Prinsip-prinsip Alat Kontrasepsi- Kontrasepsi adalah suatu cara yang bertujuan mencegah terjadinya pembuahan. Kontrasepsi memiliki beberapa metode, antara lain:
1. Tanpa alat bantu
Kontrasepsi dengan cara tidak melakukan koitus pada masa subur wanita (hari 12 – 16 siklus haid). Cara ini dikenal dengan nama sistem kalender atau abstinensi.
2. Menggunakan alat bantu
Pada cara ini, mencegah pertemuan ovum dengan spermatozoa, dapat dilakukan dengan berbagai alat bantu, misalnya: kondom, spiral, jelly, dan lain-lain. Kontrasepsi dengan menggunakan alat bantu dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Secara mekanik, yaitu dengan cara mencegah bertemunya sperma dengan ovum. Pada laki-laki menggunakan kondom, sedangkan pada wanita bisa menggunakan diafragma, spiral, IUD (Intra Uterine Device).
b. Secara kimiawi, yaitu dengan menggunakan spermisida senyawa kimia yang dapat membunuh sel-sel sperma. Misalnya bisa berbentuk jelly, busa, dan lain-lain.
c. Secara hormonal, yaitu dengan cara memengaruhi kesuburan wanita, misalnya dengan KB suntik, susuk dan pil KB. Bahkan kini juga sudah dikembangkan teknik hormonal (pada laki-laki).
3. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mengikat/me motong saluran vas deferens dikenal dengan istilahvasektomi, atau mengikat/memotong tuba fallopii dikenal dengan istilah tubektomi.
Saat ini, pertumbuhan penduduk mengalami perkembangan pesat. Dengan lahan hidup yang tetap maka pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan masalah di berbagai bidang, seperti sandang, pangan, papan, dan kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melakukan upaya pengaturan kelahiran disebut program keluarga Berencana (KB). Program KB dapat dilakukan dengan menggunakan alatalat buatan maupun dengan sistem kalender (tidak melakukan hubungan di saat subur). Selain itu, terdapat metode KB yang sifatnya permanen, yaitu vasektomi dan tubektomi. Vasektomi adalah pemotongan vasa deferensia yang kemudian tiap-tiap ujung potongan diikat. Tubektomi adalah pemotongan oviduk yang kemudian tiap-tiap ujung potongan diikat. Alat-alat yang dipergunakan untuk mengatur kelahiran dan cara kerjanya dapat dilihat pada Tabel 10.1 berikut ini.
Tabel 10.1 Nama dan Mekanisme Kerja Alat KB
Nama Alat
|
Mekanisme
|
Akibat
|
Pil | Pil yang mengandung hormon ini diminum tiap hari. | Hipofisis anterior tidak mengeluarkan FSH dan LH |
Suntikan Depoprovera | Suntikan progesteron seperti steroid dilakukan 4 kali setahun. | Hipofisis anterior tidak mengeluarkan LH dan FSH. |
Susuk KB | Tabung progestin (dibuat dari progesteron) ditanam di bawah kulit. | Hipotisis anterior tidak mengeluarkan LH dan FSH. |
IUD (spiral) | Gulungan plastik dimasukkan ke dalam uterus. | Mencegah implantansi. |
Spon vagina | Spon yang diberi sperinicide(pembunuh sperma) dimasukkan ke vagina. | Membunuh sperma yang masuk. |
Diafragma | Cawan plastik di masukkan pada vagina untuk menutup serviks. | Menghalangi sperma masuk vagina. |
Karet KB | Dipakai untuk menyelu-bungi penis. | Mencegah sperma masuk vagina. |
Berdasarkan waktu penggunaan alat kontrasepsi dan teknik penggunaannya, kontrasepsi dibedakan atas dua metode, yaitu permanen dan nonpermanen.
a. Metode Kontrasepsi Permanen
Metode ini disebut juga kontrasepsi menetap, yaitu membuat kemampuan untuk hamil sulit atau tidak dapat dikembalikan. Usaha kontrasepsinya dilakukan dengan cara operasi baik pada wanita maupun pria. Pada wanita dikenal dengan MOW (metode operasi wanita) disebut juga tubektomi. Pada pria dikenal dengan MOP (metode operasi pria) disebut juga vasektomi.
b. Metode Kontrasepsi Nonpermanen
Metode ini disebut juga kontrasepsi tidak menetap, yaitu suatu metode kontrasepsi yang tidak menutup kemungkinan untuk dapat hamil kembali. Metode ini dilakukan dengan berbagai cara.
1) Tanpa alat/obat, yaitu dengan memperpanjang masa menyusui, pantang berkala (sistem kalender), atau dengan senggama terputus (coitus interruptus).
2) Dengan menggunakan alat/obat, misalnya menggunakan pil, susuk, kondom, suntikan, diafragma, tablet busa, dan AKDR/IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/Intra Urine/Device).