Tuesday, August 2, 2016

MIRAS BERUJUNG MAUT DI GORONTALO





Walau sudah diperingatkan untuk tidak membawa kenderaan dalam kondisi mabuk hanya menjadi sebatas slogan, kembali akibat minuma keras ini kedua pemuda mengalami nasip naas. Kedua pemuda itu adalah Ismail Djau (20) dan Wahyudin Umar (18). Keduanya warga Desa Huntu Utara, Kecamatan Bolango Selatan, Bone Bolango.

Ismail dan Wahyudin tewas setelah terperosok ke dalam saluran air di Jl. Manggis, Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Ismail dan Wahyudin diketahui dalam keadaan mabuk berdasar hasil visum.

Dari mulut keduanya tercium bau alkohol. Sehingga ditengarai saat kecelakaan, Ismail dan Wahyudin yang masih memiliki ikatan persaudaraan itu tak sadarkan diri saat terjatuh ke dalam saluran air.

Kondisi itu kian diperparah dengan adanya benturan di bagian kepala, serta paru-paru kemasukan air. Informasi yang dirangkum  hsaidbenmar.blogsopot.com dari media online, peristiwa nahas dialami Ismail dan Wahyudin bermula ketika keduanya bergerak dari arah utara ke selatan di Jl. Manggis.

Atau dari arah gedung Graha Azizah menuju Jl. Raja Eyato. Ismail dan Wahyudin menumpangi sepeda motor Honda Tiger dengan plat nomor DM 2654 AM. Ismail yang mengendarai sementara Wahyudin dibonceng.

Saat melintas di Jl. Manggis, tepatnya saat memasuki jalan agak menikung di dekat jembatan, Ismail tak mampu menguasai sepeda motor. Brakk… Sepeda motor yang dikendarai Ismail dan Wahyudin terperosok ke saluran air.

Keduanya pun ikut terjungkal ke dalam saluran air sedalam 1,5 meter. Air di dalam saluran itu sendiri lebih kurang setinggi 1 meter. Ironinya, kecelakaan yang dialami Ismail dan Wahyudin saat itu tak diketahui oleh warga sekitar.

Terlebih keduanya ditengarai sudah di bawah pengaruh minuman berakohol. Sehingga saat terjatuh ke dalam saluran air keduanya tak mampu menyelamatkan diri.

Kecelakaan yang dialami Ismail dan Wahyudi baru diketahui warga sekitar pukul 06.30 wita. Saat ditemukan, Ismail dan Wahyudin dalam kondisi mengapung dan kaku.

Warga lantas mengevakuasi kedua korban dari dalam saluran dan kemudian menghubungi Sat Lantas Polres Gorontalo. Selanjutnya jasad keduanya dibawa tim unit lakalantas yang dipimpin Aipda Andi Hasan ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo.

Informasi lain yang dirangkum hsaidbenmar.blogspot.com, sebelum kecelakaan Ismail dan Wahyudin sempat duduk nongkrong di lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo sambil mengkonsumsi miras. Selang beberapa saat, keduanya berniat membeli rokok di salah satu kios.  


Usai membeli rokok, Ismail dan Wahyudin berjalan mengelilingi Kota Gorontalo. Dari Jl. Panjaitan Kota Gorontalo mereka bergerak menuju Jl. HB Jassin (Eks. Agus Salim) dan kemudian menuju Jl. Manggis. Namun saat akan menuju ke Jl. Raja Eyato, Ismail dan Wahyudin terlibat kecelakaan yang merenggut nyawa keduanya.

Kasat Lantas Polres Gorontalo Kota AKP Eko Baskara melalui Kanit Lakalantas Aipda Andi Hasan mengatakan, petugas sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta mengumpulkan data hasil visum.

“Hasil visum menunjukkan tak ada kekerasan, sehingga diduga kuat keduanya meninggal akibat tenggelam dalam air sesaat setelah kecelakaan,” ungkap Andi Hasan.

Terpisah saat Gorontalo Post menyambangi rumah korban, pihak keluarga belum mau berkomentar banyak. Pihak keluarga merasa sangat terpukul atas kejadian tersebut.

Sementara itu Hasrul, rekan Ismail dan Wahyudin menceritakan bila keduanya merupakan sosok yang suka menolong. Selain itu keduanya dikenal pendiam serta menghargai orang lain. “Keseharianya Ismail dan Wahyudin bekerja sebagai pembuat es durian di Jl. Manggis,” tandas Hasrul

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...