Tuesday, July 29, 2014

Gadis berjilbab mesum di HARI RAYA FITRI dengan Dua Fitri


Hari ini, tepat 1 Syawal . Seorang gadis cantik berjilbab baru saja pulang dari menjalankan sholat Idul Fitri. Langkah kakinya menuju ke tempat kos nya yang sepi. Benar, tahun ini memang ia tidak pulang kampung untuk merayakan lebaran bersama keluarganya. Karena keperluan kuliahnya yang begitu padat, ia memilih untuk pulang kampung besok saja pada liburan semester.
Uswatun sama sekali tak menyangka, bahwa beberap;a lelaki mengikutinya dari belakang, sampai akhirnya pria-pria tersebut menyekap dan melecehkannya di tempat kosnya yang sepi.
Dan benar saja, kelima pria tersebut akhirnya menjadi 'tamu istimewa' bagi Uswatun di hari lebaran tahun ini.
Dengan hati pedih, Uswatun menyiapkan 5 gelas dan mengisinya dengan bubuk kopi dan gula. Tiba-tiba seorang lelaki memeluknya dari belakang. Gadis berjilbab ini mencoba menghindar.
Tapi lelaki itu langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Uswatun. "Kamu terus bikin kopi ini.

Anggap saja tak ada siapapun di belakangmu," desisnya. Lalu, kedua tangan lelaki itu menyusup ke balik jilbab lebarnya, meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup jubah dan bra. Salah satu tangan lalu turun ke selangkangannya, melakukan hal yang sama di situ.
Uswatun tak menolak lagi. Ia hanya menggeliat dan menggeliat. Tiba-tiba, lelaki itu berlutut di belakang Uswatun. Uswatun menggigil ketika tangan lelaki itu merogoh lewat bagian bawah jubahnya, lalu menarik turun sekaligus rok dalam dan celana dalamnya.

Bagian bawah jubahnya lalu diangkat sampai ke pinggang. Uswatun merasakan angin meniup pantatnya yang telanjang kini.

"Kakimu direnggangkan. Aku ingin lihat memek jilbaber...."
kata lelaki itu masih sambil jongkok. Uswatun menyerah, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan menakjubkan. Di pangkal paha perempuam muda berjilbab kini sudah tumbuh rambut kemaluannya lagi, meski tak lebat.

Tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat Uswatun dan lidahnya menyentuh anusnya. Uswatun menggeliat, air di termos tumpah sedikit keluar gelas. Lagi-lagi tumpah ketika ia merasakan lidah lelaki itu menyusuri celah di pangkal pahanya.
Lelaki itu lalu menguakkan bibir vaginanya, menampakkan lorong sempit berwarna merah jambu dan lembab. Uswatun berhenti mengaduk kopi saat lidah lelaki itu menyeruak ke liang vaginanya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya.
Uswatun tak kuasa menahan erangannya ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya.
Kepalanya yang terbungkus jilbab lebar warna putih itu mendongak ke atas, seakan tak mampu menahan rasa nikmat yang tak terkira.



"Hmmm...lama nggak ketemu, memekmu tambah enak saja Us..."
kata lelaki itu sambil berdiri. Namun, tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin Uswatun.
"Ayo, terus aduk kopinya. Aku mau ngaduk gelasmu juga..." lanjutnya.
"Aihhhh...eungghhhh...."
Uswatun mengerang, sesuatu yang besar, panjang dan panas menusuk jauh ke pusat kewanitaannya.

"Mmmfff...enak juga ngentot cewek tanpa melepas bajunya....nnghhh..." kata lelaki di belakangnya sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah.
Wajah cantik berjilbab itu kelihatan pasrah...menyerah..sementara lenguhan dan erangan lirih keluar dari bibirnya yang mungil "eemmhh...ouummhh.."

persis erangan anak kucing.Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Uswatun, lalu jari tengahnya mulai menekan klitoris mahasiswi itu. Gerak memutar di atas bagian paling sensitif itu membuat Uswatun menggigit bibirnya. Ia tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya.
Uswatun mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyibak kain jilbab putihnya..menyusup ke balik jubahnya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin bagian lain tubuhnya yang peka...
"Ayo Us....ahhhh...jangan bohongi dirimu sendiri...nikmati...ahh....nikmati...."
lelaki itu terus memajumundurkan penisnya yang terjepit vagina Uswatun. Uswatun menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa sakit dan malu.
Tapi ia tak mampu. Ia mendesah dan akhirnya menjerit kecil saat ia meraih puncak kenikmatan, sesuatu yang baru dua kali ini ditemuinya.
Tubuhnya langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya selangkah lagi sampai ke puncak. Terus mengaduk vaginanya dengan kecepatan penuh.

Lalu, dengan geraman panjang, ia menusukkan penisnya sejauh mungkin.
Kedua tangannya mencengkeram payudara Uswatun yang padat. Uswatun yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam vaginanya disembur cairan hangat. Uswatun kembali merintih, mirip suara anak kucing, saat perlahan lelaki itu menarik keluar penisnya yang lunglai.

Begitu gelombang kenikmatan berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikirannya. Ia terisak dengan tangan bertumpu pada meja dapur.

"Sudah, nggak usah nangis! Kamu harusnya berterima kasih karena kuberitahu nikmatnya seks. Sudah, cepat selesaikan kopi itu dan bawa ke depan. Dan, setidaknya hari ini, kamu nggak perlu pakai baju,"
kata lelaki itu dengan tekanan keras. Usai berkata itu, lelaki tersebut menarik turun ritsleting di bagian punggung jubah Uswatun.
Lalu, dengan mudah ia memelorotkan baju panjang itu...jadilah kini mahasiswi berparas cantik itu telanjang bulat kecuali jilbab lebar berwarna putih yang masih rapi membungkus wajahnya yang ayu Uswatun diam saja, harga dirinya hancur.

Ia melanjutkan mengaduk kopi, membiarkan lelaki itu menyelesaikan dengan melepas BH-nya dan melap penisnya yang berlendir dengan baju jubahnya.
Satu lelaki telah diservis dengan baik oleh jilbaber cantik tersebut. Masih ada 4 pria lagi yang masih menunggu di ruang tamu. Dan kini sang jilbaber telah bugil dan polos, tak ada secuilpun kain yang melekat di tubuhnya yang putih mulus. Hanya jilbab lebar warna putih yang masih menghiasi wajahnya. Kedua tangannya memegang nampan berisi 5 gelas kopi, dan ia kini bersiap melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.....