Seorang oknum polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) dilaporkan ke Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, karena dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang siswi SMA yang juga tetangganya.
Aiptu BS melakukan pelecehan seksual saat mencoba mengobati korban, PK (18), PK sudah lama mengidap penyakit pencernaan. Orangtua pun mempercayakan kepada BS yang dikenal ahli dalam pijat untuk menyembuhkan anak mereka.
Sayang bukannya sembuh, PK justru mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya dari BS.
Taruna Jaya, pengacara korban, yang ditemui di Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolrestabes Semarang, menjelaskan, kliennya merasa dilecehkan dengan perbuatan BS.
Taruna menerangkan pada 12 Agustus 2013, korban pertama kali datang ke rumah pelaku. Pada awalnya tidak ada perbuatan mencurigakan. Pijatan yang dilakukan korban adalah cara untuk mengambil penyakit dari dalam tubuh.
Namun setelah ketiga kalinya, korban merasa tidak nyaman dengan pijatan pelaku karena sudah mengenai bagian vital. Ia pun menceritakan apa yang dialaminya kepada ibu dan rekan-rekannya.
“Korban merasa tidak nyaman karena harus berduaan dengan pelaku di dalam kamar dengan pintu tertutup,” tuturnya.
Pelaku mencabuli korban dengan memegang kemaluan dan payudara korban.
Sebelum dilaporkan, tepatnya pada 25 Agustus 2013 lalu, anak BS sempat meminta korban untuk kembali dipijat. Namun permintaan itu ditolak.
Karena dipaksa, korban kemudian mengajak ibunya untuk menemui pelaku. Ibu korban tidak mau begitu saja menemui pelaku, kemudian mengajak beberapa warga untuk menjadi saksi dan menemani menemui pelaku di rumahnya.
Di depan warga, pelaku diminta untuk mengakui perbuatannya. “Dia (BS) sudah meminta maaf kepada keluarga korban, khususnya kepada PK yang merasa dirugikan. Tapi bagaimana pun juga kejadian ini dilaporkan oleh korban dan keluarganya ke Polrestabes Semarang,” tutupnya.
