Monday, August 5, 2013

BETULKAH SEHAT ITU TANGGUNG JAWAB INDIVIDU

Sehat itu mahal. Pernyataan ini sering kita dengar di tengah-tengah masyarakat. Memang kesehatan bisa mahal dan juga bisa tidak mahal. Mengapa? Tergantung individunya.
Mari kita lihat apa yang terjadi di masyarakat. Bagaimana sikap mereka terhadap sakit dan sehat. Setidaknya hal itu terlihat dari angka penyebab kesakitan dan kematian. Angka ini menunjukkan terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit tidak menular, sekalipun penyakit menular juga masih belum hilang dari tengah masyarakat.  Tapi jumlah penderita penyakit tidak menular sudah mengungguli jumlah penderita penyakit menular. Sekedar mengingatkan, jenis penyakit tidak menular itu antara lain penyakit jantung, darah tinggi, kanker, diabetes dan lainnya. Penyebab penyakit ini umumnya karena pola hidup yang tidak sehat, mulai dari pola makan, pola kerja, pola istirahat dan pola keseimbangan hidup. Terkait dengan pola hidup di atas, keberhasilan seseorang mengendalikan pola makan bergantung pada individu. Pola makan yang dipilihnya akan memberikan hasil, apakah seseorang termasuk berhasil atau tidak dalam menjalani hidup sehat.
Ada sebagian orang yang berhasil menjalani hidup sehat dengan memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan untuk hidup sehat. Tapi ada juga yang gagal menjalani hidup sehat karena tidak sanggup memenuhi persyaratan untuk menjalani hidup sehat.  Misalnya, seseorang tidak ketat dalam menjaga pola makan, ia menyantap makanan yang tidak sehat atau sembarangan. Ia tetap memilih makanan yang menyebabkan sakit, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Apalagi bila makanan itu nikmat, sebagai makanan kesukaan dan gratis pula.

Sehat individu, sehat keluarga

Setiap individu berupaya menjaga tubuh agar tetap sehat. Menjaga tubuh tetap sehat akan berdampak positif terhadap diri, keluarga, orang lain, pelayanan kesehatan maupun pemerintah,  demikian sepenggal pernyataan yang disampaikan petugas kesehatan dalam acara penyuluhan di Posyandu. Namun bila kita tilik lebih dalam pernyataan dari petugas kesehatan tersebut memang ada benang merahnya, bahwa kesehatan individu adalah segala-galanya. Sekali individu terganggu kesehatannya, maka segala sesuatu tidak aka ada artinya. Individu yang sehat akan produktif, keluarga senang dan tak terbebani, orang lain tidak direpotkan, pelayanan kesehatan tidak penuh dan pemerintah dapat menghemat dana jaminan kesehatan, baik jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat), jamkesda (jaminan kesehatan daerah) maupun jampersal (jaminan persalinan).
Nah, bagaimana membangun kesadaran individu untuk bertanggung jawab atas kesehatan dirinya?  Pertama, sadari dampak buruk sakit. Bagi orang yang punya uang berlebih, mungkin tidak bermasalah dengan biaya pengobatan, tapi tetap bermasalah, bila berakhir dengan kesembuhan tidak normal atau cacat. Bayangkan kalau sembuhnya cacat, apakah siap untuk hidup dengan predikat cacat? Misalnya menjadi buta, padahal sebelumnya sehat, bugar dan jelita. Tak semua orang siap, kecuali terpaksa karena sudah menjadi takdir. Di sinilah arti dari sehat itu mahal.
Bayangkan, kalau yang menderita sakit itu orang dhu’afa. Untuk makan sehari-hari saja sulit. Kerja sehari untuk makan sehari. Setelah sakit, siapa yang harus mencari nafkah? Lebih repot lagi. Repotnya luar dalam, yakni biaya pengobatan dan kebutuhan harian keluarga. Menyadari hal ini, betapa penting dan berharganya kesehatan itu.
Kedua, sadari dampak positif sehat. Sehat adalah segalanya. Artinya, orang yang sehat dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Kalau toh harus membutuhkan bantuan, hanya terkait dengan faktor pendukung, bukan pada hal-hal yang pokok dan utama. Bila individu sehat, belajar juga lebih mudah, mencari nafkah lebih bersemangat dan mampu menjalankan seluruh aktivitas dengan baik. Semua itu terjadi karena yang bersangkutan sehat.
Jadi untuk menjadi sehat, memang harus ada kemauan individu. Bila ingin sehat, seseorang pasti akan menemukan cara. Ia juga tak akan bergantung pada orang lain untuk menjadi sehat. Ia sadar betul bahwa sehat adalah kebutuhan individu sehingga tak begitu perlu, apakah orang lain mendukung atau tidak. Untuk itu, bila ingin sehat harus memulai dari apa yang dapat dikerjakan secara individu. Ternyata, sehat bukan hanya pilihan tapi juga kemauan dan tanggung jawab individu.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...