Friday, April 3, 2015

Kisah 'Makam Hitler' di Surabaya dan Dokter Tua di Sumbawa

Makam yang diduga menjadi tempat peristirahatan terakhir diktator Nazi Hitler di Surabaya, Jawa Timur

Surabaya tidak pernah memilih dirinya sebagai Kota Pahlawan. Sebutan itu didapatkan setelah arek-arek Surabaya dengan penuh semangat membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan pasukan sekutu.

Pasca-peristiwa pertempuran 10 November 1945, Surabaya dinobatkan sebagai Kota Pahlawan dan di Kota Buaya ini banyak terdapat tempat bersejarah dan makam tokoh perjuangan bangsa. Di antaranya makam pencipta lagu Indonesia Raya Wage Rudolf Soepratman dan makam Bung Tomo yang terletak di Jalan Ngagel Surabaya.

Di sebelah barat makam tersebut, juga terdapat sebuah makam yang konon diduga milik pendiri Nazi, Adolf Hitler, yang disebut-sebut mengubah identitasnya menjadi dokter Poch. Dokter Poch dulu bekerja di Rumah Sakit Karang Menjangan yang saat ini dikenal sebagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Sutomo.


Penelusuran hsaidbenmar.blogspot.com, makam dokter Poch berada di Blok CC 258. Di batu nisannya hanya tertulis nama dr GA Poch. Tak ada tulisan tanggal kelahiran.



Warga di sekitar lokasi makam, Bu Kum (50) mengatakan, kondisi makam berukuran 2x1 meter yang dilapisi batu granit hitam itu saat ini sudah bagus dan bersih. Meskipun pagar besi yang mengelilinginya sudah berkarat.

"Baru-baru ini saja makam dokter Poch sudah bersih dari rumput liar dan sudah tidak ada jemuran pakaian yang menempel di pagar makam. Dan tanggal kematian di batu nisan juga baru ditulis menggunakan spidol permanen. Mungkin semua sudah dikondisikan sama petugas pemakaman," kata Bu Kum kepada hsaidbenmar.blogspot.com di lokasi makam, Surabaya, Kamis (2/4/2015).

Dia menambahkan, akhir-akhir ini banyak orang yang mendatangi makam dokter Poch. Gara-garanya, makam itu diduga sebagai makam mantan penguasa Jerman, Hitler.


"Banyak yang datang ke sini, Mas, setengah jam tadi juga ada dua orang yang datang ke sini. Katanya makam ini diduga makam Hitler."