluarkan akibat penggandaan soal secara masif tersebut.
Terkait dengan UN ini, Disdik Sulsel, lanjut Abdullah, telah mendirikan posko untuk mengakomodasi pengaduan-pengaduan masyarakat. Sementara soal untuk SMP di tiga wilayah terpencil, yakni Pangkep, Selayar, dan Luwu Utara, sudah dikirim sejak Jumat. Diperkirakan hari ini sudah sampai di kabupaten.
Adapun soal untuk UN SMA, yang akan diujikan Senin-Selasa, juga sudah tiba, bahkan diberangkatkan ke daerah. Jika soal SMA ini masih ada yang kurang, panitia juga bisa menggandakannya namun harus disaksikan panitia dari Unhas dan kepolisian. Para pengawas dari Unhas tersebut hingga kini masih menunggu di daerah akibat belum rampungnya UN SMA.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Sulsel, Salam Somba, mengatakan, akibat tertundanya pelaksanaan UN di Sulsel, protes langsung diajukan ke Kemendikbud. Pemprov Sulsel, kata dia, sudah empat kali menyurat ke Kemendikbud mengenai protes tersebut.
"Kami mempertanyakan naskah UN yang merugikan kami," katanya. Respons Kemendikbud, kata dia, Wamendikbud langsung diutus dan berkantor di Makassar.
