Dispersi Cahaya – Jika cahaya merah atau cahaya
monokromatik yang dilewatkan pada sebuah prisma akan menghasilkan cahaya
monokromatik yaitu warna merah lagi. Demikian juga jika pda sebuah
prisma dilewatkan cahaya monokromatik lainnya, misalnya cahaya biru,
pada keluaran prisma akan manghasilkan monokromatik biru. Sekarang Anda
coba lewatkan cahaya polikromatik (cahaya puith) yaitu cahaya yang
terdiri atas berbagai macam warna cahaya pada sebuah prisma. Apa yang
terjadi? Tentunya Anda akan mendapatkan peristiwa yang berbeda.
Perhatikan gambar berikut.
Gambar 1.34 Seberkas cahaya merah (monokromatik) melewati prisma segitiga.
Selain
mengalami deviasi atau pembelokan, cahaya polikromatik juga terurai
menjadi komponen-komponen warna cahaya. Komponen warna tersebut adalah
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Peristiwa penguraian
warna cahaya menjadi komponen-komponennya disebut dispersi cahaya.
Gambar 5.35 Seberkas cahaya polikromatik dilensakan pada prisma segitiga.
Ketika
melewati prisma, frekuensi gelombang tidak berubah. Besaran yang
berubah adalah kecepatan dan panjang gelombang. Alat yang digunakan
untuk mengukur panjang gelombang cahaya disebut spektroskop atau
spektrometer. Panjang gelombang cahaya akan berbeda untuk setiap warna
berbeda. Cahaya warna merah memiliki panjang gelombang terbesar dan
cahaya ungu memiliki panjang gelombang terkecil, sedangkan warna-warna
lainnya memiliki panjang gelombang di antara kedua nilai tersebut.
Panjang gelombang suatu warna cahaya tertentu terhadap medium yang
dilaluinya memiliki persamaan sebagai berikut.
dengan λn adalah panjang gelombang cahaya ketika melalui medium dengan indeks bias n, sedangkan λudara adalah panjang gelombang cahaya di udara. Oleh karena N > 1, panjang gelombang cahaya dalam suatu medium selalu lebih kecil daripada panjang gelombangnya di udara dan untuk n = 1, λn = λudara
. Jadi, dari persamaan di atas diperoleh panjang gelombang suatu warna
cahaya berbanding terbalik dengan indeks bias suatu medium terhadap
cahaya tersebut. Cahaya merah a memiliki sudut deviasi terkecil dan
cahaya ungu memiliki sudut deviasi terbesar.
Deviasi ungu: δu = (nu – 1 ) β
Deviasi merah: δm = (nm – 1 ) β
Dengan nu dan nm
adalah indeks bias prisma untuk warna ungu dan merah. Oleh karena
indeks bias ungu lebih besar daripada indeks bias merah, pembelokan atau
penyimpangan cahaya ungu lebih besar daripada cahaya merah.
Dengan kata lain diperoleh δu lebih besar daripada δm.
Selisih sudut deviasi warna ungu dan sudut deviasi warna merah disebut
sudut dispersi (φ). Persamaan sudut dispersi sebagai berikut.
φ = δu – δm
dengan:
φ = sudut dispersi antara ungu dan merah
δu = deviasi ungu
δm = deviasi merah
Subtitusikan persamaan deviasi ungu dan merah dapat diperoleh sebagai berikut.
φ = (nu – 1) β – (nm – 1) β
φ = (nu – nm)β
Jika
dua prisma segitiga digabungkan dengan menepatkan sudut puncaknya
berseberangan, cahaya akan keluar dari prisma tanpa mengalami dispersi.
Susunan dua prisma yang tidak mengalami dispersi disebut prisma
akromatik.
Susunan prisma
akromatik diperoleh jiak dispersi oleh prisma (1) sama dengan dispersi
prisma (2) sehingga kedua dispersi tersebut saling meniadakan. Secara
matematispersamaannya dapat ditulis sebagai berikut.
As the person in charge and the manager of the site, which at the same time as the Webmaster for this site, I have attempted wherever possible to provide factual information about,Celebrity and Profil, IPA, National News, International News even attractive and may be very beneficial for you. However, due to limited manpower, time, cost, and the means to be a factor that is very disturbing efforts to up-date the data, especially the news
PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS
IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...