"Yes its my first debut, belum ada label ya. Ini hanya project dari Smesco untuk menampilkan koleksi kain nusantara dari UKM, batik betawinya dari sini, lalu Mano buat jadi busana yang wearable. Untuk koleksi kali ini inspirasinya dari personal style Mano aja," ungkapnya pada Woilpop saat bercerita mengenai debutnya.
Persiapan untuk show yang berisikan 5 potong busana dari kain nusantara itu hanya berlangsung selama seminggu. Wanita yang tengah melanjutkan pendidikan di sekokah desain di Jakarta itu pun mengakui banyak mendapatkan inspirasi desain dari desainer favoritnya, Almarhum Adesagi Kirana dengan karya yang playful dan feminin.
"Kesulitan sih ada dari segi waktu ya, kita dikasih waktu 5 baju itu hanya seminggu. Tapi Alhamdulillah we go through it. Sampai tadi di backstage masih bantu-bantu jahit peniti-peniti baju di model. Yang jadi inspirasi juga itu Adesagi ya, karyanya menginspirasi aku hari ini. very girly, bright color, with skirt, and i love that kind of style. Itu Mano terinspirasi dari dia," paparnya saat menceritakan pengalaman pertamanya sebagai desainer.
Mendapat dukungan yang besar dari keluarga dan teman-temannya, membuat wanita yang akrab disapa Mano ini ingin serius dalam industri fashion. Kedepannya ia pun berencana membuka butik seusai menyelesaikan pendidikan desain.
"Sekokah dulu yang penting. Sekarang lagi sekolah desain di salah satu sekolah dari Milan di Jakarta, kalau namanya jangan dikasihtau dulu. Nanti mau sih buka butik sendiri. Konsepnya untuk anak muda. Bajunya wearable untuk wanita confidence dengan bahan yang berkualitas tapi harganya tetap terjangkau," tutupnya.