Penghitungan hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar, diwarnai unjuk rasa massa pendukung calon nomor urut satu. Kericuhan terjadi karena massa berusaha masuk ke lokasi penghitungan suara. Sementara saksi pasangan nomor urut satu melakukan walk out karena menuding telah terjadi sejumlah kecurangan.
Polisi dan TNI melakukan penjagaan ketat di lokasi rekapitulasi penghitungan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan di Hotel Singgasana, Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar.
Petugas terpaksa menghalau massa pendukung salah satu calon gubernur yang saat melakukan aksi demonstrasi berusaha merangsek masuk ke lokasi penghitungan suara. Meski dihalau polisi dan TNI, massa tetap bertahan sehingga terjadi aksi saling dorong hingga nyaris memicu kericuhan.
Dalam rapat pleno rekapitulasi pemilihan gubernur dan wakil Gubernur Sulawesi Selatan, saksi pasangan nomor urut satu Ilham Arif Sirajuddin dan Azis Kahar Muzakkar mengajukan protes.
Protes terbuka disampaikan saksi pasangan nomor urut satu. Karena menilai telah terjadi kecurangan dalam perhitungan suara pemilukada usai menyampaikan protes, saksi Ilham-Azis kemudian memilih keluar dari ruang rapat pleno alias walk out.
Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 22 Januari lalu, yang diikuti 3 kandidat yakni nomor urut satu pasangan Ilham Arif Sirajuddin- Azis Kahar Muzakkar, nomor urut dua yakni Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang, dan nomor urut 3 Rudiyanto Asapa-Andi Nawir.
Berdasarkan hasil rekapitulasi, pasangan nomor urut 2 yang juga pasangan petahana, Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang dinyatakan unggul. Rencananya, KPUD Sulawesi Selatan akan mengumumkan hasil resmi pemilukada pada hari ini
