Polisi sudah dikerahkan ke lokasi untuk mengidentifikasi kelompok itu serta mengusut motif teror bersenjata api tersebut.
Informasi yang dikumpulkan Rakyat Aceh (Fajar Grup), mobil jenis Colt Diesel kuning itu milik Saiful Bahri alias Pon Yahya, 38. Pon adalah panglima Sagoe, Komite Peralihan Aceh (KPA), Kecamatan Kuta Makmur.
Penembakan itu berawal ketika Rabani, 40, pengemudi truk yang dibakar tersebut, melintas di kawasan SP 1V untuk mengambil sawit di kebun Pon setelah dipanen. Rabani adalah pekerja yang dipercaya Pon sebagai sopir pengangkut buah sawit di kebunnya di kawasan Kecamatan Simpang Keramat.
Dalam perjalanan, Rabani dihadang empat pria bersenjata serbu AK dan M-16. Pria itu menanyakan mobil siapa yang dikemudikan Rabani.
Secara spontan, korban menyebut itu mobil Pon. Tanpa basa-basi, empat pria dengan tiga pucuk senjata (yang terlihat) tersebut langsung menembak mobil yang dikemudikan Rabani.
’’Tembakan pertama tidak meletup,’’ kata Pon mengutip perkataan Rabani.
Saat itulah, Rabani melarikan diri. Kemudian, pelaku langsung menembak ulang truk itu di bagian tangki minyak, sedangkan Rabani dibiarkan lolos tanpa dikejar.
Menurut kabar yang beredar, truk tersebut tidak dibakar pria itu, tetapi terbakar pasca ditembak di bagian tangki bahan bakar. Lokasi penembakan itu berada sekitar 20 kilometer arah utara ibu kota Kecamatan Simpang Keramat.
Kelompok tersebut diduga mencari Pon. Sebab, kelompok itu diperkirakan telah menyebar dan menunggu Pon Yahya di beberapa lokasi kawasan itu. Hal tersebut terungkap dari pembicaraan masyarakat daerah itu.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, pihaknya belum mengetahui motif penembakan itu serta mobil yang terbakar. Pihaknya juga belum mengetahui dari kelompok mana pelaku berasal.
’’Kasus ini sedang diselidiki lebih lanjut. Petugas telah kami kerahkan ke lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara,’’ terang Anang.