Penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, oleh kelompok bersenjata dini hari tadi membuat rekan-rekan korban ketakutan. Sebagian ada yang memilih pulang ke kampung halamannya.
Seorang tetangga rekan korban mengatakan, beberapa di antaranya sedang mencari tiket untuk pulang ke NTT. "Mereka ketakutan," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (23/3).
Dia mengatakan, para rekan korban takut kalau-kalau terjadi aksi serupa di kemudian hari. Terlebih, yang menjadi korban penganiayaan rekan mereka adalah anggota Kopassus.
"Katanya orangtua mereka di kampung sangat khawatir," ujarnya.
Sumber merdeka.com mengatakan, Dicky Sahetapy, salah satu tersangka yang tewas ditembak, ditangkap di tempat tinggalnya di Tegal Panggung, Kota Yogyakarta, Rabu (20/3). Sejak penangkapan itu, rumah yang biasa menjadi tempat berkumpul empat tersangka itu kosong ditinggal penghuni yang lain.
"Paling hanya ada satu orang yang datang sore-sore untuk melihat-lihat kondisi rumah," ujarnya.
Seperti diberitakan, empat tahanan tewas dan dua orang sipir Lapas Cebongan, Sleman, DIY, terluka setelah diserang belasan orang tak dikenal. Korban Dicky Sahetapy, Dedi, Aldi dan Johan merupakan pelaku penganiayaan yang menewaskan seorang anggota Kopassus, Sertu Santoso (31) di Hugo's Cafe Kota Yogyakarta.
Kejadian penembakan itu berlangsung sekitar pukul 01.30 WIB, dimulai dengan kedatangan belasan orang bercadar ke dalam Lapas. Dengan menggunakan penutup muka berwarna hitam, para pelaku melompati pagar setinggi sekitar satu meter.
Pria berbadan tegap itu lantas melumpuhkan sipir penjara, dan memaksanya untuk masuk ke dalam sel tahanan. Tidak berhenti sampai di sana, para pelaku meminta sipir pembawa kunci untuk memeriksa satu per satu sel guna menemukan sasarannya.
Tidak lama, mereka menemukan para pelaku yang tengah meringkuk di dalam sel. Tanpa basa-basi, belasan pria bercadar itu menembakkan senjata api ke arah para korban hingga tewas.