Friday, March 22, 2013

Ribuan Mata Air Terancam Hilang

Ribuan Mata Air Terancam Hilang

Pemerintah Kabupaten Banyumas berusaha menyelamatkan ribuan mata air yang terancam hilang karena rusaknya lingkungan. Saat ini tercatat ada 1.681 mata air yang tersebar di 27 kecamatan di Banyumas.

"Kalau tidak ada upaya nyata dari semua pihak, mata air yang cukup melimpah ini bisa hilang," kata Kepala Subbidang Kemitraan Badan Lingkungan Hidup Banyumas, Stephanus Sigit, Jumat 22 Maret 2013.

Ia mengatakan, Badan saat ini sedang melakukan penyelamatan lingkungan di sekitar mata air, karena keberadaannya sangat penting bagi kehidupan masyarakat luas. Menurut dia, Badan sudah melakukan pendataan terhadap sumber mata air di Banyumas.

Saat ini, kata dia, ada 1.681 mata air yang masih menjadi tumpuan masyarakat sekitarnya. Dari jumlah tersebut, mata air paling banyak berada di Kecamatan Cilongok dengan jumlah 245 mata air.

Ia menambahkan, Badan sudah memetakan mata air yang terancam hilang dan mata air yang masih bagus aliran airnya. Menurutnya, upaya penyelamatan mata air dilakukan dengan program konservasi alam dan lingkungan, khususnya pada radius 200 meter dari mata air. "Tahun 2013, nantinya akan ada program rehabilitasi lingkungan dengan menanami pohon," katanya.

Ia menambahkan, rencananya ada penanaman ribuan pohon di sekitar mata air di sejumlah daerah. Selama ini sudah 10 ribu pohon sudah ditanam di sekitar mata air.

Selain itu, kata dia menambahkan, Badan juga membangun sumur resapan dan biopori. Untuk tahun 2013, sumur resapan bakal dibangun sebanyak 43 buah dan biopori sebanyak 50 buah. "Pembangunan sumur resapan, sebetulnya setiap tahun telah dilakukan. Sejak tahun 2008 hingga 2011, ada 78 sumur resapan yang tersebar di beberapa kecamatan di Banyumas," ujar Sigit.

Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam BLH Purwokerto Arif Sukmo Buwono menambahkan pihaknya kini juga memiliki program bank pohon yang baru mulai beberapa hari lalu. "Pohon-pohon yang dikumpulkan berasal dari warga yang mengurus perizinan usaha di luar UKL/UPL dan Amdal. Mereka harus mengirimkan setor satu pohon. Kami yang menyimpannya di sini. Nantinya, kalau ada masyarakat yang membutuhkan, tinggal meminta ke BLH dan diberikan secara gratis," katanya.

Di masa datang, lanjut Arif, pihaknya mendorong agar perusahaan-perusahaan melalui CSR memberikan bantuan pohon ke bank pohon di sini. "Dengan adanya bank pohon ini, diharapkan memotivasi masyarakat untuk terus menanam pohon, sehingga bisa menghijaukan daerah-daerah kosong atau kritis," kata Arif.

Kepala Desa Melung Banyumas, Budi Satrio mengatakan, desanya yang berada persis di lereng Gunung Slamet juga beberapa tahun terakhir ini kehilangan sumber mata air. "Kalau musim kemarau sungai mongering," katanya.

Saat ini, kata dia, warga desanya sudah mulai paham dengan pentingnya pohon. Mereka tak lagi menebang pohon di hutan Gunung Slamet karena bisa mempengaruhi mata air.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...