Sabtu, 25 Juli 2015 sekitar pukul 09.15 Wita, enam personel Polisi Wanita (Polwan) Polres Pangkep didampingi Kanit Regident, Iptu Muh Yusuf mendatangi rumah Brigadir Haeruddin. Kunjungan ini dilakukan pasca kecelakaan penembakan istirinya, Eva (30) yang dilakukan tak sengaja anaknya, Fl (9) yang mengakibatkan Evayanti meninggal dunia.
Duka mendalam menyelimuti keluarga Brigadir Haeruddin, istrinya meninggal, dan dikhawatirkan anaknya mengalami gangguan psokologis. Sebagai anak di bawah umur, Fl jelas perlu penangan khusus. Makanya, Polwan Polres Pangkep menekan dampak psikologis yang dapat dialami, sehingga melakukan pendekatan sesuai perspektif anak itu.
Hal yang dilakukan adalah mengajak anak tersebut bermain, memberikan apa yang dia senangi. Saat diajak bicara oleh POolwan, Fl bercerita bahwa dia ngin menjadi guru agama. Ia lalu melantumkan ayat kursi dan membaca doa keselamatan kepada ibunya.
Kapolres Pangkep, AKBP Moh Hidayat SH SIK MH mengatakan bahwa pendekatan ini harus terus dilakukan agar anak tersebut tidak larut terhadap peristiwa yang menimpanya. "Jangan ada seorang pun yang menyalahkan anak ini, karena dapat berdampak terhadap psikologinya dan masa depannya," harap Hidayat.
Sebelumnya, Jumat 24 Juli 2015, sekitar pukul 10.00 Wita, di kediaman korban tertembak, Evayanti Jafar, di Langoting, Desa Tamangapa Kecamatan Ma'rang, Pangkep, Kapolres Pangkep AKBP M Hidayat didampingi Kapolsek Ma'rang, AKP Haedar Muis MH serta pengurus Bhayangkari Polres Pangkep disambut Brigpol Haeruddin, anggota Intel Brimob Polda Sulsel (suami korban) beserta keluarga. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres menyampaikan duka cita atas meninggalnya korban.
Sekadar diketahui, Senin 20 Juli 2015 sekitar pukul 20.00 Wita, Evayanti Jafar tertembak oleh anaknya sendiri Fl menggunakan senjata milik Brigpol Haeruddin. Setelah di rawat di RSUD Wahidin Makassar, Kamis 23 Juli 2015 sekitar pukul 19.00 Wita, korban meninggal dunia. Korban dimakamkan di Desa Cakkeware Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone