Friday, January 25, 2013

Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis di Indonesia


Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis di Indonesia- Kepulauan Indonesia terletak di dalam sabuk ekuator dan terdiri atas tujuh belas ribu pulau. Negara kita memiliki sumberkeanekaragaman hayati (biodiversity) yang paling lengkap, termasuk sejumlah besar spesies tumbuhan. Diperkirakan sekitar 100 – 150 genus dari tumbuhan monoecious dan diecious dengan 25.000 – 30.000 spesies terdapat di Indonesia. Keanekaragaman hayati Indonesia dikenal sebagai yang terlengkap di dunia. Itulah sebabnya Indonesia disebut sebagai negara “Mega biodiversity” atau negara “Megadiversity”. Lihatlah data berikut, betapa kayanya negara kita, margasatwanya sangat beragam.
Contoh keanekaragaman spesies yang mudah untuk dipahami adalah keanekaragaman tingkat spesies yang ditemukan pada keluarga kucing-kucingan (famili Felidae). Dari keanekaragaman tersebut, kita mengenal adanya kucing, harimau, singa, dan cheetah (Gambar 4.3).
Keanekaragaman yang terdapat pada Felidae
Keanekaragaman yang terdapat pada Felidae. (a) Kucing, (b) harimau, dan (c) cheetah merupakan spesies yang berbeda.
Di atas dijelaskan bahwa terdapat keseragaman dalam tingkatan spesies, tetapi di dalam keseragaman ini terdapat keanekaragaman pula. Keanekaragaman ini tidak lain disebabkan olehkeanekaragaman gen yang mengontrol spesies. Misalnya, spesies Homo Sapiens dan manusia mempunyai keseragaman ciri, yaitu bipedal (berjalan dengan dua kaki), mempunyai volume otak di atas 1.100 cc, dan memiliki wajah proporsional dengan dua mata menghadap depan. Akan tetapi, manusia di dunia ini juga memiliki keanekaragaman. Misalnya, manusia Indonesia memiliki warna kulit sawo matang, rambut hitam, dan postur tubuh tidak terlalu tinggi, sedangkan manusia Amerika memiliki warna kulit putih, rambut pirang, dan postur tubuh tinggi.
Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi, keanekaragaman jenis dapat diamati dengan mudah. Di lingkungan sekitar dapat dijumpai berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili rumput (Gramineae) dapat dijumpai, di antaranya, rumput teki, padi, dan jagung. Di dalam golongan burung dapat dijumpai, antara lain, angsa, ayam, merpati, kalkun, dan burung unta.
Keanekaragaman yang terdapat pada burung
Gambar 7.3 Dalam golongan burung dapat dijumpai, antara lain, (a) burung, (b) itik, dan (c) ayam.

Tabel 6.1 Data keanekaragaman Margasatwa di Indonesia
Jenis satwaJumlah jenis
Siput darat3.500
Kepiting darat dan air tawar80
Laba-laba dan kerabatnya1.000
Kupu-kupu2.000
Kumbang>100.000
Ikan air tawar1.200 – 1.700
Amfibia400
Kadal300
Burung1.519
Mamalia515
Primata32
Karnivora35
Menurut teori stabilitas iklim, area yang memiliki stabilitas iklim yang tinggi akan memiliki diversitas yang lebih tinggi dibanding dengan area yang stabilitas iklimnya rendah, sedangkan teori Area menjelaskan bahwa area yang luas memberikan kesempatan untuk peningkatan isolasi antarpopulasi. Oleh karena itu, area yang luas dengan iklim yang serupa akan memiliki diversitas spesies yang tinggi. Menurut kedua teori tersebut, Indonesia memenuhi kriteria keduanya, yaitu memiliki iklim yang stabil dan memiliki area yang luas dengan iklim yang serupa.
1. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Indonesia Memiliki Keanekaragaman Hayati yang Tinggi
Melalui dua teori tadi terbukti bahwa Indonesia memang gudang flora dan fauna. Banyak faktor lain yang menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, antara lain:
a. merupakan negara kepulauan;
b. memiliki unsur flora dan fauna yang berkisar dari wilayah Indomalaya sampai ke Australia;
c. terbagi menjadi 2 zona biogeografi, yakni wilayah oriental dan wilayah Australian. Wilayah oriental meliputi Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, sedangkan wilayah Australian meliputi seluruh pulau kawasan timur Indonesia;
d. banyak pulau tersebar di Nusantara ini terisolasi beribu-ribu tahun sehingga tingkat endemisnya tinggi. Oleh karena itu, banyak jenis flora dan fauna yang hanya terdapat di Indonesia;
e. sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki laut yang luas, yaitu 3.650.000 km2 dengan panjang garis pantai 81.000 km, 14% dari panjang pantai bumi;
f. karena lautnya luas, Indonesia memiliki pantai dengan hutan bakau yang terluas dan terkaya jenis flora dan faunanya, yaitu 4,25 juta ha;
g. dengan laut yang luas, Indonesia memiliki sumber daya terumbu karang terkaya, misalnya atol, terumbu karang tepian, terumbu karang perintang (barrier), dan terumbu karang sebaran.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa keanekaragaman jenis hayati Indonesia sangat tinggi, karena tiap zona geografi memiliki karakter berbeda-beda, banyak pulau yang menyimpan hewan dan tumbuhan endemik, dan wilayah laut yang luas dengan biodiversitas spesifiknya. Dapat kamu bayangkan betapa beragamnya hayati Indonesia?
2. Keanekaragaman Jenis Berdasarkan Karakter Wilayah
Secara umum, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropika dengan kondisi tanah yang baik, basah, dan hampir tidak ada musim kering. Musim kering di daerah tropik adalah musim dengan curah hujan terendah, bukan musim tanpa hujan sama sekali. Berdasarkan perkembangan wilayah tropik, Indonesia merupakan wilayah perkembangan dari zona Malaya, dan termasuk wilayah hutan tropik basah klimaks alami. Daratan hutan tropik basah biasanya rata atau bergelombang, meluas ke bagian lereng-lereng gunung sampai ketinggian 1.000 meter atau lebih. Karakter iklim tropik dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Di beberapa daerah, hujan turun setiap siang dan malam sepanjang tahun, diselingi satu atau dua musim kering yang masing-masing lamanya tidak melebihi 3 bulan.
b. Sering kali hujan turun selama berhari-hari atau berminggu-minggu, semuanya tertutup kabut tebal berwarna kelabu.
c. Suhu relatif tinggi dan seragam, rata-rata tahunan normal, sekitar 25-260C.
d. Curah hujan pada umumnya berjumlah 200-400 cm setiap tahun, dengan beberapa tempat tertentu mungkin lebih banyak.
e. Kelembapan nisbi cenderung tinggi, biasanya melebihi 80%.
f. Intensitas cahaya matahari tinggi. Namun, di hutan-hutan dengan pohon yang tingginya bertingkat-tingkat, sinar matahari menjadi cahaya remang-remang dan dapat menembus lantai hutan, membentuk nodanoda cahaya, dan penting dalam pembentukan iklim mikro.
g. Pohon-pohon memiliki tajuk pohon (kanopi) berbentuk payung, menjadi tempat yang subur bagi kehidupan serangga, katak pohon, kadal, ular, burung, tupai, monyet dan sebagainya. Banyak di antaranya yang hidup selamanya dalam kanopi, dan tidak pernah menyentuh tanah.
h. Perubahan musiman yang teratur pada tumbuhan tidak ada. Sepanjang waktu terjadi pembungaan, dan pembentukan buah, meskipun ada kecenderungan bahwa tiap-tiap jenis mempunyai musim tertentu. Musim ini berlainan antara satu jenis dan jenis lainnya sehingga secara umum, tropika selalu berdaun dan berbuah sepanjang tahun.
i. Banyak tumbuhan yang kuncup daunnya “tidur” (dorman), baru tumbuh dan berkembang saat tumbuhannya telah tua dan tidak berdaun lagi.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...