Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) jika menjadi presiden baru PKS.
Wakil Sekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, pascapenetapan presiden PKS yang baru, akan ada perombakan. Dalam tradisi PKS, jika menjabat presiden dia akan melepas posisi di luar itu.
"Yang jelas ada tradisi, kalau HNW atau Anis diputuskan, saya yakin (akan mundur)," kata Mahfudz di kantor DPP PKS, jalan TB Simatupang Jakarta Selatan, Jumat 1 Februari.
Mahfudz mengatakan, perombakan tersebut dipastikan akan dilakukan. Namun, PKS akan fokus pada presiden terlebih dahulu. "Yang paling penting hari ini siapa pengganti LHI. Perombakan nanti, setelah ini. Presiden baru akan menyampaikan pandangan-pandangan," kata dia.
Anis disebut-sebut sebagai calon terkuat menggantikan Luthfi. Ada dua nama yang mengerucut yaitu Hidayat Nurwahid atau HNW (Ketua Fraksi PKS DPR) dan Anis Matta (Sekjen DPP PKS).
Anis menjadi yang terkuat setelah Hidayat mengaku kalau tradisi di PKS tidak membolehkan kader menjabat presiden kedua kalinya. Hidayat sendiri pernah menjadi presiden PKS.
"Zaman dulu Presiden Soeharto bilang yang bisa menjadi presiden hanya yang punya pengalaman jadi presiden. Di PKS, kalau pun presiden diganti, mantan-mantan presiden PKS tidak akan dicalonkan lagi. Kami ingin kader yang baru karena kaderisasi PKS tidak mati, kami punya banyak stok pemimpin," ujar Hidayat.
Wakil Sekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, pascapenetapan presiden PKS yang baru, akan ada perombakan. Dalam tradisi PKS, jika menjabat presiden dia akan melepas posisi di luar itu.
"Yang jelas ada tradisi, kalau HNW atau Anis diputuskan, saya yakin (akan mundur)," kata Mahfudz di kantor DPP PKS, jalan TB Simatupang Jakarta Selatan, Jumat 1 Februari.
Mahfudz mengatakan, perombakan tersebut dipastikan akan dilakukan. Namun, PKS akan fokus pada presiden terlebih dahulu. "Yang paling penting hari ini siapa pengganti LHI. Perombakan nanti, setelah ini. Presiden baru akan menyampaikan pandangan-pandangan," kata dia.
Anis disebut-sebut sebagai calon terkuat menggantikan Luthfi. Ada dua nama yang mengerucut yaitu Hidayat Nurwahid atau HNW (Ketua Fraksi PKS DPR) dan Anis Matta (Sekjen DPP PKS).
Anis menjadi yang terkuat setelah Hidayat mengaku kalau tradisi di PKS tidak membolehkan kader menjabat presiden kedua kalinya. Hidayat sendiri pernah menjadi presiden PKS.
"Zaman dulu Presiden Soeharto bilang yang bisa menjadi presiden hanya yang punya pengalaman jadi presiden. Di PKS, kalau pun presiden diganti, mantan-mantan presiden PKS tidak akan dicalonkan lagi. Kami ingin kader yang baru karena kaderisasi PKS tidak mati, kami punya banyak stok pemimpin," ujar Hidayat.