Presiden Joko Widodo mengatakan masyarakat sepatutnya bersyukur dengan kondisi Indonesia saat ini yang dari sejumlah aspek dinilai stabil. Meski begitu, Jokowi mengakui kondisi bangsa sempat menghangat saat terjadinya aksi pada 4 November dan 2 Desember lalu.
Dalam sambutan saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad di GP Ansor, Jokowi membandingkan situasi yang terjadi di dunia saat ini, khususnya di wilayah Eropa serta Timur Tengah dengan Indonesia.
"Coba kita lihat hampir semua kawasan saat ini mengalami kegoncangan politik dan ekonomi, contohnya Uni Eropa ekonominya guncang semuanya pada posisi yang sangat berat. Di kawasan Timur Tengah sama, karena harga minyak jatuh dari dulu USD 107, sekarang dibawah USD 50, tak hanya ekonomi tapi juga guncangan politik," ujar Jokowi, di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (11/12/2016).
Sementara di Indonesia, dikatakan Jokowi, pertumbuhan angka ekonomi mencapai 5 persen dan mengalami kondisi stabil. Kendati demikian, Jokowi sempat menyinggung bahwa situasi sempat menghangat.
Khususnya pada saat aksi damai yang terjadi pada 4 November serta 2 Desember lalu. Namun kondisi tersebut dapat kembali normal dengan segera.
"Kita Indonesia alhamdulillah masih diberkahi, diberikan karunia, pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5 persen, ini patut kita syukuri," kata Jokowi.
"Sisi politik juga dapat dikatakan relatif sangat stabil, sangat adem ayem, sangat dingin, tapi agak panas karena 411 dan 212, tapi alhamdulillah meskipun sedikit menghangat tapi tidak sampai pada kondisi yang panas," ungkapnya.
Dalam sambutan saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad di GP Ansor, Jokowi membandingkan situasi yang terjadi di dunia saat ini, khususnya di wilayah Eropa serta Timur Tengah dengan Indonesia.
"Coba kita lihat hampir semua kawasan saat ini mengalami kegoncangan politik dan ekonomi, contohnya Uni Eropa ekonominya guncang semuanya pada posisi yang sangat berat. Di kawasan Timur Tengah sama, karena harga minyak jatuh dari dulu USD 107, sekarang dibawah USD 50, tak hanya ekonomi tapi juga guncangan politik," ujar Jokowi, di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (11/12/2016).
Sementara di Indonesia, dikatakan Jokowi, pertumbuhan angka ekonomi mencapai 5 persen dan mengalami kondisi stabil. Kendati demikian, Jokowi sempat menyinggung bahwa situasi sempat menghangat.
Khususnya pada saat aksi damai yang terjadi pada 4 November serta 2 Desember lalu. Namun kondisi tersebut dapat kembali normal dengan segera.
"Kita Indonesia alhamdulillah masih diberkahi, diberikan karunia, pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5 persen, ini patut kita syukuri," kata Jokowi.
"Sisi politik juga dapat dikatakan relatif sangat stabil, sangat adem ayem, sangat dingin, tapi agak panas karena 411 dan 212, tapi alhamdulillah meskipun sedikit menghangat tapi tidak sampai pada kondisi yang panas," ungkapnya.