Sejatinya memotret di dalam air adalah sesuatu yang sangat sulit, pasalnya fotografer diharuskan memiliki skill dan pengetahuan menyelam. Hal itu tak lepas dari memotret di air membutuhkan waktu yang lebih singkat. Paling tidak mereka mengetahui kondisi lingkungan lokasi pemotretan. Memotret di bawah air akan lebih sulit jika dilakukan di dalam laut. Di kedalaman tertentu di laut, fotografer harus menyesuaikan diri dengan gelombang arus laut dan pengetahuan menyelam yang mumpuni. Tidak banyak fotografer yang memiliki kemampunan seperti itui, demikian dilansir Vonwong. Salah satu karya foto di bawah laut yang belakangan ini menghebohkan dunia adalah gambar yang diambil oleh fotografer Benjamin Von Wong di Tulamben Kabupaten Karangasem, Bali yang juga merupakan tempat tenggelamnya kapal USS Liberty. Von beserta timnya harus menyelam sedalam 25 meter dari permukaan laut, tentu pekerjaan yang tidak mudah. Pemotretan di bawah laut tersebut menjadi lebih kompleks terkait kerumitannya karena menggunakan dua model sekaligus. Selain mempersiapkan alat dan tim, mereka juga harus mengurusi wardrobe dan make up kedua model tersebut. Sehingga model tinggal melakukan tugasnya ketika berada di dalam air. Dalam beberapa foto memang terlihat seperti foto yang telah diedit menggunakan software. Akan tetapi fotografer asal Montreal yang lahir di China tersebut mengaku jika software tersebut hanya digunakan untuk mengatur kontras saja.
