Tiga lantai basement Plaza UOB di Jalan MH Thamrin tergenang air sejak Kamis (17/1) kemarin. Empat orang karyawan terjebak di dalam lahan parkir itu dan ternyata lebih dari 200 mobil tenggelam.
"Kita belum tahu pasti. Dari info data parking sekitar 200-an mobil untuk semua basement," kata Perry Pantau, dari bagian general affair dari manajemen Wisma Kartika, yang juga management building Plaza UOB, kepada wartawan, di Plaza UOB, Jumat (18/1) petang.
Perry menuturkan, pemilik mobil sudah mempertanyakan kondisi kendaraannya. Namun karena genangan air belum bisa disedot semuanya, maka pihak manajemen gedung belum bisa memberi kabar.
"Kita sudah banyak yang datang melapor, kita belum tahu angka pastinya," katanya.
Menurutnya kondisi mobil kemungkinan besar rusak, karena terendam air lebih dari 40 jam. "Ya namanya terendam ya sudah pasti tenggelamlah," ujar Perry menjelaskan kondisi mobil.
Sementara ini urusan mobil dinomorduakan. Pihak manajemen mengupayakan evakuasi korban jiwa sebagai prioritas. Tim evakuasi lengkap dengan mobil jenazah sudah bersiaga.
"Kita masih tunggu sampai proses evakuasinya selesai dulu baru ditentukan," tegasnya.
Doa Bersama
Tragedi banjir di basement Gedung Plaza UOB mengundang keprihatinan seorang pemuka agama setempat. Seorang imam Masjid Darussalam, Tanah Abang spontan datang memimpin doa di depan gedung UOB.
"Warga kota Jakarta sedang prihatin, namun kita semua menyerahkan kepada Allah SWT," kata imam masjid Darussalam, Haris Maulana, di depan gedung Plaza UOB, Jakarta Pusat.
Masjid Darussalam, Jalan Baturaja, Kebon Melati, Tanah Abang, 500 meter dari Gedung UOB. Haris kemudian memimpin doa yang diikuti oleh sekitar 15 orang wartawan. Kemudian Haris membaca Al Fatihah dan diamini oleh wartawan.
"Ini saya inisiatif sendiri. Karena sebagai warga Jakarta saya juga bisa merasakan. Rumah saya juga terendam banjir seleher," tutur Haris.
Haris berharap korban yang terjebak di dalam basement Gedung Plaza UOB bisa selamat. "Urusan maut, itu urusan Tuhan," ujarnya.
Sementara itu petugas evakuasi masih berupaya menemukan korban di dalam basement. Penyedotan air masih terus dilakukan meskipun air di dalam basement terpantau hanya turun kurang dari satu meter sejak Jumat sore. Basement gedung tersebut sedalam tiga lantai
Perry menuturkan, pemilik mobil sudah mempertanyakan kondisi kendaraannya. Namun karena genangan air belum bisa disedot semuanya, maka pihak manajemen gedung belum bisa memberi kabar.
"Kita sudah banyak yang datang melapor, kita belum tahu angka pastinya," katanya.
Menurutnya kondisi mobil kemungkinan besar rusak, karena terendam air lebih dari 40 jam. "Ya namanya terendam ya sudah pasti tenggelamlah," ujar Perry menjelaskan kondisi mobil.
Sementara ini urusan mobil dinomorduakan. Pihak manajemen mengupayakan evakuasi korban jiwa sebagai prioritas. Tim evakuasi lengkap dengan mobil jenazah sudah bersiaga.
"Kita masih tunggu sampai proses evakuasinya selesai dulu baru ditentukan," tegasnya.
Doa Bersama
Tragedi banjir di basement Gedung Plaza UOB mengundang keprihatinan seorang pemuka agama setempat. Seorang imam Masjid Darussalam, Tanah Abang spontan datang memimpin doa di depan gedung UOB.
"Warga kota Jakarta sedang prihatin, namun kita semua menyerahkan kepada Allah SWT," kata imam masjid Darussalam, Haris Maulana, di depan gedung Plaza UOB, Jakarta Pusat.
Masjid Darussalam, Jalan Baturaja, Kebon Melati, Tanah Abang, 500 meter dari Gedung UOB. Haris kemudian memimpin doa yang diikuti oleh sekitar 15 orang wartawan. Kemudian Haris membaca Al Fatihah dan diamini oleh wartawan.
"Ini saya inisiatif sendiri. Karena sebagai warga Jakarta saya juga bisa merasakan. Rumah saya juga terendam banjir seleher," tutur Haris.
Haris berharap korban yang terjebak di dalam basement Gedung Plaza UOB bisa selamat. "Urusan maut, itu urusan Tuhan," ujarnya.
Sementara itu petugas evakuasi masih berupaya menemukan korban di dalam basement. Penyedotan air masih terus dilakukan meskipun air di dalam basement terpantau hanya turun kurang dari satu meter sejak Jumat sore. Basement gedung tersebut sedalam tiga lantai
