Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) yang diketuai Ratna Sarumpaet (dua kanan) mengadakan jumpa pers di Sekretariat MKRI, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2013). Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum batal mendatangi Sekretariat MKRI terkait rencana unjukrasa besar-besaran Senin (25/3/2013) mendatang.
Dalam demo besar-besaran yang digelar Senin (25/3/2013) mendatang, Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia dibawah pimpinan Ratna Sarumpaet, bukan lagi berorasi menyerukan lima tuntutan mereka. Namun, MKRI ingin membentuk pemerintahan transisi.
“Kami sudah mengultimatum ke meja SBY sampai 24 Maret tapi sampai saat ini tidak ditanggapi. Maka MKRI ingin pemerintahan transisi untuk melakukan pemilu dan merevolusi sistem yang dihancurkan di era reformasi terutama di jaman SBY,” tandas Ratna dihubungi Sabtu (23/3/2013) siang.
Mengapa MKRI ingin sekali dibentuk pemerintahan transisi? Ratna menjelaskan, karena MKRI membutuhkan pemimpin yang baik. “Hasil pemilu yang sekarang ini dikelola oleh pemerintahan yang korup dan bersalah,” ucap Ratna.
Seperti diberitakan, rencananya Senin 25 Maret 2013, ribuan orang dari kelompok masyarakat dan elemen mahasiswa yang tergabung dalam MKRI berunjuk rasa di Jakarta. Mereka menuntut agara Susilo Bambang Yudhoyono turun dari jabatannya sebagai Presiden karena tidak menanggapi ultimatum yang pernah disampaikan MKRI beberapa hari sebelumnya.