Mekanisme transpor zat melalui membran-
Dari penjelasan di depan Anda telah mengetahui bahwa sel merupakan
penyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Segala aktivitas terjadi dalam
sel, sehingga fungsi jaringan pun dapat dilakukan dengan baik. Tentunya
di sini ada hubungan antara sel satu dengan yang lain, terutama dalam
hal transpor zat-zat untuk proses metabolisme tumbuhan. Zat-zat tersebut
keluar masuk sel dengan melewati membran sel. Cara zat melewati membran
sel melalui beberapa mekanisme berikut.
1. Transpor Pasif
Transpor
pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi.
Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau
larutan. Transpor pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan difusi
terbantu.
a. Difusi
b. Osmosis
c. Difusi Terbantu
a. Difusi
b. Osmosis
c. Difusi Terbantu
Proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Difusi
terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran
sel. Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya
pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media
laktosa. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga
tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian
bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease,
yang merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan
membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui
membran sel.
2. Transpor Aktif
Transpor
aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran
semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan
energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan
dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki
konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel.
Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses
ini, misalnya ion K+, Na+dan Cl+. Peristiwa transpor aktif dapat Anda
lihat pada peristiwa masuknya glukosa ke dalam sel melewati membran
plasma dengan menggunakan energi yang berasal dari ATP. Contoh lain
terjadi pada darah di dalam tubuh kita, yaitu pengangkutan ion kalium
(K) dan natrium (Na) yang terjadi antara sel darah merah dan cairan
ekstrasel (plasma darah). Kadar ion kalium pada sitoplasma sel darah
merah tiga puluh kali lebih besar daripada cairan plasma darah. Tetapi
kadar ion natrium plasma darah sebelas kali lebih besar daripada di
dalam sel darah merah. Adanya pengangkutan ion bertujuan agar dapat
tercapai keseimbangan kadar ion di dalam sel. Mekanisme transpor ion ini
dapat terlihat pada Gambar
Perbedaan
utama antara transpor aktif, osmosis, dan difusi adalah energi yang
dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan energi
apapun untuk memindahkan zat melewati membran sel karena zat berpindah
sesuai dengan gradien konsentrasi. Dengan kata lain, difusi dan osmosis
terjadi secara spontan. Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan
molekul atau zat tertentu melalui membran sel, berlawanan arah dengan
gradien konsentrasi. Oleh karena itu, harus ada energi tambahan dari sel
yang digunakan untuk membantu perpindahan tersebut. Energi tambahan
yang digunakan dalam proses transpor aktif berasal dari ATP
yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Selain itu,
pada membran sel terdapat lapisan protein. Salah satu jenis protein yang
terdapat di membran sel tersebut adalah protein transpor. Protein
transpor mengenali zat tertentu yang masuk atau keluar sel. Zat yang
dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah zat yang
memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati
membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan cara
menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. Dengan demikian,
terjadi aliran air masuk atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan
osmosis dengan transpor aktif menjadi sangat penting untuk bertahan
hidup. Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yang banyak
ditemukan pada membran sel. Perpindahan molekul ini menggunakan energi ATP untuk mengeluarkan natrium (Na+) keluar sel dan bersama dengan itu memasukkan kalium (K+) ke dalam sel. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 1.16 Proses transpor aktif Na+ dan K+.
Ion Na+ dan K+ dengan transpor aktif dapat melewati membran sel. (1) Ion Na+ terikat pada suatu tempat di protein membran. (2) Ion Na+ tersusun dengan formasi tertentu untuk dilepaskan ke luar sel. (3) Ion K+ dari luar diikat. (4) Hal ini merangsang membran sel untuk kembali ke bentuk semula. (5) Ion K+ dilepaskan protein membran dan masuk ke dalam sel.
Peristiwa transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis dan eksositosis.
a. Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel. Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam sel. Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Pinositosis
2) Fagositosis
2) Fagositosis
b. Eksositosis
Eksositosis adalah
proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Proses ini dapat Anda lihat
pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya proses
pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh merupakan
proses eksositosis. Sel-sel yang mengeluarkan protein akan berkumpul di
dalam badan golgi. Kantong yang berisi protein akan bergerak ke arah
permukaan sel untuk mengosongkan isinya.