Saturday, March 30, 2013

Menakar peluang Demokrat era SBY di Pemilu 2014

Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat berlangsung cukup singkat dari waktu yang direncanakan sebelumnya. Kondisi itu terjadi karena DPD dan DPC mufakat memilih Ketua Majelis Tinggi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2013-2015.

"Menimbang memutuskan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Ketua Umum Partai Demokrat" kata pimpinan Majelis Sidang, Amir Syamsuddin dalam KLB Partai Demokrat di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Sabtu (30/3).

Usai menjabat sebagai ketum, bagaimana peluang Partai Demokrat pada pemilihan umum (Pemilu) 2014 di bawah kepemimpinan SBY?

Pengamat politik Gun Gun Heryanto menjelaskan, jabatan SBY sebagai ketua umum hanya bersifat sementara sebagai antisipasi momentum pemilu. SBY dianggap sebagai solidarity maker untuk mempersatukan dan merapatkan partai, hingga pemilu mendatang.

Meski diperkirakan mampu memperbaiki kondisi partai, tapi tidak bagi elektabilitas partai. Sebab, penurunan suara Demokrat tidak semata-mata terjadi karena kasus hukum yang dialami sejumlah kadernya.

"Ini terjadi karena evaluasi masyarakat terhadap kinerja SBY, menyumbang baik buruknya elektabilitas Partai Demokrat," ujar Gun Gun saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (30/3).

Kondisi ini nampak jelas dibandingkan pencapaian yang diraih partai berlambang bintang Mercy tersebut pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 lalu.

"Setelah dua periode, nampak bahwa kinerja tidak terlampau menunjukkan wajah positifnya, terutama dalam membangun kesejahteraan masyarakat dan hukum. Persoalan hukum yang banyak terbengkalai, publik banyak yang tidak puas atas kinerja presiden," tandasnya.

Dengan diangkatnya SBY sebagai ketua umum, maka keberadaannya menjadi dua sisi mata uang. Apapun yang dihadapi SBY sebagai presiden, juga akan mempengaruhi partai.

"Maka, baik buruknya pemerintahan akan menyumbang elektabilitas Partai Demokrat," ucapnya