Friday, April 19, 2013

Pemisahan Campuran Berdasarkan Perbedaan Sifat Kimia Zat



Seperti sudah dibahas pada postingan sebelumnya, setiap zat dalam campuran masih  mempertahankan sifat-sifat asalnya termasuk sifat kimianya. Berdasarkan hal tersebut maka zat-zat yang menyusun suatu campuran dapat dipisahkan dengan memanfaatkan perbedaan sifat kimia masing-masing zat. Cara ini dapat dilakukan, di antaranya dengan menambahkan suatu pereaksi yang hanya bereaksi dengan salah satu komponen zat dalam campuran, tetapi tidak bereaksi dengan komponen zat lainnya.
Sebagai contoh adalah pemisahan zat yang sukar mengendap (misalnya koloid) yang ada dalam air. Koloid merupakan sistem dua fasa dengan ukuran partikel tertentu. Contoh dari koloid adalah protein, cat, hair spray, dan cream. Adanya zat tersebut menyebabkan air tetap tampak tidak jernih (keruh) walaupun sudah didiamkan cukup lama. Untuk menjernihkannya, kita dapat menambahkan zat tertentu, seperti tawas atau PAC ke dalam air tersebut. Tawas atau PAC tersebut akan bereaksi secara kimia dengan koloid membentuk zat baru yang dalam waktu relatif singkat akan terpisah dari air, kemudian mengendap sehingga air akan tampak jernih. Cara pemisahan seperti ini biasa dilakukan pada perusahan Pengolahan Air Minum (PAM).

Tawas dapat digunakan untuk menjernihkan air, dengan cara bereaksi dengan koloid dan mengendapkannya
Sumber gambar: chemistry.about.com

Masih ada contoh-contoh lain dari cara pemisahan campuran menjadi komponen zat-zat penyusunnya berdasarkan perbedaan sifat kimia. Namun, contoh-contoh tersebut tidak perlu diuraikan di sini. Bagimu yang terpenting adalah mengetahui bahwa selain perbedaan sifat fisika, perbedaan sifat kimia pun dapat dipakai untuk memisahkan zat-zat penyusun campuran.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...