Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris- Mesopotamia berasal dari kata mesos = tengah dan potamas =
sungai. Mesopotamia artinya daerah yang terletak di antara dua sungai,
yakni Euprat dan Tigris. Sumber air kedua sungai itu dari Pegunungan
Armenia (Turki), mengalir ke arah tenggara menuju Teluk Persia.
Daerah-daerah yang terletak di sepanjang Sungai Eufrat dan Tigris,
merupakan daerah yang subur. Karena bentuknya seperti bulan sabit, maka
daerahnya disebut The Fertille Crescent Moon.
Penduduk
Mesopotamia termasuk bangsa Semit. Kehidupannya bersifat seminomadik.
Mereka hidup dari beternak dan berdagang. Namun setelah mendapat
tanah-tanah yang subur, mereka mulai hidup dari pertanian. Kirakira
tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Semit.
1. Ilmu pengetahuan bidang arsitektur ziggurat, bangunan perkotaan Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Bangsa Sumeria telah membangun kota dengan tata kota yang rapi dan tiap bangunan menggunakan model Zigurat. Selain
itu, bangsa Sumeria sangat terampil dalam pengolahan logam untuk dibuat
peralatan pembuatan senjata. Bangsa Sumeria telah mengenal ilmu hitung,
lingkaran 360 derajat, dan bangunan dari tanah liat yang dikeringkan
dengan panas matahari. Bangsa Assyria pada masa Ashru Bhanifal telah
membuat perpustakaan tertua di dunia. Dibangunnya perpustakaan merupakan
suatu ciri kepedulian seorang pemimpin akan pentingnya ilmu
pengetahuan. Begitu juga Bangsa Khaldea pada masa kerajaan Babylonia
Baru berhasil membangun taman Gantung yang merupakan salah satu
keajaiban dunia.
2. Sumber tulisan Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Huruf yang digunakan yaitu berupa Cuneiform writing/Pytograph 250 jenis (tulisan huruf paku).
3. Sistem kalender Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Orang-orang
Sumeria sudah mengenal sistem penanggalan dan pembagian waktu.
Pengetahuan tentang waktu sangat mereka butuhkan untuk kepentingan
perdagangan dan pertanian, sehingga mereka akan mengetahui kapan waktu
yang tepat untuk menanam dan berdagang. Pembagian waktu yang telah
mereka lakukan adalah membagi satu hari menjadi 24 jam, satu bulan
terdiri atas 30 hari, dan satu tahun terdiri dari 12 bulan sama dengan
354 hari.
4. Perekonomian Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Daerah
ini juga merupakan lalu lintas perdagangan yang strategis antara Laut
Tengah dan Sungai Shindu. Dengan demikian aktivitas perdagangan di
Mesopotamia sangat ramai. Begitu pula sistem pertanian dijalankan dengan
baik dan sudah terdapat irigasi yang teratur, hasil utamanya yaitu
gandum dan kapas.
5. Pemerintahan Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Pemerintahan
di Mesopotamia berbentuk negara kota. Raja merangkap sebagai kepala
negara. Kronologis bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia sampai dengan
tahun 323 SM yaitu sebagai berikut:
- Bangsa Ubaidian 5000 – 4500 SM
- Bangsa Sumeria I 3800 – 3200 SM
- Bangsa Jamdet Nasr 3200 – 3000 SM
- Bangsa Akkadia 2900 – 2250 SM
- Bangsa Sumeria II 2250 – 2200 SM
- Bangsa Guti 2200 – 2100 SM
- Bangsa Amolia (Babilonia I) 1850 – 1600 SM
- Bangsa Hittit 1600 – 1300 SM
- Bangsa Asyria 1300 – 612 SM
- Bangsa Khaldea (Babilonia II) 612 – 500 SM
- Bangsa Persia 500 – 326 SM
- Bangsa Yunani (Alexander the Great) 326 – 323 SM
6. Hukum Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Pada masa ini diberlakukan undang-undang yang dikenal dengan sebutan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi). Peradaban Mesopotamia pada akhirnya beralih kepada Islam setelah jatuhnya Persia ke tangan kaum muslim Arab. Menurut Lothrop Stoddard, akan
terbentuk dunia baru yaitu dunia Islam. Ada tiga faktor yang mendukung
terciptanya dunia baru Islam, di antaranya sebagai berikut. 1. Situasi
umum di kawasan Asia Barat Daya ada dua negara besar yang bertikai,
yaitu Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) dan Kesultanan Persia (Dinasti
Sasanid). Kedua negara besar tersebut memperebutkan wilayah Levannt dan
Bulan Sabit. Karena pertikaian tersebut dua rakyat menjadi korban
politik sehingga menyebabkan kerajaan masing-masing menjadi lemah. 2.
Dekadensi (kemunduran) dalam masalah keagamaan. Banyak agama yang
menyimpang dan muncul kembali pemujaan terhadap berhala. Di Ka’bah
banyak disimpan patung-patung berhala. Hal tersebut menyebabkan
masyarakat pada umumnya kehilangan pegangan. 3. Hakikat dari agama Islam
itu sendiri.
Pengaruh Peradaban Mesopotamia pada Masyarakat Indonesia
Pengaruh peradaban Mesopotamia terhadap kebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut.
- Upacara baptis dan menyalakan lilin masuk ke dalam ajaran Nasrani dan digunakan oleh umat Kristen Indonesia.
- Kepercayaan pada singa jadi-jadian dan serigala jadi-jadian berasal dari kepercayaan bangsa Assyria.
- Kepercayaan pada angka 17 dan 13 berasal dari ajaran agama Phunisia sebagai angka keburuntungan dan angka sial.
- Islam yang datang ke Indonesia diperkirakan dipengaruhi oleh budaya Persia. Teori ini disampaikan oleh Oemar Amin Husein dan Husen Joyodiningrat yang menyodorkan bukti: 1) di Persia terdapat suku yang bernama Leran, dan di Gresik terdapat suatu kampung yang bernama Leran, maka diperkirakan suku Leran pernah datang dan menyebarkan Islam di Indonesia; 2) di Persia terdapat suku Jawi, suku Jawi datang ke Indonesia dan mengajarkan huruf Pegon yang banyak terdapat di Jawa; 3) adanya istilah jabar dan jeer dari bahasa Iran; 4) adanya upacara Tabut di Minangkabau untuk memperingati wafatnya Hasan dan Husein. Istilah Tabut digunakan di Iran untuk menyebut bulan Muharam. Di Indonesia pun berkembang paham Islam Syiah yang merupakan pengaruh dari Persia atau Iran dan Irak sekarang.