Massa udara yang telah kering karena uap airnya telah dijatuhkan sebagai hujan ini terus bergerak menuruni lereng pegunungan yang membelakangi pantai (daerah bayangan hujan). Massa udara yang bergerak turun melintasi daerah bayangan hujan ini dinamakan fohn (angin jatuh).
Dalam pergerakannya, fohn mengalami kenaikan suhu yaitu sekitar 1,0°C setiap penurunan ketinggian tempat 100 meter dari permukaan laut. Oleh karena itu selain kering, umumnya fohn bersifat panas. Fohn ini sering kali menghancurkan tanaman perkebunan pada daerah-daerah yang dilaluinya, karena banyak menyerap air dari daun dan batang tanaman sehingga tanaman banyak yang menjadi layu dan mati, seperti terjadi di daerah perkebunan Tembakau Bahorok di Deli, Sumatra Utara.
Gambar 4.10 Daerah Bayangan Hujan Pembentukan daerah bayangan hujan.
Contoh Fohn yang terdapat di Indonesia dan beberapa wilayah negara lain dapat Anda lihat pada Tabel 4.2.Tabel 4.2: Beberapa Contoh Fohn di Dunia
No | Nama Fohn | Sifat | Daerah yang terpengaruh |
1. | Gending | panas | Pasuruan sampai Probolinggo (Jatim) |
2. | Kumbang | panas | Cirebon (Jabar) sampai Tegal (Jateng) |
3. | Brubu | panas | Ujung Pandang (Sulawesi Selatan) |
4. | Wambraw | panas | Biak (Papua) |
5. | Bohorok | panas dan kering | Deli (Sumatra Utara) |
6. | Chinook | panas dan kering | Alberta (Canada) |
7. | Fohn | panas dan kering | Pegunungan Alpine Utara |
8. | Harmattan | panas dan kering | Gurun Sahara sampai Pantai Guinea |
9. | Khamsina | panas dan kering | Mesir (Afrika Utara) |
10. | Siroco | panas dan kering | Italia Selatan |
11. | Bora | dingin | Pantai Laut Adriatik (Yugoslavia) |
12. | Mistral | dingin | Lembah Sungai Rhone hilir (Prancis) |