Monday, July 27, 2015

Bersediakah Anda Menikah dengan Pasangan yang Banyak Utang?

Ya tergantung, kalo kayak Dapid Bekam atau Angelina Jolie mungkin mau aja, habis nikah, diberdayakan ngartis di tipi buat bayar utang, kalau yang biasa-biasa aja ya gimana ya wkwkwkkwk
Kemaren saya baca artikel dengan judul diatas di kompas.com. Isinya soal survey bahwa 30 % pasangan di Amerika bercerai karena soal keuangan.
Menurut artikel tersebut :
Menurut survei the National Foundation for Credit Counseling menemukan bahwa 57 persen responden mengaku menghindari berhubungan dengan seseorang yang memiliki utang dalam jumlah besar. Lalu, sebanyak 37 persen mengatakan, mereka lebih pilih menunda pernikahan sampai pasangan melunasi utang-utangnya tersebut. Menariknya, 46 persen responden bersedia menikah dengan pasangan meski berutang besar, bahkan mereka tidak keberatan mencicil pelunasan bersama-sama. 
-----------
Nah kita mau gak ? ya gak tau, masing-masing orang ya beda, ada yang mau ada yang enggak. Mungkin kalo utangnya karena beli rumah buat nanti berumah tangga, mau, kalau utangnya buat traktir temen-temennya dia tiap hari, mikir-mikir, kalau utangnya buat ngasi hadiah sama selingkuhan, gak mau……..ya tergantung individunya.
Kemaren itu ada juga artikel di Kompasiana katanya, cowok keren itu bukan hanya yang punya kerjaan tapi juga yang punya rencana / dana pensiun….
Nduk…nduk…makan aja susah mau dana pensiun, ya gak salah sih, emang keren kalau punya segalanya tapi kan kita itu perut dulu yang dipentingin, sandang, pangan,papan, nah yang lain nyusul gitu lho. Tak punya dana pensiun pun kalau keren ya keren aja….
Kayak saya ini dulu pertama kerja wawancara ceritanya pulangnya naik taxi, karena wawancaranya di ruang pertemuan hotel bintang 5, gak ada bajaj di lobbynya, mau jalan jauh sekali ke jalan raya, pake sepatu high heel takut nyungsep tu sepatu murahan sol nya udah tipis saking punyanya cuma satu kalau ada acara formil dipake terus. Saya naiklah taxi dari lobby hotel itu mau pulang, sampe tengah jalan saya bilang ma sopirnya “brenti mas brenti disini aja…”
Sang sopir bilang, “loh kan masih jauh, katanya mau ke X mbak ?”
Saya pura – pura mau mampir disitu dulu, padahal uang saya gak cukup lihat argonya bisa gak makan malem itu kalau buat ongkos semua, saya mlipir ke halte nungguin metro mini.
Nah dalam keadaan macam saya gitu, mana pula mau mikirin apa-apa selain buat makan hari itu….kalau dianggap orang saya waktu itu gak keren karena gak punya dana pensiun ya mau bagaimana lagi adanya gitu, kalau gak naksir ma saya gegara saya gak punya dana pensiun ya biar aja EGP amat wkwkkwkw.
Masalah keuangan itu penting dibicarakan sebelum menikah, jangan sampai terjebak mengira pasangan bonafid, berharap banyak, padahal pura-pura. Mendingan pura – pura miskin daripada pura-pura kaya kan…
Menikah kan menerima segalanya, makanya musti dicari tahu itu pasangan keadaannya, kerjaannya, keluarganya, temen-temennya. Kalau perlu suruh cek BI tu orang, tar pernah punya credit card gak bayar lagi, nikah, pasangannya dikejar-kejar sama debt collector, kawinnya baru, seneng belum dah ngadepin tukang pukul aja tiba-tiba.
Gak tau kalau orang lain, kalau saya dan suami dulu sebelum menikah terbuka semua masalah keuangan ini, lah wong saldonya hampir nol semua itu rekening bank, apa yang mau ditutupin….
Menikah itu kan mudah-mudahan bukan karena uang, baiknya karena cinta dan cocok, tapi perlu juga kita mikirin keuangan dan sifat pasangan dalam mengelola keuangan, takutnya kalau gak cocok dalam hal ini atau tidak ngeh sama hal ini sebelum menikah, nanti jadi batu sandungan di belakang hari.
Yang pentingnya sih sebelum menikah sebaiknya jangan gegabah,
-Baiknya mungkin jangan beli rumah bersama dulu dengan KPR tapi DP berdua padahal hanya satu nama yang dipakai di KPR itu lantaran belum menikah baru mau aja, tar nikahnya gak jadi rumahnya gak jelas sapa bayar, sapa tinggal disana dll
-Jangan buka tabungan bersama dulu, kalau gak jadi repot tar
Biaya pernikahan jangan minjem sana sini, sekemampuan saja, bagus kalo ortu yang nanggung, kalau mempelai nanggung sendiri, mikir dulu masa depan masih panjang, pesta sehari gak worth it ngabisin uang yang sebenarnya kita tidak punyai atau bisa dipakai untuk hal lebih bermangpaat misal uang muka rumah. Tapi kalau mampu ya sah sah saja, kalau gak terlalu mampu maksud saya.
-Tanyain ada utang gak tuh pasangan kita sebelum menikah, kalau ada hutang apa, bayarnya gimana, tar baru nikah dianya kenapa-napa kita dikejar-kejar utang….
Gitu aja deh, teserah kita mau milih siapa mau jadi pasangan, yang penting kita tahu hal-hal yang berkenaan dengan dirinya secara mendalam dan jelas, menikah itu bukan soal keuangan saja, tapi penting banget ini soal keuangan
Nah soal mau gak nikah sama pasangan yang banyak utang gimana ? ya jawab sendiri aja…..you know better about your partner and why you want to marry him / her, don’t you ? ………………
Error kayaknya nih gak bisa uplod gambar, apa sayanya yang nambah gaptek ya....

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...