Wednesday, February 24, 2016

BAKTERI

Bakteri adalah mikroorganisme unicelluler prokaryotik yang umumnya tidak berklorofil meskipun mempunyai dinding sel
Organisme ini bersifat kosmopolitan paling banyak jumlahnya dan tersebar luas hampir di semua tempat . di makanan , di udara , air tanah , magma , batuan maupun tubuh mahkluk hidup. 
Bakteri mempunyai kemampuan mereproduksi tergolong sangat cepat dengan cara membelah diri secara biner atau dikenal dengan membelah secara amitosis , Misal pada bakteri kolera bisa membelah diri jadi dua setiap 20 menit , maka bisa dibayangkan setiap jam saja sudah jadi 8
Bakteri dalam Klasifikasi menjadi pioner Kingdom yaitu Kingdom Monera

Berikut secara detail tentang bakteri

  • Dilihat dari peranannya Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
  • Menguntungkan karena membantu dalam proses pembuatan makanan dalam berbagai fermentasi , juga pembuatan obat obatan , pembusukan sampah dll ,
  • Merugikan karena dapat menyebabkan penyakit karena patogen .
  • Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa pendekatan hafalan dari bakteri
  1. ketahui ciri bakteri itu secara Performance , sifat kehidupannya dan peranannya
  2. harus diketahui struktur performancenya bakteri baik morfologi maupun anatominya
  3. harus tahu bentuk dan koloninya
  4. cara bergeraknya , dan tipe jenis flagela yang ada di tubuhnya
  5. cara mendapatkan makanan
  6. cara respirasinya
  7. cara reproduksi
  8. dan peranannya bagi kehidupan baik sisi negatif maupun positifnya

1. Ciri-ciri Bakteri 
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu : 

  1. Organisme multiselluler
  2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
  3. Umumnya tidak memiliki klorofil
  4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
  5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
  6. Hidup bebas atau parasit
  7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
  8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan

2. Struktur Bakteri 

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu: 

  1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
  2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar sel bakteri

  1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
  2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.
  3. Sitoplasma adalah cairan sel, merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
  4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.sebagai tempat sintesis protein.
  5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan
  6. Mesosom terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai pengganti mitocondria .
  7. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. Kapsul atau lapisan lendir merupakan bahan kental yang mengelilingi dinding sel bakteri. Kapsul penting bagi bakteri karena merupakan pelindung dan sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada bakteri penyebab penyakit, kapsul dapat berfungsi meningkat kan kemampuan bakteri dalam menginfeksi inangnya atau dengan kata lain meningkatkan daya virulensi.
  8. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
  9. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fungsi pili adalah sebagai pintu gerbang bagi masuknya materi genetik selama perkawinann dan untuk membantu melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.
  10. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
  11. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
  12. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
  13. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru

Dinding sel 

  • Dinding sel tersusun atas Peptidoglikan yakni polisakarida yang berikatan dengan protein.
  • Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel.
  • Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif.
  • Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul warna pada dinding selnya, maka bakteri itu tergolong bakteri gram positif.
  • Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan perubahan warna pada dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke dalam bakteri gram negatif.
  • Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar membran plasma.
  • Pada bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak di antara membran plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit.
  • Umumnya bakteri gram negatif lebih patogen.
  • Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen peptodoglikan
  • Semua bakteri gram-positif memiliki polimer iurus asam N-asetil muramat dan N-asetil glukosamin
  • Dinding sel beberapa bakteri gram positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan.
  • Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk utama yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat gliserol fungsi dari asam teiokat adalah mengatur pembelahan sel normal.
  • Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna ungu.
  • Bakteri gram-negatif dinding sel gram negatif mengandung 10-20 % peptidoglikan,
  • Diluar lapisan peptidoglikan ada struktur membran yang tersusun dari protein fostolipida dan lipopolisakarida.
  • Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna merah.
  • Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul.
  • Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul.
  • Hanya bakteri patogen yang berkapsul.
  • Kapsul berfungsi untuk mempertahankan diri dari antibodi yang dihasilkan selinang.
  • Kapsul juga berfungsi untuk melindungi sel dari kekeringan.
  • Kapsul bakteri tersusun atas persenyawaan antara protein dan glikogen yaitu glikoprotein.
Membrane sel
  • Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein Lipoprotein
  • Jadi membran selnya sama seperti halnya membran sel organisme yang lain.
  • Membrane sel bersifat semipermiable dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar atau ke dalam sel.

Mesosom
  • Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel kearah dalam atau ke sitoplasma.
  • Tonjolan membrane ini berguna untuk menyediakan energi atau pabrik energi bakteri.
  • Organ sel (organel) ini disebut mesosom.
  • Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.
Lembar fotosintetik
  • Khusus pada bakteri berfotosintesis, terdapat pelipatan membrane sel kearah sitoplasma.
  • Membran yang berlipat-lipat tersebut berisi klorofil,dikenal sebagai lembar fotosintetik (tilakoid).
  • Lembar fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis contohnya pada bakteri ungu.
  • Bakteri lain yang tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel (cytos = sel, plasma= cairan). Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan enzim-enzim. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungya reaksi-reaksi metabolism.

DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) atau asam inti, merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas polinukleotida berpilin. DNA merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri, dan merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal pula sebagai kromosom bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam sitoplasma, melainkan terdapat pada daerah tertentu yang disebut daerah inti. Materi genetik inilah yang dikenal sebagai inti bakteri.

Plasmid
Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki DNA nonkromosom. DNA nokromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk kopi dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.


Ribosom
Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein atau sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. Di dalam sel bakteri Escherichia coli terkandung 15.000 ribosom, atau kira-kira ¼ masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa ribosom memiliki fungsi yang penting bagi bakteri.

Endospora
Bakteri ada yang dapat membentuk endospora, pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap panas sehingga tidak mati oleh proses memasak biasa. Spora mati di atas suhu 120 C. jika kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri seperti sedia kala.


3. Bentuk Bakteri
 

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. 
Berbagai macam bentuk bakteri : 

1. Bakteri Kokus : 

  • Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal misal Monococcus gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.
  • Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan misal Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia (radang, paru-paru).
  • Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.<!--[if gte mso 9]>Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 Pediococcus cerevisiae
  • Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus misal Sarcina luten , Sarcina ventriculi
  • Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
  1. misal Streptococcus lactis
  2. Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan
  3. Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu asam)
  • Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur misal Stafilokokus aureus, penyebab penyakit radang paru-paru.

2. Bakteri Basil : 



  • Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
  1. Contoh: Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus,
  2. Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada usus dan
  3. Lactobacillus bulgaricus untuk fermentasi yakult
  • Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
  • Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
  1. misal Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks,
  2. Streptpbacillus moniliformis,
  3. Azotobacter bakteri pengikat nitrogen yang hidup soliter.

3. Bakteri Spirilia : 

  • Bakteri yang berbentuk spiral biasanya tidak berkelompok.
  • Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
  • Spirillum dibedakan menjadi
  1. bentuk spiral (berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran), misalnya, Spirillum minor
  2. koma (berupa lengkung kurang dari setengah lingkaran, pendek, dan tidak lengkap), misalnya, Vibrio comma menyebabkan kolera
  3. spiroseta (berupa spiral yang halus dan lentur), misalnya, Treponema pallidium / Spirochaeta palida penyebab penyakit sifilis.

4. Alat Gerak Bakteri
 

Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. 

Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu 

  1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
  2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
  3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
  4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

Untuk penghafalan : MiLiAmPer ( Mono-Lopo-Ampi-Peri) 



5. REPRODUKSI BAKTERI 

Cara Perkembangbiakan bakteri: 
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. 

Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. 

Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. 
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 

  1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
  2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri)
  3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

6 . Respirasi Bakteri

Penggolongan bakteri berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi. Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut: 
  1. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.
  2. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Streptococcus lactis
  3. Bakteri aerob obligat: yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
  4. Bakteri anaerob obligat: yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal: Clostridium tetani.
  5. Bakteri anaerob fakulatif: yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia coli, Salmonella thypose dan Shigella.
7. Cara mendapatkan makanan bakteri meliputi
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. 
  • Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain.
  • Contohnya bakteri saprofit dan bakteri parasit.
  • Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya.
  • Zat organik diperoleh dari sisa-sisa organisme lain.
  • Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa makanan, kita sebut sebagai bakteri saprofit.
  • Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral.
  • Di dalam lingkungan bekteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan.
  • Jika Anda memperhatikan lingkungan tempat pembuangan sampah, sering terlihat adanya makanan yang membusuk.
  • Itu disebabkan oleh bakteri pembusuk.
  • Sedangkan dalam usus manusia terdapat juga bakteri yang hidup secara saprofit (menguraikan serat-serat pada makanan) dan menguntungkan adalah bakteri Escherichia coli.
  • Apakah yang akan terjadi pada pencernaan kita seandainya bakteri ini tidak ada? Tentu saja kita akan sulit untuk membuang air besar.
  • Perhatikan gambar Eschericia coli berikut ini!

Bakteri autotrof : bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: bakteri
1. fotoautotrof
2. kemoautotrof.

1. Bakteri fotoautrotof 
  • Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis.
  • Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
2. Bakteri kemoautrotof 
  • Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen.
  • Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter
8. Berdasarkan kisaran suhu untuk hidup bakteri meliputi 
  • Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°- 30°C, dengan suhu optimum 15°C.
  • Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15°- 55°C, dengan suhu optimum 25°- 40°C.
  • Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C
  • Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 94°C.

9. Berdasarkan pewarnaan gram , bakteri dibagi 
  • Bakteri Gram positif (contoh: Bacillus anthracis, penyebab penyakit anthrax)
  • Bakteri Gram negatif (contoh: Shigella dysenteriae, penyebab penyakit disentri basiler).
Langkah pewarnaan 
  • Pewarnaan Gram dilakukan Untuk melihat / mempelajari bakteri dibawah mikroskop,
  • Bahan / sediaan yang akan diperiksa terlebih dahulu diwarnai (diberi zat warna) dengan suatu metoda pewarnaan tertentu.
  • Salah satu metoda pewarnaan yang sering digunakan adalah metoda pewarnaan Gram.
  • Metoda pewarnaan Gram memberikan hasil ada dua kelompok bakteri, ada yang jadi berwarna biru dan ada yang menjadi kemerahan.
  • Bakteri-bakteri yang pada pewarnaan Gram tampak berwarna biru disebut bakteri Gram positif,
  • sedangkan bakteri-bakteri yang tampak berwarna kemerahan disebut bakteri Gram negatif.


10. Peranan Bakteri

Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan. 

Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut : 

  1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia coli).
  2. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
  3. Pembuatan makanan dan minuman, antibiotik, nitrifikasi , asam lemak
  • Acetobacter xylinum - minuman nata decoco dari air kelapa
  • Lactobacillus casei - digunakan dalam pembuatan keju
  • Streptococcus lactis - digunakan dalam pembuatan keju
  • Streptococcus Cremoris - digunakan dalam pembuatan mentega
  • Lactobacillus citrovorum digunakan untuk memberi aroma pada mentega dan keju.
  • Bacilluus brevis menghasilkan antibiotik tirotrisin
  • Bacillus subtilis menghasilkan antibiotik basitrasin
  • Bacilus polymixa menghasilkan polimixin
  • Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter untuk nitrifikasi
  • Acetobacter chroocum berperan dalam proses penambahan kesuburan tanah (humus).
  • Acetobacter penting dalam pembuatan asam gula .
  • Beberapa asam lemak penting dapat dihasilkan oleh bakteri misal:
  • Clostridium acetobutylicum - Asam butirat - Menghasilkan butilalkohol, aseton dan isopropil alkohol
  • Propionibacterium - Asam propionat (C2H5COOH) - Pembuatan keju
  • Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
  • Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
  • Bidang KesehatanDalam usaha untuk pemusnahan bakteri dapat ditempuh dengan cara melakukan sterilisasi, suci hama, pemakaian desinfektan (terutama alat-alat kedokteran)
  • VAKSIN
  • Untuk memerangi bakteri yang bersifat patogen dapat ditempuh dengan langkah-langkah yaitu pencegahan (preventif) dan pengobatan (kuratif)
Pencegahan (profilaksis = preventif) 
  • Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara:
    *Menjaga lingkungan bersih (keseharan lingkungan).
    *Imunitas (memberi kekebalan tubuh dengan memberikan vaksin/bibit penyakit yang telah dilumpuhkan).
    Contoh beberapa vaksin antara lain:
    *Vaksin BCG (Bacillus Calmet Guirine) berfungsi untuk mencegah penyakit TBC.
    *Vaksin DPTP (Diphteri, Pertusis, Tetanus, Profilaksis) berfungsi untuk mencegah difteri, batuk rejan dan tetanus.
    *Vaksin TCD (Typhus, Cholera, Dysentri) untuk mencegah penyakit tipus, kolera dan disentri
Pengobatan (tindakan kuratif) 
  • Bila bakteri sudah masuk ke dalam tubuh manusia dan menimbulkan infeksi, maka dilakukan pengobatan dengan jalan membunuh / mencegah perkembangbiakan bakteri, yaitu dengan menggunakan antibiotika, misalnya penisilin, baktrim (kedua jenis ini bersifat mematikan bakteri).
  • Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut : 

  • Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
  1. Penyebab penyakit pada manusia contohnya
  • Treponema palidum - Sifilis - Organ Kelamin
  • Salmonella thyposa - Tifus - Perforasi Usus halus
  • Pasteurella pestis - Pes/sampar -
  • Neisseria gonorhoe - Kencing nanah - Organ Kelamin
  • Mycobacterium tuberculose - TBC - Alveolus Paru paru
  • Bordetella pertusis - Batuk rejan - Saluran pernafasan
  • Vibrio cholerae - kolera atau muntaber - Sistem Pencernaan
  • Clostridium tetani - tetanus - Kontraksi Otot
  • Mycobacterium leprae - lepra-
  • Myxobacterium diphteriae - diphteri - saluran Pernafasan
  • Penyebab penyakit pada hewan contohnya
  • Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi )
  • Cytophoga colimnaris - Parasit pada ikan
  • Salmonella pollurum - Berak kapur pada ayam
  • Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya
  • Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau)
  • Xanthomonas citri - Kanker pohon jeruk
  • Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)

11. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BAKTERI
 

Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. 
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah : 
1. Suhu 

  • Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu,
  • Beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora.
  • Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora.
  • Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air.
  • Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif.
  • Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.

2. Derajat keasaman atau pH 
3. Konsentrasi garam 
4. Sumber nutrisi 
5. Zat-zat sisa metabolisme 
6. Zat kimia 
7. Cahaya 

  • Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri.
  • Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil.
  • Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
  • Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
8. Kelembaban 
  • Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
  • Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.

12. APLIIKASI PENGARUH FAKTOR LUAR KE MIKROORGANISME 

Faktor lingkungan : 

  1. pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme
  2. pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme
  3. pengaruh sinar ultraviolet tehadap pertumbuhan mikroorganisme
  4. pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorganisme
  5. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme
--> 
Berdasarkan suhu optimum untuk pertumbuhan maka dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
  1. Psikrofilik (0-200C),
  2. Mesofilik (20-300C),
  3. Termofilik (50-1000C)
Suhu merupakan faktor lingkungan yang sangat menentukan kehidupan mikroorganisme, pengaruh suhu berhubungan dengan aktivitas enzim. Suhu rendah menyebabkan aktiivtas enzim menurun dan jika suhu terlalu tinggi dapat mendenaturasi protein enzim. 
Cara Kerja :
  • 8x2 tabung yang berisi Nutrient Broth untuk suhu inkubasi 50C, 250C, 370C, dan 500C
  • SEDIAKAN mikroorganisma yang berbeda (E.coli dan Bacillus sp.) diberi label .
  • Setelah diinokulasi dengan bekteri yang berbeda,
  • diinkubasi sesuai suhu yang tertera setelah ditumbuhkan selama 48 jam, bandingkan derajat kekeruhannya.
Variable bebas suhu
Pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme
Keberadaan mikroorganisma dilingkungan dapat dipengaruhi kepekatan suspensi/cairan di lingkungan. Bila kepekatan suspensi di lingkungan tinggi maka isi sel akan ke luar. Sebaliknya kepekatan suspensi di lingkungan rendah maka akan terjadi pergerakan massa cair ke dalam sel
Cara Kerja:
  • buat 4 buah cawan Nutrient Agar yang mengandung NaCl 0,5%, 3%, 5% dan 15%.
  • Setiap konsentrasi, cawan dibagi menjadi 2 dengan spidol kemudian labeli dengan bakteri E.coli dan Bacillus sp.
  • Inokulasikan E.coli dan Bacillus sp. dengan streak kontinyu
  • Gunakan kontrol untuk masing-masing biakan dengan media yang tidak ditambahi NaCl.
  • Inkubasi selama 48 jam dan amati pertumbuhannya

Pengaruh sinar ultraviolet terhadap pertumbuhan mikroorganisme
Sinar UV panjang gelombang 210-300 nm dapat membunuh mikroorganisme jika di paparkan. Komponen seluler yang dapat menyerap sinar UV adalah asam nukleat sehingga dapat rusak dan menyebabkan kematian.
Cara Kerja:
  • Inokulasikan Aspergillus sp., E.coli dan Bacillus sp. pada 3 cawan NA.
  • Dedahkan ketiga cawan tersebut pada sinar UV dengan panjang 254 nm selama 1 menit, 5 menit, dan 15 menit (ingat tutup cawan dibuka dan diusahakan lingkungan sekitar steril). Jarak antar UV dan cawan sekitar 12 inchi
  • Gunakan kontrol untuk masing-masing biakan dengan tidak memaparkan pada sinar UV
  • Inkubasi selama 48 jam dan amati pertumbuhan koloninya

Pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorgansime 

pH berpengaruh terhadap sel dengan mempengaruhi metabolisme, pada umumnya bakteri tumbuh dengan baik pada pH netral (7,0). Berdasarkan nilai pH yang dibutuhkan untuk kehidupannya dikenal 3 kelompok mikroorganisme yaitu :
  1. Acidofilik,
  2. Mesofilik/Neutrofilik
  3. Basofilik
Cara Kerja :
  • Buatlah tabung reaksi berisi NB dan atur pH-nya (pH 3, 7 dan 9) masing-masing 2 tabung untuk tiap nilai pH
  • Labeli dengan nama bakteri yang akan diinokulasikan
  • Inokulasi tiap tabung dengan Bacillus sp dan E.coli lalu diinkubasi pada suhu 370C selama 48 jam
  • Amati perbedaan kekeruhan pada tiap nilai pH

PERBEDAAN ARCHAEBACTERI DAN EUBACTERIA (BAKTERI SEJATI) 

KEY WORD 
  1. Bakteri merupakan salah satu dari kerajaan kelompok makhluk hidup yang sangat kecil.
  2. Bakteri merupakan makhluk yang mempunyai sel prokariot dan bersifat heterotrof, saprofit, autotrof, dan parasit. Bakteri mempunyai beberapa macam bentuk, yaitu seperti bola (coccus), batang (bacillus), bengkok seperti koma (vibrio), dan spiral (heliks). Sel-sel bakteri ada yang berkelompok/berkoloni.
  3. Struktur sel bakteri tersusun sangat sederhana, yaitu dinding sel dan isi sel. Struktur di luar dinding sel adalah ada yang mempunyai flagela, pili, dan kapsul. Sedangkan struktur di sebelah dalam dinding sel (isi sel) umumnya mempunyai membran sitoplasma, mesosom,sitoplasma, dan struktur-struktur di dalamnya serta mempunyai plasmid dan endospora.
  4. Berdasarkan pewarnaan dinding sel ada 2 macam, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
  5. Cara reproduksi bakteri ada dua, yaitu dengan pembelahan sel dan konjugasi.
  6. Jenis-jenis bakteri berdasarkan tempat hidupnya ada dua, yaitu kelompok Eubacteria dan Archaebacteria.
  7. Eubacteria adalah bakteri pada umumnya yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Archaebacteria adalah bakeri yang berbeda pada umumnya. Bakteri ini memungkinkan menjadi salah satu penyebab bentuk-bentuk kehidupan pertama di bumi.
  8. Jenis-jenis Archaebacteria ada 3 kelompok, yaitu Metanobacteria, Halobacterium, dan Thermoplasma.
  9. Peranan bakteri dalam kehidupan amnusia ada yang menguntungkan dan merugikan.
  10. Cara penanggulangan bakteri merugikan adalah dengan pengolahan makanan serta kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan

ARCHAEBACTERY

  • Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana,
  • uniseluler
  • mikroskopik
  • dinding sel bukan peptidoglikan, dan secara biokimia berbeda dengan Eubacteria.
  • Selain itu, sifat Archaebacteria yang lain adalah bersifat anaerob
  • dapat hidup di sampah
  • tempat-tempat kotor
  • saluran pencernaan manusia atau hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram
  • thermofilik bisa berada pada suhu panas
  • acidofilik bisa hidup dilingkungan asam.

  • Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada sekarang ini.
  • Archaebacteria mencakup makhluk hidup autotrof dan heterotrof.
  • Archaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
  1. Bakteri metanogen.
  2. Halobakterium ( bisa bertahan di salinitas yang tinggi).
  3. Bakteri termo-asidofil.
  • Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup bakteri yang halofil ekstrem
  • bersifat aerob, dan heterotrof.
  • Bakteri genus ini banyak ditemukan di tambak garam laut.
  • Pada saat terjadi penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif.
  • Selain itu, Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl, 3,5 sampai 5 molar,
  • mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya.
Bakteri termo-asidofil. 

Dalam kelompok ini, terhimpun Archaebacteri yang bersifat 

  • non metanogen
  • mempunyai kemampuan hidup pada suhu tinggi ( Thermofil,
  • mempunyai kemampuan hidup si pH lingkungan yang rendah /sangat asam
  • bisa anaerob , bisa aerob
  • bisa heterotrop , bisa khemoautotrof

BAKTERI GRAM 



  • Dinding sel tersusun atas peptidoglikan yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. 
  • Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap. 
  • Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel.
  • Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif. 
  • Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul warna pada dinding selnya, maka bakteri itu tergolong bakteri gram positif. 
  • Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan perubahan warna pada dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke dalam bakteri gram negatif. 
  • Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar membran plasma. 
  • Pada bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak di antara membran plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit. 
  • Umumnya bakteri gram negatif lebih patogen.
  • Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen peptodoglikan dan semua bakteri gram-positif memiliki polimer iurus asam N-asetil muramat dan N-asetil glukosamin dinding sel beberapa bakteri gram positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan. 
  • Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk utama yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat gliserol fungsi dari asam teiokat adalah mengatur pembelahan sel normal. 
  • Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna ungu. 
  • Bakteri gram-negatif dinding sel gram negatif mengandung 10-20 % peptidoglikan, diluar lapisan peptidoglikan ada struktur membran yang tersusun dari protein fostolipida dan lipopolisakarida. Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna merah.



  • Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul. 
  • Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul. Hanya bakteri patogen yang berkapsul. 
  • Kapsul berfungsi untuk mempertahankan diri dari antibodi yang dihasilkan selinang. 
  • Kapsul juga berfungdi untuk melindungi sel dari kekeringan. 
  • Kapsul bakteri tersusun atas persenyawaan antara protein dan glikogen yaitu glikoprotein.

JADI JIKA DI REVIEW 




MENGISOLASI BAKTERI

·         Selama mempelajari mikroba, kita tahu satu hal bahwa ukuran mikroorganisme atau mikrobasangat kecil, oleh karena itu informasi yang dapat diperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap individu itu terbatas.
·         Pengamatan sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, pengkilatan dan sebagainya dapat dilakukan dengan pandangan biasa tanpa menggunakkan mikroskop, pengamatan ini disebut pengamatan makroskopi. 
·         Supaya sifat-sifat tersebut tampak jelas, bakteri perlu dibiakkan pada medium padat yaitu dengan cara isolasi bakteri. 
·         Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan.
·         Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. 
·         Cara isolasi bakteri dilakukan dengan metode tuang (pour plate), metode goresan (streak plate), metode miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture).

Menggunakan medium NA (Nutrien Agar).
·         Medium ini berfungsi sebagai tempat mikroba itu tumbuh.
·         Mikroorganisme yang dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari bahan nutrient.
·         Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.
·         Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut.
·         Faktor lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik.

DETAIL

·         Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan.
·         Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba.
·         Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya
·         Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. 
·         Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua-jenis
·         Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya.
·         Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang.
·         Sebagai contoh fage koli yang di jumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang.
·         Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbrnya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya
·         Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta micromanipulator.
·         Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan gores.
·         Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu species dapat dipisahkan

Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari bahan nutrient.

·         Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.
·         Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik
·         Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain, seperti tempat untuk mengisolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapatkan.
·         Agar tiap-tiap medium memilki karakteristik yang sesuai dengan tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
Beberapa indikasi pembiakan pada laboratorium mikrobiologi meliputi:
1.      Pengasingan (isolasi) mikroba pada biakan bakteri
2.      Menunjukan sifat khas mikroba.
3.      Untuk menentukan jenis mikroba yang diisolasi dengan cara-cara tertentu.
4.      Untuk mendapatkan bahan biakan yang cukup untuk membuatantigen dan percobaan serologi lainnya.
5.      Menentukan kepekaan kuman terhadap antibiotik.
6.      Menghitung jumlah kuman
7.      Mempertahankan biakan mikroba.

Mikroorganisme tidak memerlukan banyak ruangan untuk perkembangannya, sebab itu media buatan (agar) dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung percobaan labu atau cawan Petri. Pada permulaannya tabung atau cawan
·         Petri harus dalam keadaan steril (bebas dari setiap mikroorganisme hidup) lalu setelah itu dimasukkan mikrobia yang diinginkan, tabung atau cawan harus dilindungi terhadap kontaminasi dari luar. 
·         Sumber utama pencemaran dari luar adalah udara, yang banyak mengandung mikroorganisme yang berterbangan. Bentuk cawan petri, dengan tutup yang saling menyelubungi, dirancang untuk mencegah pencemaran udara.
·         Pencemaran tabung atau labu dihindari dengan cara menyumbat mulutnya dengan penutup yang cocok, biasanya dengan kapas.
·         Permukaan luar cawan biakan yang menjadi sasaran pencemaran, dan bagian dalam labu atau tabung akan tercemar bila dibuka untuk memasukkan atau mengeluarkan bahan.
·         Bahaya ini dapat dihindari dengan cara membakar bibir atau pinggiran cawan, tabung atau labu dalam api, segera setelah penutup dibuka dan dibakar sekali lagi pada waktu akan ditutup.

Ada empat cara isolasi bakteri yaitu :
1.          Pour plate atau shake culture
2.          Streak Plate atau culture
3.          Slant culture
4.          Stab culture

Pour plate atau shake culture
·         Beberapa ml suspensi bakteri dicampur dengan mediaum yang masih cair (belum membeku) dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. 
·         Digunakan untuk mengencerkan atau mengisolasi yang terdapat pada contoh.
·         Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, koloni akan tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.

Streak Plate atau culture
·         Ujung kawat imokulasi yang membawa bakteri digesekkan atau digoreskan dengan bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawan
·         Petri sampai meliputi seluruh permukaan.
·         Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan, yang biasanya diperoleh dari pengalaman.
·         Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
·         Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel yang digores.                                                                     

Slant culture
·         Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar miring dalam tabung reaksi. 
·         Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secaa zig-zag pada permukaan agar miring menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan.
·         Caraini juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen.

Stab culture
·         Ujung kawat yang membawakan bakteri ditusukkan pada media padat (agar-agar) dalam tabung reaksi, berbeda dengan slant culture permukaan agar-agar ini tidak miring.
·         Media agar setengah padat dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis
·         Karakteristik koloni bakteri hasil inokulasi merupakan salah satu bagian dalam identifikasi bakteri.
Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada media agar datar yaitu
1.      Ukuran
2.      Warna koloni
3.      Bentuk koloni
4.      Bentuk bagian tepi koloni (margin )

Ukuran
·      Titik
·      Kecil
·      Sedang
·      Besar

Warna koloni
·         Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, di mana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. \
·         Oleh karena itu pengamatan tanpa pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian sel dengan teliti

Bentuk koloni
·      Bundar
·      Tidak beraturan
·      Rhizoid (tersebar seperti akar)

Bentuk bagian tepi koloni (margin )
·      Rata (entire)
·      Tidak rata, bergelombang secara beraturan (lobate )
·      Bergelombang (undulate )
·      Bergerigi (serrate )
·      Seperti filamen (filamentous)



PELAKSANAAN-EXPERIMEN
Yang perlu dilakukan adalah mengetahui
1.          Alat dan Bahan
2.          Prosedur
3.          Penentuan variable

Alat dan Bahan
·         Medium NA
·         Sampel sebagai sumber mikroba
·         Alat : cawan petri steril, tabung reaksi, jarum ose, lampu spiritus

Prosedur
Karena banyak cara maka perlu dilakukan pemilihan , Cara yang sering digunakan meliputi
1.          Metode Tuang (pour plate)
2.          Metode goresan (streak plate)
3.          Agar Miring (slant culture)
4.          Agar Tegak (stab culture)

Metode Tuang (pour plate)
·         Medium NA steril di siapkan (suhu 45 – 500 C)

·         Teteskan 1ml akuades steril ke dalam cawan petri steril kosong, usahakan tetesan di tengah cawan

·         Di masukkan satu ose bakteri (dari acara I medium NA makanan) ke dalam cawan petri, campurkan dengan akuades yang telah diteteskan

·         Tuang medium NA ke dalam cawan, ratakan

·         Cawan petri di bungkus, di inkubasi selama 2 hari dalam posisi terbalik

Metode goresan (streak plate)
·           Medium NA steril di siapkan (suhu 45 – 500 C)
·           Medium di tuang ke dalam cawan petri steril, ratakan, biarkan dingin dan memadat
·           Goreskan 1 ose bakteri (dari acara I medium NA makanan) pada agar dalam cawan petri, tutup cawan di buka secukupnya
·           Goreskan dengan metode kua
·           Sterilkan jarum ose dengan cara di bakar dengan lampu spiritus setiap akan di gunakan
·           Cawan petri di bungkus, diinkubasi selama 2 hari

Agar Miring (slant culture)
·           Siapkan medium agar miring steril dalam tabung reaksi
·           Goreskan 1 ose bakteri dari kultur murni secara zig zag pada permukaan agar, di mulai dari ujung tabung sampai akhir medium
·           Tabung reaksi di tutup dengan kapas atau plastik
·           Diinkubasi selama 2 hari
·           Siapkan medium agar tegak steril dlaam tabung reaksi

Agar Tegak (stab culture)
·         Tusukkan 1 ose bakteri ke dalam agar sepanjang kira kira ¾ bagian

·         Tabung reaksi di tutup dengan kapas atau plastik

·         Diinkubasi selama 2 hari


Hasil
Metode Tuang (Pour Plate)             
Ukurann :   pinpoint
                   Kecil
                   Moderate
Bentuk :     Irrengular
Elevasi :     Flat
Margin :     Felamentous


Metode Goresan (Streak Plate)
Ukurann :   Large
                   Small
Bentuk :     Irrengular
Elevasi :     Flat
Margin :     Lobate



Agar Miring (Slant Culture)
Bentuk :     Spreading
Kebutuhan Oksigen :         Affuse

Agar Tegak (Slab Culture)  
Bentuk :     Echinulate
Kebutuhan Oksigen :         Aerob

DISKUSI

·         Dalam praktikum isolasi bakteri, memerlukan lingkungan dan medium yang berisi zat hara untuk pertumbuhan sel, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan  yang sesuai dengan mikroorganisme.
·         Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan mikrobia dalam bentuk padat, semi padat, dan cair.
·         Yang digunakan dalam praktikum adalah medium padat yaitu agar.
·         Agar digunakan sebagai media karena tidak dapat diuraikan oleh mikroba.
·         Media yang digunakan dalam praktikum adalah NA karena yang akan di biakan adalah bakteri

 Metode tuang (pour plate)
·         Metode tuang terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini digunakan 
·         Bakteri dari makanan yang sudah dibuat dalam acara 1 dengan medium NA dalam cawan petri. 
·         Mula mula akuades dituang ditengah cawan, lalu diambil 1 ose bakteri (Bakteri dari makanan yang sudah dibuat dalam acara 1 dengan medium NA) dan dituangkan ditengah cawan juga.
·         Selanjutnya media yang digunakan yaitu NA pada suhu 45 oCCawan ini kemudian diputar untuk mencampur isinya dan dibiarkan memadat.
·         Setelah mengental, maka setelah diinkubasi selama 2 hari akan nampaklah koloni yang tertanam pada agar tersebut. 
·         Inkubasi dilakukan dengan kondisi cawan terbalik untuk mencegah air kondensasi jatuh di atas permukaan sehingga dapat terjadi penyebaran koloni
·         Tujannya adalah memisahkan sel-sel bakteri satu sama lain sehingga terbentuk menjadi koloni-koloni yang terpisah dalam medium yang padat.
·         Kemudian dapat diambil sel-sel dari satu koloni utntuk mendapatkan biakan murni.
·         Pada percobaan isolasi bakteri dengan menggunakan media NA ini didapatkan bentuk koloni menyebar tidak teratur.
·         Bakteri yang dihasilkan berbentuk irrengular yang ukurannya titik, ada juga yang kecil, dan juga sedang  jika dilihat dari atas,  dengan elevasi flat, dan margins felamentous.

Metode goresan (streak plate)
·         Metode goresan terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini  digunakan 
·         Bakteri dari makanan yang sudah dibuat dalam acara 1 dengan medium NA dalam cawan petri.
·         Mula-mula medium NA dengan suhu 45-500C dituangkan pada cawa petri steril, diratakan dengan cara memutar-mutarkan cawan setelah itu biarkan hingga dingin dan memadat.
·         Setelah medium NA padat, ambil 1 ose bakteri dari biakan murni pada acara 1 kemudian goreskan pada permukaan agar selama menggores tutup cawan dibuka secukupnya.
·         Cara menggoreskannya yaitu awalnya cawan dibagi menjadi 4 bagian kemudian goreskan bakteri pada permukaan agar dengan dibuat zigzag menyambung dari cawan bagian ke-1 sampai ke cawan bagian ke-4 tidak terputus.
·         Pada bagian cawan ke-4 goresan tidak boleh mengenai bagian yang pertama. Setelah diinkubasi selama 2 hari akan terlihat koloni bakteri berkumpul pada goresan-goresan tersebut.
·         Karena pada saat penggoresan yang kurang baik, akhirnya bakteri menyebar ke semua bagian cawan.
·         Bakteri yang dihasilkan ada bermacam-macam ukuran ada yang large dan small, dengan bentuk irregular, elevasi flat, dan margins lobate.

Agar miring (slant culture)
·         Metode ini hampir sama dengan streak plate, hanya saja metode slant culture ini (agar miring) media NA disiapkan dalam tabung reaksi dengan keadaan miring.
·         Satu koloni bakteri diambil dari acara I (bakteri makanan medium NA) dengan menggunakan jarum ose (ujungnya berbentuk bulat) dan digoreskan dengan arah zig-zag dimulai dari bawah tabung.
·         Setelah itu diinkubasi selama 2 X 24 jam untuk melihat pertumbuhan bakteri.
·         Dalam percobaan yang dilakukan ada pertumbuhan bakteri yang terlihat di permukaan agar. 
·         Dimana data yang kami dapat berdasarkan bentuknya adalah spreading. Dan kebutuhan oksigen affuse.

Agar tegak (stab culture)
·         Medium yang dibuat pada metode ini tidak memakai cawan petri steril akan tetapi menggunakan tabung reaksi.
·         Medium NA disiapkan dalam tabung reaksi, kemudian 1 ose koloni bakteri diambil dari acara I (bakteri makanan medium NA)  dan ditusukkan dengan menggunakan jarum ose yang ujungnya runcing.
·         Setelah itu tabung ditutup menggunakan kapas dan plastik dan diinkubasi selama 2 hari.
·         Setelah 2 hari inkubasi terdapat pertumbuhan mikroba pada agar ditusukkan sebelumnya.
·         Bakteri yang tumbuh memiliki bentuk echinulate dan berdasarkan kebutuhan oksigennya yaitu affuse.

Cara isolasi bakteri yang dilakukan pada metode tuang (pour plate), metode goresan (streak plate), metode miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture) yang semuanya menggunakan medium NA dari acara 1.
·         Pengertian dari Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan.
·         Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba.
·         Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya
·         Dalam pelaksanaan sebaiknya lebih memperhatikan dan lebih teliti lagi dalam setiap metode yang dilakukan, supaya hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan.
·        Kondisi akseptis juga harus diperhatikan, baik dari praktikan maupun alat-alat yang akan digunakan, untuk mengurangi adanya kontaminasi dari luar (udara).

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...