Materi ini sebenarnya ada di klas XI SMA , namun kadang gurunya melupakan , padahal ketika di TK - SD - SMP ada yang menanyakan gurunya pasti memberitahukannya nanti tanya di SMA, namun setelah di SMA terkadang tidak terus terang mengajarnya , entah itu disuruh belajar sendiri atau kadang di lupakan hehehe, ya kalau demikian setelah nggak jelas sejak dari TK hingga SMA ini ya bisa baca informasinya sederhana di sini saja .
Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25 – 35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan.
Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi – hari dimana pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir – yaitu 1 hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200,000 hingga 400,000 telur yang belum matang/folikel (follicles)
- Lamanya 3-6 hari
- Ganti pembalut 2-5 pembalut perhari
- Satu siklus normal 21-35 hari
- Terjadi akibat penurunan kadar progesteron di darah , setelah terjadi ovulasi sel telur namun sel telur itu tidak dibuahi.
Haid Dipengaruhi berbagai hormon yang disebut kelompok Gonadotropin yang sering disingkat dengan GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) hormon GnRH ini disekresikan oleh hipothalamus ke Hipofise sehingga memocu kelenjar hipofise anterior menjadi aktif dan mampu nantinya mengeluarkan hormon FSH dan LH .
MEKANISMENYA
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar hipofise yang dibawah kelenjar hopothalamus didalam otak melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran darah yang menuju ovarium , sehingga membuat sel-sel telur tersebut tumbuh didalam ovarium.
salah satu sel telur kemudian tumbuh lebih cepat daripada sel telur lainnya dan menjadi dominant hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang disebut estrogen yang dilepaskan kedalam aliran darah. Hormone estrogen bekerjasama dengan hormone FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi signal kepada rahim agar mempersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut.
Untuk lebih detailnya dalam teori biologi sebagai berikut- FSH dari Hipofise anterior /depan menuju ke ovarium yang berisi folicle folicle
- FSH (Folikel Stimulating Hormon) memicu pematangan salah satu folikel diovarium,
- Salah satu Folikel diovarium kemudian tumbuh membesar itu disebut Folicle de Graff
- FDG ini mampu memproduksi hormon Estrogen sehingga kadar Estrogen didarah jumlahnya besar
- Estrogen akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium (penebalan dinding uterus yang kita sebut endoetrium )
- Selain itu estrogen yang ada didarah itu juga memberi tanda kepada hipofisis artinya memberikan umpan balik ke Hipofisis bahwa segera hentikan FSH sehingga folicle di ovarium jangan ada yang matang lagi . sekaligus memberi tahu Hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH (Luteinizing hormon) .
- Hormon LH diri Hipofise yang dibawa oleh darah ke ovarium ini akan memacu Folicle de Graff menjadi matang dan segera pecah untuk mengeluarkan ovum yang ada didalam folicle lepas kearah tuba falopii ( saluran telur) dari ovarium yang kita sebut dengan ovulasi
- terjadinya Ovulasi ini merubah performance FDG menjadi suatu badan kuning yang disebut Corpus luteum
- Corpus Luteum ini tidak lagi menghasilkan estrogen seperti yang dilakukan FDG namun menghasilkan Progesteron
- Hormon Progesteron yang disekresi Corpus luteum ini menyebabkan perubahan sekretorik pada endometrium sehingga terjadi Fase sekresi / fase luteal yang artinya dinding endometrium menjadi sangat kuat menempel pada dinding uterus bahkan membentuk pembuluh darah yang tentu dipersiapkan untuk tempat implantasinya / tertanamnya ovum kalau dibuahi.
- mengingat Ovum di saluran telur terus bergerak ke arah uterus memerlukan waktu tanpa dibuahi , lama kelamaan Corpus luteum semakin lanjut umurnya berubah Performance menjadi Corpus albicans (badan putih - kayak rambut aja)
- Corpus Albicans ini tentu tidak lagi mampu mensekresi Progresteron sehingga dinding endometrium tidak ada yang menguatkan . seketika itu mulailah pada luruh sedikit demi sedikit seirama denga berkurangnya Progesteron
- Peluruhan tentu anda tahu dibarengi pula dengan usia Ovum yang sudah super mature (sangat matang) setelah berada di uterus artinya selagi baru terjadi Ovulasi ovum masih Immature sampai di 2/3 tuba falopii menjadi mature ( siap di buahi) lewat dari tuba falopii di uterus ya jadi super mature
- Ini semua bisa kita menghitung dan menganalisa pasti sperma hanya bisa membuahi ovum ketika dalam keadaan mature di tuba falopii maka jika ada soal biologi menanyakan dimana terjadinya pembuahan ya di Tuba falopii /oviduct tidak mungkin di rahim karena usia ovum sudah uzur , apalagi di ovarium ya jelas tidak mungkin .
- Jadi bila di ringkes jadi suatu bacaan kuncinya belajar Menstruasi ya F-E-L-P Me bukan Help Me maksudnya diawali FSH - Estrogen - LH - Progesteron kemudian menstruasi setelah itu karena ndak ada lagi progesteron segera aktif lagi Hipofise mensekresi FSH lagi. OK
- Namun jika terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang berada di tuba falopii tersebut tepat ada sperma yang sehat masuk kedalam tuba falopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan yang besar untuk dibuahi.Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya “menanamkan diri” / imlantasi didalam rahim. Kemudian, sel telur tersebut akan membelah diri dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) yang dapat dideteksi dengan GEATEL ®. Hormone tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim.
Untuk menghitung Subur dan tidaknya pada sistem kontrasepsi sistem Kalender , Penetrasi jangan dilakukan sewaktu ovum dalam keadaan mature (biasanya hari ke 14) jika hari ke 28 menstruasi/
Fase sekresi selalu tetap 14 hari, meskipun siklus haid bervariasi, yang berbeda adalah fase proliferasinya, sehingga harus berhati2 untuk menentukan masa subur
Anomalia atau Gangguan haid dan siklusnya sehingga sangat menyulitkan untuk menhitung biasanya karena
- Ritme (irama haid)
- Banyaknya darah haid yang keluar
- Lamanya darah haid yang keluar
- Perdarahan tidak teratur , dimana interval datangnya haid tidak tentu
- Perdarahan bercak (spotting) prahaid, pertengahan siklus dan pasca haid
Ritme haid abnormal
- Polimenore : haid terlalu sering, <>
- Oligomenore, haid terlalu jarang, > 35 hari
- Tidak terjadi haid : Amenore
- Metroragia : Perdarahan tidak teratur diluar siklus haid
- Umumnya, siklus haid terjadi sekitar 28 hari, meski tidak selalu. Terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 35 hari. Namun, sebagian perempuan memiliki siklus haid yang tidak normal.
Polimenorea
adalah siklus haid lebih pendek dari biasanya (kurang dari 21 hari siklusnya atau masa bersih tanpa darah haid kurang dari 2 minggu). Secara awam bisa terlihat sebagai haid yang terjadi dua kali atau lebih dalam satu bulan. Banyaknya perdarahan bisa sama atau lebih banyak dari haid normal. Penyebabnya antara lain gangguan hormonal sehingga siklus haid menjadi lebih pendek.
Oligomenorea
adalah siklus haid yang lebih panjang dari 35 hari. Perdarahan pada oligomenorea biasanya lebih sedikit dari ukuran normal. Penyebabnya antara lain gangguan hormonal, psikologis dan efek penyakit tertentu seperti TBC.
Amenorea
adalah ketiadaan haid selama 3 bulan berturut-turut. Dibedakan menjadi dua: - Amenorea primer yaitu bila perempuan usia 18 tahun ke atas tidak pernah mendapat haid sama sekali. Penyebabnya adalah kelainan genetik atau anatomi.
- Amenorea sekunder bila perempuan ini pernah mendapat haid tapi kemudian berhenti. Penyebabnya adalah gangguan kurang gizi, metabolisme, tumor, penyakit infeksi, dan sebagainya.
Kelaianan Haid berdasarkan Banyaknya darah haid abnormal
- Hipermenore : darah haid banyak, ganti pembalut > 6x perhari
- Hipomenore : darah haid terlalu sedikit, ganti pembalut <>
- Perdarahan bercak (spotting)
Kelainan Haid berdasarkan Lamanya darah haid yang keluar
- Menoragia : Darah haid keluar > 6 hari
- Brakimenore : Darah haid yang keluar <>
Perdarahan uterus disfungsional (PUD) adalah Perdarahan uterus abnormal, dimana terjadi gangguan fungsional mekanisme kerja hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium
Yang bukan disebabkan kelainan organik alat reproduksi seperti mioma uteri atau kista pada ovarium.
Dapat ditemukan pada usia perimenars, usia reproduksi, usia perimenopause
Yang bukan disebabkan kelainan organik alat reproduksi seperti mioma uteri atau kista pada ovarium.
Dapat ditemukan pada usia perimenars, usia reproduksi, usia perimenopause
kami berharap ini bisa menjelaskan , meskipun sangat sederhana
PUD usia perimenars
- Usia menars : usia mulai terjadinya haid (rata2 11 tahun) hingga memasuki usia reproduksi
- 3-5 tahun
- Siklus haid tidak teratur baik lama maupun jumlah
- PUD terjadi krn siklus anovulatorik (95-98%)
- D/ anovulasi & analisis hormonal (-)
PUD usia reproduksi
- Siklus yang berovulasi (65%) dan siklus yang tidak berovulasi
- Analisis hormonal biasanya normal
- Diduga akibat gangguan di sentral (disregulasi) akibat adanya gangguan psikis
- Pastikan dulu adanya ovulasi dengan suhu basal badan, sitologi vagina atau analisis hormonal
- Usia > 35 tahun sebaiknya dilakukan kuret untuk menyingkirkan adanya keganasan pada endometrium
PUD usia perimenopause
- Usia antara pramenopause dan pasca menopause
- Sekitar usia 40-50 tahun
- 95% siklus tidak berovulasi
- Analisis hormonal : FSH, LH, estradiol, prolaktin
- Kadar FSH > 35mIU/ml
KELAINAN PADA WANITA SERING JUGA TERJADI MASA HIDUPNYA TIDAK MENSTRUASI YANG DISEBUT DENGAN AMENORE
AMENORE (TIDAK MENSTRUASI)
DEFINISI
Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi.
Jika menstruasi tidak pernah terjadi maka disebut amenore primer, jika menstruasi pernah terjadi tetapi kemudian berhenti selama 6 bulan atau lebih maka disebut amenore sekunder.
Amenore yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas, selama kehamilan, selama menyusui dan setelah menopause.
PENYEBAB
Amenore bisa terjadi akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya.
Dalam keadaan normal, hipotalamus (bagian dari otak yang terletak diatas kelenjar hipofisa) mengirimkan sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk melepaskan hormon-hormon yang merangsang dilepaskannya sel telur oleh ovarium.
Pada penyekit tertentu, pembentukan hormon hipofisa yang abnormal bisa menyebabkan terhambatnya pelepasan sel telur dan terganggunya serangkaian proses hormonal yang terlibat dalam terjadinya menstruasi.
Penyebab amenore primer:
1. Tertundanya menarke (menstruasi pertama)
2. Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tidak memiliki rahim atau vagina, adanya sekat pada vagina, serviks yang sempit, lubang pada selaput yang menutupi vagina terlalu sempit/himen imperforata)
3. Penurunan berat badan yang drastis (akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia nervosa, bulimia, dan lain lain)
4. Kelainan bawaan pada sistem kelamin
5. Kelainan kromosom (misalnya sindroma Turner atau sindroma Swyer) dimana sel hanya mengandung 1 kromosom X)
6. Obesitas yang ekstrim
7. Hipoglikemia
8. Disgenesis gonad
9. Hipogonadisme hipogonadotropik
10. Sindroma feminisasi testis
11. Hermafrodit sejati
12. Penyakit menahun
13. Kekurangan gizi
14. Penyakit Cushing
15. Fibrosis kistik
16. Penyakit jantung bawaan (sianotik)
17. Kraniofaringioma, tumor ovarium, tumor adrenal
18. Hipotiroidisme
19. Sindroma adrenogenital
20. Sindroma Prader-Willi
21. Penyakit ovarium polikista
22. Hiperplasia adrenal kongenital
Penyebab amenore sekunder:
1. Kehamilan
2. Kecemasan akan kehamilan
3. Penurunan berat badan yang drastis
4. Olah raga yang berlebihan
5. Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme
6. Mengkonsumsi hormon tambahan
7. Obesitas
8. Stres emosional
9. Menopause
10. Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)
11. Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid)
12. Prosedur dilatasi dan kuretase
13. Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan).
GEJALA
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak sert perubahan bentuk tubuh.
Jika penyebabnya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran perut.
Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat (moon face), perut buncit dan lengan serta tungkai yang kurus.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore:
• Sakit kepala
• Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui)
• Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa)
• Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
• Vagina yang kering
• Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan usia penderita.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:
• Biopsi endometrium
• Progestin withdrawal
• Kadar prolaktin
• Kadar hormon (misalnya testosteron)
• Tes fungsi tiroid
• Tes kehamilan
• Kadar FSH (follicle stimulating hormone)< LH (luteinizing hormone), TSH (thyroid stimulating hormone)
• Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom
• CT scan kepala (jika diduga ada tumor hipofisa).
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis atau obesitas, penderita dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat.
Jika penyebabnya adalah olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk menguranginya.
Jika seorang anak perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil pemeriksaan normal, maka dilakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau perkembangan pubertasnya.
Untuk merangsang menstruasi bisa diberikan progesteron.
Untuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum membesar atau rambut kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen.
Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor tesebut.
Tumor hipofisa yang terletak di dalam otak biasanya diobati dengan bromokriptin untuk mencegah pelepasan prolaktin yang berlebihan oleh tumor ini.
Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru dilakukan jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak berhasil.