The Russian Academy of Sciences dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita Associated Press, meteor itu melintas kawasan Chelyabinsk, memasuki atmosfir bumi dengan kecepatan sekitar 54.000 km/jam dan terlihat berpijar di ketinggian 30-50 km di atas tanah.
Hantaman di darat menyebabkan ledakan yang menghancurkan kaca dalam areal sangat luas. Menteri Darutat Rusia menyatakan lebih 500 orang butuh perawatan setelah ledakan itu dan 34 orang diantara mereka dirawat di rumah sakit.
"Terjadi kepanikan, orang-orang tidak tahu apa yang telah terjadi. Orang saling mengecek tetanganya uhntuk saling tahu bahwa mereka baik-baik saja," kata Sergey Hametov, warga Chelyabinsk. Daerah ini merupakan kota terbesar yang terdampak meteor, letaknya sekitar 1500 km sebelah Timur Moskow.
"Kami melihat sebuah pancaran sinar sangat terang kelika pergi ke luar rumah untuk mengetahui apa yang terjadi, dan kai mendengar suara ledakan yang sungguh keras," ujarnya lewat telepon pada kantor berita AP.
Warga Chelyabinsk lain, Valya Kazakov, menyatakan beberapa nenek menangis dan berteriak bahwa kiamat sudah datang.
