Saturday, March 9, 2013

OVULASI


Pada saat-saat menjelang OVULASI (lepasnya sel telur dari indung telur), lendir cervix akan mengalir dari vagina bila perempuan berdiri atau berjalan. Pengamatan lendir dapat dilakukan dengan cara berikut:
(1) Merasakan perubahan rasa pada vulva di sepanjang hari.
(2) Melihat langsung lendir pada waktu-waktu tertentu.
Hasil pengamatan ini harus dicatat pada malam harinya. Catatan itu akan menunjukkan pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
POLA SUBUR adalah pola yang terus berubah, sedangkan POLA DASAR TIDAK SUBUR (PDTS) adalah pola yang (sama sekali) tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti pola hormon yang mengontrol kelangsungan hidup sperma dan pembuahan, dan dengan demikian akan memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
Anatomi Sistem Reproduksi Perempuan
Pertama-tama, perlu diketahui tentang anatomi sistem reproduksi perempuan. Bagian-bagian yang paling pokok diperlihatkan pada Gambar 1:
(i) Rongga rahim tempat bayi akan berkembang di dalamnya selama 9 bulan;
(ii) Leher rahim (cervix) memproduksi lendir yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesehatan sel-sel sperma;
(iii) Vagina;
(iv) Alat kelamin bagian luar (vulva) yang merasakan keberadaan lendir ketika mengalir keluar dari vagina;
(v) Kedua indung telur (ovarium) yang mengandung sel-sel telur.  Folikel-folikel (gelembung yang berisi sel telur) dalam indung telur menghasilkan hormon-hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan endometrium dalam proses persiapan kehamilan.  Hormon-hormon tersebut tidak hanya mengaktifkan kelenjar-kelenjar leher rahim yang memproduksi lendir, tetapi juga mengakibatkan perubahan-perubahan lain selama siklus yang menyangkut fungsi vagina dan saluran telur.
Syarat-Syarat Kesuburan
Syarat-syarat kesuburan adalah sebagai berikut:
(1) Ovulasi yang  memuaskan.
(2) Saluran-saluran telur yang sehat sehingga memungkinkan perjalanan sel-sel sperma untuk bertemu dengan sel telur.  Sesudah pembuahan, saluran iniu akan memberi gizi dan membantu embrio untuk menempuh perjalanan sampai ke rongga rahim dan mengadakan implantasi (nidasi).
(3) Selaput dinding rahim yang sehat bagi proses implantasi.
(4) Fungsi leher rahim yang memadai untuk menghasilkan lendir yang melancarkan perjalanan sel-sel sperma sehat sampai saluran telur.
(5) Keharmonisan hubungan antara suami-istri yang menunjang pembuahan.
Gambar 1. Organ-organ reproduksi perempuan.


Pencatatan harian yang berisi hasil-hasil pengamatan yang dilakukan pada vulva sangat menentukan untuk memahami Metode Ovulasi Billings.  Pencatatan tanda-tanda yang paling subur yang terlihat sepanjang hari itu dilakukan pada malam harinya.  Catatan siklus pertama yang harus segera dimulai biasanya dilakukan selama 2-4 minggu, dan dalam jangka waktu tersebut suami-istri perlu menghindari semua kontak alat kelamin agar hasil pengamatan mereka tidak keliru dengan sekresi yang ditimbulkan oleh hubungan seksual atau kontak alat kelamin.
Hasil pencatatan ini menjadi informasi bagi suami dan memberi kesempatan kepada suami-istri untuk berkomunikasi serta mengambil keputusan bersama untuk melakukan hubungan seksual atau tidak.  Pemeriksaan bagian dalam vagina tidak boleh dilakukan karena dapat menimbulkan kebingungan.  Untuk mencatat hasil pengamatan, digunakan stiker-stiker berwarna atau simbol-simbol, dan di bawah setiap stiker tersebut dituliskan satu atau dua kata yang menjelaskan rasa pada vulva dan sifat lendir.
Sebuah pertanyaan untuk membantu perempuan yang merasa kebingungan adalah bagaimana dia mengetahui awal haid (menstruasi).  Dia pasti segera mengakui bahwa dia merasa basah dan melihat pendarahan pada vulva.  Peristiwa ini dicatat dengan stiker warna merah (Gambar 2).  Sama dengan pencatatan pada masa menstruasi, pada hari-hari selanjutnya semua pengamatan tentang rasa pada vulva dan sifat lendir juga dicatat.  Pada hari-hari berikutnya, seorang perempuan dengan mudah akan mengenali pola kesuburan dan ketidaksuburan sesuai dengan pola lendirnya sendiri.
Stiker
Simbol
Rasa Sifat LendirBasahBasahBasahLengketKering
Gambar 2. Menstruasi (i) dicatat dengan stiker merah (ii) dicatat dengan lingkaran yang dihitamkan.
Perlu diperhatikan bahwa ada dua versi pencatatan, yang pertama menggunakan stiker berwarna standar mob, yang kedua memakai simbol-simbol mob menurut standar internasional.
Menstruasi dan Hari-Hari Berikutnya
Setelah menstruasi, cervix akan tertutup oleh gumpalan lendir kental dan pekat yang berfungsi mencegah perjalanan sel-sel sperma memasuki cervix serta berfungsi melindungi tubuh dari infeksi. Sel-sel sperma yang masih berada dalam vagina segera akan kehilangan kemampuan untuk membuahi sel telur dan dihancurkan oleh sel-sel di sekelilingnya.
Pada tahap ini, kedua indung telur beristirahat. Tidak ada sesuatu yang mengalir dari cervix, dan vulva terasa kering. Tidak ada yang dirasakan dan tidak ada yang tampak. Pengamatan ini dicatat dengan stiker warna hijau polos (Gambar 3).
Stiker
Simbol
Rasa Sifat LendirBasahBasahBasahLengketKeringKeringKeringKeringKeringKering

Gambar 3.- Pola Dasor Tidak Subur (PDTS). Keadaan kering pada vulva. Sel-sel sperma tidak mungkin memasuki rahim karena cervix tertutup oleh gumpalan lendir yang kental dan pekat.
Setelah hubungan seksual, mengalir cairan sperma dari dalam vagina yang dapat berlangsung sampai 24 jam dan terasa sebagai rasa basah pada vulva. Cairan sperma itu tidak lagi mengandung sel-sel sperma yang masih hidup. Bila cervix mencegah sel-sel sperma memasuki rahim, maka sel-sel sperma itu akan dihancurkan dalam vagina setelah 1 atau 2 jam.



Fase LutealGambar 9 mengilustrasikan fase luteal dari siklus, di mana sejak hari ke-4 sesudah Puncak (hari terakhir rasa licin pada vulva) cervix tertutup dengan gumpalan lendir kental yang mencegah sel-sel sperma untuk memsuki rongga rahim.
Corpus luteum dalam indung telur sedang memproduksi estrogen dan progesteron. Bila tidak ada kontak alat kelamin sejak awal titik perubahan hingga awal harl ke-4 sesudah Puncak, maka sel telur tidak mungkin dibuahi dan akan hancur dalam saluran telur.
Hari Siklus1234567891011121314
Stiker
Simbol
Rasa Sifat LendirBasahBasahBasahLengketKeringKeringKeringKeringKeringKeringLengket
keruh
Basah jernihLicin
jernih
Licin
jernih
mulur
Hari Siklus1516171819202122232425262728
Stiker
Simbol
Rasa Sifat LendirLicinLicinKeringLengketLengketLengketKeringKering
karuh
Kering
karuh
Kering
karuh
KeringLembab karuhKeringKering
Hari Siklus29303132333435
Stiker
Simbol
Rasa Sifat LendirKeringKering
Gambar 9: Pada hari ke-4 sesudah Puncak, sel telur sudah hancur. Sel-sel sperma tidak dapat memasuki cervix. Sekarang stiker-stiker kuning polos atau hijau polos dipakai untuk pencatatan.
Menstruasi (Gambar 10) menyatakan akhir siklus biasanya 11-16 hari sesudah ovulasi, dan sekaligus sebagai permulaan siklus yang berikutnya. Tidak ada lagi gumpalan lendir pada cervix sehingga darah menstruasi dapat mengalir ke luar rahim. Kedua indung telur sudah kembali beristirahat.
Gambar 10. Menstruasi biasanya terjadi 11-16 hari setelah ovulasi.



Ovulasi Tertunda - Fase Pra Ovulasi Diperpanjang dan POLA DASAR TIDAK SUBUR
Ovulasi sering kali tertunda, misalnya pada waktu stres, selama menyusui (laktasi), atau pada masa pra-menopause. Pengertian menganai Pola Dasar Tidak Subur (PDTS) merupukan unsur penting Metode Ovulasi Billings. Pengenelan mengenai tidak berubahnya pola tidak subur pada fase pra-ovulasi memberi kebebasan kepada suami-istri untukmelakukan hubungan seksual tanpa menjadi hamil dalam fase pra-ovulasi, panjang ataupun pendek.
Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang sama sekali tidak berubah dan diamati dalam waktu paling sedikit dua minggu, contohnya:
(1) Tidak ada lendir (vulva kering); atau
(2) Pengeluaran cairan yang tetap sama pada vulva yang disertai kadar estrogen yang tetap rendah; atau
(3) Kombinasi dari butir 1) dan 2), bila pengeluaran cairan tetap tidak berubah dalam pengamatan selama 2 minggu dan diselingi dengan hari-hari kering.
Pola Dasar Tidak Subur berdasarkan pengeluaran cairan berasal dari vagina (contoh: 2 dan 3). Bila naiknya kadar estrogen cukup tinggi untuk menimbulkan reaksi pada cervix, maka pola berubah dan menunjukkan kemungkinan kesuburan. Naik turunnya kadar estrogen bisa menimbulkan reaksi endometrium (selaput dinding rahim) dengan pendarahan breakthrough atau withdrawal.
PERATURAN PRA-OVULASl (lihat di bawah), bila diterapkan pada Pola Dasar Tidak Subur menjamin keamanan Metode Ovulasi Billlngs dan memastikan perempuan mengenali kesuburannya yang kembali lagi dalam kasus ovulasi tertunda yang dapat disebabkan oleh berbagai alasan. Ketidaksuburan yang terusmenerus terjadi juga akan dikenali seorang perempuan yang mendekati masa menopause.

Peraturan Metode Ovulasi Billings
(1) Untuk Mencapai Kehamilan:
Digunakan Peraturan Pra-Ovulasi. Cara ini membantu untuk mengenal perubahan pola kesuburan lendir. Kemudian, hubungan seksual harus ditunda sampai lendir licin tampak. Beberapa hari berikutnya adalah hari yang paling subur. Oleh karena itu, hubungan seksual hendaknya dilakukan selama ada lendir licin (vulva terasa licin).
(2) Untuk Menunda/Menjarangkan Kehamilan
Digunakan
(a) Peraturan Pra Ovulasi
(b) Peraturan Puncak
Peraturan Pra Ovulasi
Peraturan 1: Hindarilah hubungan seksual pada hari-hari pendarahan deras selama menstruasi.
Peraturan 2: Hubungan seksual boleh dilakukan pada setiap malam hari kedua, bila hari ini sudah dikenal sebagai tidak subur (selang-seling).
Peraturan 3: Hindarilah hubungan seksual setiap hari ketika lendir atau pendarahan menyelingi Pola Dasar Tidak Subur. Hubungan seksual baru boleh dilakukan lagi bila 3 hari berturut-turut dikenali sebagai PDTS.
Peraturan Puncak
Sampai awal hari ke-4 sesudah Puncak, hubungan seksual termasuk segala bentuk kontak alat kelamin harus dihindari. Mulai hari ke-4 sesudah Puncak sampai akhir siklus, boleh dilakukan hubungan seksual setiap hari pada setiap saat.
Petingnya Pencatatan Harian
Bila pedoman Metode Ovulasi Billings diterapkan, maka pasangan suami-istri dapat mengharapkan keberhasilan 99% dalam mencegah kehamilan.
Catatan harian penting karena mengingatkan seorang perempuan untuk memberi perhatian pada rasa dan sifat lendir setiap hari.
Catatan ini memberi informasi yang berharga kepada suami, sehingga dia bersama istrinya dapat membicarakan kemungkinan-kemungkinan, serta bersamasama mengambil keputusan mengenai kapan mereka ingin melahirkan anak pertama atau anak berikutnya. Dengan cara ini, komunikasi yang erat dan penuh kasih sayang dapat terbangun di antara mereka sehingga kehadiran bayi sungguh didambakan dan dicintai.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...