Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kamis (4/10/2013) malam bertolak ke Mamajang, Makassar. Di sana, Jokowi akan meresmikan kantor cabang Bank DKI di Jalan Dr Sam Ratulangi Nomor 81, B-C, Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Besok (hari ini), saya sudah di Makassar. Bank DKI ingin buka cabang di sana, saya diminta meresmikan," ujarnya pada wartawan, Kamis kemarin.
Perluasan jaringan tersebut, lanjut Jokowi, telah sesuai dengan harapannya terhadap badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta, yakni semakin profesional. Pada APBD Perubahan 2013 yang diputuskan bersama DPRD DKI beberapa waktu lalu, Jokowi memberikan penambahan penyertaan modal kepada Bank DKI sebesar Rp 350 miliar. Suntikan dana itu diharapkan dapat mempercepat proses profesionalisasi BUMD tersebut.
Jokowi menjelaskan, pembukaan cabang di Makasar itu bukan terjadi semata-mata karena Pemprov DKI memberikan suntikan modal. Pembukaan cabang itu telah direncanakan sejak lama. Adapun suntikan modal Pemprov DKI berguna untuk menambah aset yang ada.
"Kita ingin Bank DKI jadi agen pembangunan, bagi tempat simpan-pinjam dan pemodal usaha kecil dan menengah. Arahnya harus ke sana," katanya.
Berdasarkan persetujuan dari Bank Indonesia Nomor 15/106/DPIP pada 26 Agustus 2013, Bank DKI menambah jaringannya di Makassar. Di luar Jakarta, Bank DKI juga telah memiliki cabang di Solo, Surabaya, dan Bandung. Bank tersebut juga akan membuka cabang di Pekanbaru dan Palembang, tetapi pembukaan kantor cabang di kedua kota itu masih menunggu izin dari Bank Indonesia.
Dengan pembukaan kantor cabang di Makassar, total jaringan kantor Bank DKI kini berjumlah 213 jaringan cabang, yang terdiri dari 24 cabang konven, 2 cabang syariah, 42 cabang pembantu konven, 8 cabang pembantu syariah, 99 kantor kas konven, 7 kantor kas syariah, dan 31 payment point.