Tuesday, July 28, 2015

Persidago Gorontalo Siap Ikut Piala Kemerdekaan

Uni Papua, Jadikan Sepak Bola Sebagai Alat Perubahan

Provinsi Gorontalo akan mengirimkan wakil untuk ikut dalam turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan 2015 yang akan digelar di Bali 24 Juli 2015 mendatang.
Dilansir Kantor Berita Antara, Minggu (28/6/2015), Ketua Umum Persidago, Gorontalo, Tony Yunus, mengatakan timnya akan menjadi wakil Gorontalo, untuk ikut ambil bagian dalam turnamen sepak bola Piala kemerdekaan 2015 yang akan digelar Tim Transisi.
“Insha Allah, kami bisa tampil optimal dalam Piala kemerdekaan 2015, sebab turnamen itu dilaksanakan setelah Idul Fitri,” Kata Tony.
Tony menjelaskan ikutnya tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Gorontalo pada Piala Kemerdekaan 2015 tersebut, karena tim lainnya, Persigo Gorontalo, menolak ikut serta.
Mantan Manager Pesigo Kota Gorontalo, Fikri Fadel Muhamad, telah menghubungi manajeman Persidago dan meminta agar ikut berpartisipasi dalam turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Menurut Tony, turnamen Piala Kemerdekaan 2015 merupakan kejuaraan untuk memperlihatkan prestasi sepak bola di Gorontalo, yang dalam beberapa tahun terakhir ini prestasinya kurang memuaskan.
“Kami berupaya untuk menghargai undangan dari panitia untuk tampil pada piala kemerdekaan 2015 sebagai kejuaraan untuk meraih prestasi nasional,” Kata Tony.
Sementara itu Djafar Kadir, salah seorang pemerhati sepak bola di Gorontalo, mengatakan Persidago saat mengikuti Piala Kemerdekaan 2015, jangan sampai terjebak dalam polemik antara Kemenpora dan PSSI.
“Kita harus mampu memposisikan diri dan berharap pemerintah dan PSSI kompak, demi masa depan sepak bola Indonesia,” Kata Djafar.
Dia mengharapkan, agar turnamen Piala Kemerdekaan 2015 benar-benar kejuaraan yang digunakan mencari prestasi olahraga sepak bola Indonesia, jangan hanya digunakan untuk memecah belah pengurus di daerah, sebab semua akan rugi.
“Kita mau prestasi sepak bola Indonesia makin maju, sehingga PSSI dan Kemenpora harus segera menyelesaikana konflik ini,” Kata Djafar.
PSSI Anggap Piala Kemerdekaan Ilegal
Dikutip dari Liputan6.com, Minggu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menilai Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 yang akan digelar oleh tim transisi ilegal karena tim bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut sudah tidak diakui.
PSSI juga mengingatkan klub-klub Divisi Utama yang menjadi anggota dan berada di bawah PSSI agar tidak salah langkah dalam mengikuti Turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Direktur Pengembangan Sepak Bola PSSI, Tommy Welly, mengaku curiga perhelatan Turnamen Tim Transisi bertajuk Piala Kemerdekaan 2015 menggunakan dana APBN. Pasalnya, hingga kini belum jelas pihak yang bersedia menjadi penyandang dana turnamen itu.
Dalam undangan Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 yang diprakarsai Tim Transisi, pada Juli mendatang, Tommy membaca poin, semua biaya operasional perhelatan dibebankan pada Tim Transisi. Butir tersebut menjadi pertanyaan pria berkacamata itu.
“Ada iming-iming biaya transportasi, penginapan, dan match fee. Ini sebuah kemunduran apabila memakai anggaran negara untuk olahraga profesional,” ujar Tommy.
Jauh sebelum Tim Transisi terbentuk, klub-klub sepak bola di Indonesia dilarang menggunakan dana APBN. Selain kecurigaan penggunaan dana pemerintah dalam kompetisi tersebut, Towel, sapaanya menilai Turnamen Kemerdekaan 2015 itu terkesan mengancam klub.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...