Pada saat-saat menjelang OVULASI (lepasnya sel telur dari indung telur), lendir cervix akan mengalir dari vagina bila perempuan berdiri atau berjalan. Pengamatan lendir dapat dilakukan dengan cara berikut:
Hasil pengamatan ini harus dicatat pada malam harinya. Catatan itu akan menunjukkan pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.(1) Merasakan perubahan rasa pada vulva di sepanjang hari.
(2) Melihat langsung lendir pada waktu-waktu tertentu.
POLA SUBUR adalah pola yang terus berubah, sedangkan POLA DASAR TIDAK SUBUR (PDTS) adalah pola yang (sama sekali) tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti pola hormon yang mengontrol kelangsungan hidup sperma dan pembuahan, dan dengan demikian akan memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
Anatomi Sistem Reproduksi Perempuan
Pertama-tama, perlu diketahui tentang anatomi sistem reproduksi perempuan. Bagian-bagian yang paling pokok diperlihatkan pada Gambar 1:
Syarat-Syarat Kesuburan(i) Rongga rahim tempat bayi akan berkembang di dalamnya selama 9 bulan;
(ii) Leher rahim (cervix) memproduksi lendir yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesehatan sel-sel sperma;
(iii) Vagina;
(iv) Alat kelamin bagian luar (vulva) yang merasakan keberadaan lendir ketika mengalir keluar dari vagina;
(v) Kedua indung telur (ovarium) yang mengandung sel-sel telur. Folikel-folikel (gelembung yang berisi sel telur) dalam indung telur menghasilkan hormon-hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan endometrium dalam proses persiapan kehamilan. Hormon-hormon tersebut tidak hanya mengaktifkan kelenjar-kelenjar leher rahim yang memproduksi lendir, tetapi juga mengakibatkan perubahan-perubahan lain selama siklus yang menyangkut fungsi vagina dan saluran telur.
Syarat-syarat kesuburan adalah sebagai berikut:
(1) Ovulasi yang memuaskan.
(2) Saluran-saluran telur yang sehat sehingga memungkinkan perjalanan sel-sel sperma untuk bertemu dengan sel telur. Sesudah pembuahan, saluran iniu akan memberi gizi dan membantu embrio untuk menempuh perjalanan sampai ke rongga rahim dan mengadakan implantasi (nidasi).
(3) Selaput dinding rahim yang sehat bagi proses implantasi.
(4) Fungsi leher rahim yang memadai untuk menghasilkan lendir yang melancarkan perjalanan sel-sel sperma sehat sampai saluran telur.
(5) Keharmonisan hubungan antara suami-istri yang menunjang pembuahan.Gambar 1. Organ-organ reproduksi perempuan.
Pencatatan harian yang berisi hasil-hasil pengamatan yang dilakukan pada vulva sangat menentukan untuk memahami Metode Ovulasi Billings. Pencatatan tanda-tanda yang paling subur yang terlihat sepanjang hari itu dilakukan pada malam harinya. Catatan siklus pertama yang harus segera dimulai biasanya dilakukan selama 2-4 minggu, dan dalam jangka waktu tersebut suami-istri perlu menghindari semua kontak alat kelamin agar hasil pengamatan mereka tidak keliru dengan sekresi yang ditimbulkan oleh hubungan seksual atau kontak alat kelamin.
Hasil pencatatan ini menjadi informasi bagi suami dan memberi kesempatan kepada suami-istri untuk berkomunikasi serta mengambil keputusan bersama untuk melakukan hubungan seksual atau tidak. Pemeriksaan bagian dalam vagina tidak boleh dilakukan karena dapat menimbulkan kebingungan. Untuk mencatat hasil pengamatan, digunakan stiker-stiker berwarna atau simbol-simbol, dan di bawah setiap stiker tersebut dituliskan satu atau dua kata yang menjelaskan rasa pada vulva dan sifat lendir.
Sebuah pertanyaan untuk membantu perempuan yang merasa kebingungan adalah bagaimana dia mengetahui awal haid (menstruasi). Dia pasti segera mengakui bahwa dia merasa basah dan melihat pendarahan pada vulva. Peristiwa ini dicatat dengan stiker warna merah (Gambar 2). Sama dengan pencatatan pada masa menstruasi, pada hari-hari selanjutnya semua pengamatan tentang rasa pada vulva dan sifat lendir juga dicatat. Pada hari-hari berikutnya, seorang perempuan dengan mudah akan mengenali pola kesuburan dan ketidaksuburan sesuai dengan pola lendirnya sendiri.
Stiker | ||||||||||||||
Simbol | ||||||||||||||
Rasa Sifat Lendir | Basah | Basah | Basah | Lengket | Kering |
Gambar 2. Menstruasi (i) dicatat dengan stiker merah (ii) dicatat dengan lingkaran yang dihitamkan.
Perlu diperhatikan bahwa ada dua versi pencatatan, yang pertama menggunakan stiker berwarna standar mob, yang kedua memakai simbol-simbol mob menurut standar internasional.
Setelah menstruasi, cervix akan tertutup oleh gumpalan lendir kental dan pekat yang berfungsi mencegah perjalanan sel-sel sperma memasuki cervix serta berfungsi melindungi tubuh dari infeksi. Sel-sel sperma yang masih berada dalam vagina segera akan kehilangan kemampuan untuk membuahi sel telur dan dihancurkan oleh sel-sel di sekelilingnya.
Pada tahap ini, kedua indung telur beristirahat. Tidak ada sesuatu yang mengalir dari cervix, dan vulva terasa kering. Tidak ada yang dirasakan dan tidak ada yang tampak. Pengamatan ini dicatat dengan stiker warna hijau polos (Gambar 3).
Stiker | ||||||||||||||
Simbol | ||||||||||||||
Rasa Sifat Lendir | Basah | Basah | Basah | Lengket | Kering | Kering | Kering | Kering | Kering | Kering |
Gambar 3.- Pola Dasor Tidak Subur (PDTS). Keadaan kering pada vulva. Sel-sel sperma tidak mungkin memasuki rahim karena cervix tertutup oleh gumpalan lendir yang kental dan pekat.
Setelah hubungan seksual, mengalir cairan sperma dari dalam vagina yang dapat berlangsung sampai 24 jam dan terasa sebagai rasa basah pada vulva. Cairan sperma itu tidak lagi mengandung sel-sel sperma yang masih hidup. Bila cervix mencegah sel-sel sperma memasuki rahim, maka sel-sel sperma itu akan dihancurkan dalam vagina setelah 1 atau 2 jam.
Fase LutealGambar 9 mengilustrasikan fase luteal dari siklus, di mana sejak hari ke-4 sesudah Puncak (hari terakhir rasa licin pada vulva) cervix tertutup dengan gumpalan lendir kental yang mencegah sel-sel sperma untuk memsuki rongga rahim. Corpus luteum dalam indung telur sedang memproduksi estrogen dan progesteron. Bila tidak ada kontak alat kelamin sejak awal titik perubahan hingga awal harl ke-4 sesudah Puncak, maka sel telur tidak mungkin dibuahi dan akan hancur dalam saluran telur.
Menstruasi (Gambar 10) menyatakan akhir siklus biasanya 11-16 hari sesudah ovulasi, dan sekaligus sebagai permulaan siklus yang berikutnya. Tidak ada lagi gumpalan lendir pada cervix sehingga darah menstruasi dapat mengalir ke luar rahim. Kedua indung telur sudah kembali beristirahat.
Gambar 10. Menstruasi biasanya terjadi 11-16 hari setelah ovulasi.
|