Partai Demokrat untuk sementara waktu tidak akan memilih salah satu kadernya sebagai pengganti mantan ketua umum partai yang mengundurkan diri, Anas Urbaningrum. Tugas-tugas Anas dalam DPP akan diemban oleh beberapa pejabat tinggi partai.
"Dengan pengunduran diri ketua umum Partai Demokrat, untuk sementara tugas-tugas DPP Partai Demokrat dijalankan oleh dua wakil ketua umum, sekretaris jenderal dan direktur eksekutif," kata Direktur Eksekutif Partai Demokrat, Totok Riyanto, seusai menghadiri rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Sabtu 23 Februari 2013.
Wakil ketua umum Partai Demokrat adalah Max Sopacua, sementara sekjen dijabat Edhie Baskoro Yudhoyono. Direktur Eksekutif partai adalah Totok Riyanto. (Lihat juga: Anas Tersangka, Ini 7 Poin Majelis Tinggi Demokrat)
Totok mengatakan dalam menjalankan fungsi dan melaksanakan tugas dalam DPP, para pejabat tersebut akan berkonsultasi dengan Ketua Majelis Tinggi, Susilo Bambang Yudhoyono. "Agenda tugas dan pekerjaan DPP Partai Demokrat tetap berjalan seperti biasa," katanya.
Partai Demokrat tidak dapat memastikan sampai kapan para pejabat DPP tersebut akan menjalankan tugas yang ditinggalkan Anas Urbaningrum setelah pengunduran dirinya. "Sampai situasi yang menguntungkan bagi Partai Demokrat," kata Totok.
Siang tadi, Anas Urbaningrum resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Proses ini untuk memenuhi pakta integritas partai yang dia teken pekan lalu. Tadi malam, Anas baru saja ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang.
Anas diduga menerima hadiah atau janji dalam kaitan dengan proyek bernilai Rp 2,5 triliun itu dan proyek lainnya saat menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada 1 Oktober 2009 hingga 26 Juli 2010. Ia disangka melanggar Pasal 12 huruf a dan b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi.
Majelis Tinggi Partai Demokrat langsung menggelar rapat malam ini menanggapi pengunduran diri Anas. Rapat majelis tinggi selesai sekitar pukul 00.15. Setelah rapat selesai, Totok Riyanto, didampingi anggota Majelis Tinggi, Jero Wacik, Max Sopacua, Sekretaris Jenderal, Edhie Baskoro Yudhoyono, serta Marzuki Alie, membacakan hasil rapat di depan wartawan yang sudah lama menunggu. Menurut Totok, rapat dihadiri oleh seluruh anggota Majelis Tinggi, menteri kabinet yang berasal dari partai Demokrat, dan ketua fraksi partai.