Yudhoyono, katanya, pada Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, telah menyusun skenario tertentu. Dia menyatakan, "Begini skenarionya, ketua umum itu Andi Mallarangeng, Anas jadi sekretairs jenderalnya."
Dia juga mengungkapkan, posisi Urbaningrum di pucuk pimpinan DPP Partai Demokrat itu tidak dikehendaki Yudhoyono. "SBY secara jujur berkata, 'Anas adalah bayi yang tidak diharapkan'," katanya.
Dia juga mengungkapkan, posisi Urbaningrum di pucuk pimpinan DPP Partai Demokrat itu tidak dikehendaki Yudhoyono. "SBY secara jujur berkata, 'Anas adalah bayi yang tidak diharapkan'," katanya.
"SBY ini sangat sayang sama dua orang ini, Andi dan Anas. Karena itu, ingin keduanya menjadi petinggi. Tapi, Anas tidak menurut. Kalau saja Anas menurut, tak ada cerita Nazaruddin jadi bendahara umum, kemudian Ibas jadi sekjen" katanya.
Ujung sementara kisah ini sudah diketahui bersama. Urbaningrum menjadi tersangka korupsi Proyek Hambalang. Penetapan status hukum dia itu sampai setahun oleh KPK; sandaran utamanya pada "nyanyian" Nazaruddin dari pelariannya di Karthagena, Kolombia.