Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

7 NEGARA MENYUMBANG KERUSAKAN BUMI

Kerusakan bumi akan terus berjalan seiring waktu. Kerusakan tersebut bisa diakibatkan oleh ulah manusia maupun faktor alam itu sendiri. Berbagai faktor seperti asap pabrik, sampah, dan limbah industri terus menerus menyebabkan pencemaran di muka bumi.  Dari faktor-faktor tersebut, sejumlah negara menjadi penyebab utama kesusakan bumi. Berikut serupedia mengulasnya dalam 7 Negara Menyumbang Kerusakan Bumi.  1. USA Meskipun Amerika menempati peringkat 211 terbaik untuk konversi tempat tinggal dan menghormati alam, namun banyak perilaku buruknya yang melampaui negara-negara lain. Dalam hal ini Amerika adalah pengguna terbesar dalam penggunaan pupuk dan nitrogen, fosfor dan potassium (NPK). Penggunaan pupuk yang berlebihan mengakibatkan pencemaran bahan kimia ke dalam air tanah, bahkan mengubah atau menghancurkan habitat alam. Amerika Serikat juga berada pada peringkat pertama untuk emisi CO2, peringkat ke-dua sebagai tempat polusi air, tempat ke-tiga untuk penangkapan i

PAKKACAPING MEMANG OKEY

Atau Biasa Juga Disebut Kecapi Bugis  adalah Musik instrumental tradisional Sulawesi Selatan yang diciptakan oleh seorang pelaut Bugis  LINK YOUTUBE PAKKACAPING BERIKUT INI... Kecapi Bugis Modern Bag.1 Kecapi Bugis Modern Bag.2 Kecapi Bugis Modern Bag.3 Kecapi Bugis Modern Bag.4 Kecapi Bugis Modern Bag.5 Kecapi Bugis Modern Bag.6  Pakacaping adalah salah satu musik instrument tradisional daerah Sulawesi Selatan yang dikenal dalam etnis Makassar, Bugis, dan Mandar. Alat musik ini mirip dengan hasapi (Tapanuli), atau kecapi untuk etnis Sunda dan Jawa.Secara etimologis, Pakacaping diartikan sebagai pemain kecapi yang berasal dari dua suku kata yaitu pa berarti ‘pemain’ dan kata Kacaping berarti ‘instrumen kecapi’. Alat musik ini terbuat dari kayu berdawai dua dan berbentuk menyerupai perahu. Menurut sejarahnya kecapi diciptakan oleh seorang pelaut Bugis Makassar yang telah berhari-hari berlayar di laut lepas meninggalkan gadis pujaan hatinya di darat, tiba-tiba badai dat

SETELAH PEMBERITAAN TENTANG EKSEKUSI GEMBONG NARKOBA ,KINI POLISI TEMBAK POLISI

Di tengah hangatnya pemberitaan masalah eksekusi mati terhadap mafia narkoba internasional di Nusakambangan, insiden memalukan justru melanda korps Polri. Seorang polisi menembak kepalanya sendiri setelah menembak mati rekan seprofesinya. Penyebab aksi itu masih misterius. Hal itu itu terjadi di Jl Karya, Lingkungan VI, Kelurahan Tualang Gang Sempit, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut). Kedua polisi itu merupakan anggota Polisi Air di Kepolisian Resort (Polres) Serdang Bedagai. Kedua polisi yang tewas ditembak di bagian kepala adalah Brigadir M Dedy Sopian dan Briptu Sigiro. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.10 WIB, dan lokasi tempat kejadian perkara (TKP), persisnya di bagian dapur rumah Brigadir M Dedy Sopian. Senjata laras panjang jenis V2 ditemukan di lokasi. Kapolres Sergai AKBP Guntur Agung Supono mengatakan, kasus penembakan itu masih dalam penyelidikan. Polisi juga masih mendalami motif di balik kejadian tersebut. Briptu Sigiro

Sebelum Dieksekusi, Mustofa Minta Maaf ke Rakyat Indonesia

Jenazah terpidana mati asal Nigeria Sylvester Obiekwe Nwolise alias Mustofa akan diterbangkan ke negara asalnya untuk dimakamkan pada tanggal 1 Mei mendatang. "Telah dilaksanakan eksekusi dan akan dikirim ke negaranya tanggal 1 Mei," kata kuasa hukum Sylvester, Marusaha Sitorus di Rumah Sakit Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/4/2015). Sitorus menambahkan, sebelum dieksekusi regu tembak, Mustofa juga telah meminta maaf terhadap rakyat Indonesia atas ulah yang tertangkap tangan pada 2003 di Bandara Soekarno Hatta, karena membawa 1,2 kilogram heroin. "Dia sudah ada permintaan maaf ke masyarakat Indonesia dan keluarga yang mengirimkan dan mengurus jenazah ke Nigeria,"tutupnya.

Haji Martin Anderson: Cuma 50 Gram, Kenapa Dihukum Mati?

Mendiang Haji Martin Anderson sudah dieksekusi mati dan telah sampai ke peristirahatan terakhirnya di TPU Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (29/04/2015) siang. Namun, sebelum eksekusi mati yang dilakukan pihak kejaksaan terhadap dirinya, ada beberapa kekecewaan yang disampaikan oleh warga negara Nigeria yang sudah berhaji sebelum ditahan itu. Salah satu kekecewaan yang dirasakan olehnya sebelum diputuskan dia harus dihukum mati, ialah saat proses pengajuan kembali (PK) yang dilakukan pihak lewat kuasa hukumnya, Casmanto "Saat itu almarhum merasa kecewa ketika PK-nya ditolak Kejaksaan," kata Casmanto, Rabu (29/04/2015) di TPU Perwira, tadi. Padahal, barang bukti yang dimilikinya yang hanya 50 gram kokain. Itu dianggap tidak seberapa dibandingkan dengan terpidana lainnya yang lebih besar. "Saat itu, dia bertanya kenapa dengan hanya 50 gram saya dihukum mati? Sementara, terpidana lainnya yang lebih besar sampai berkilo-kilo hanya dihukum 10 tahun,"

Kronologi Duel Maut Polisi di Serdang Bedagai

Anggota Satpol Air Polres Serdang Begadai (Sergai), Sumatera Utara, Brigadir Dedi Sofyan Kurniawan tewas ditembak rekannya sendiri Briptu Suprianto Sigiro, warga Desa Jambur Pulo, Rabu (29/4/2015) siang kemarin. Informasi yang dihimpun Okezone, kejadian ini berawal saat Briptu Suprianto mendatangi rumah korban Brigadir Dedy di Jalan Karya, Gang Masjid, Lingkungan 6, Desa Tualang, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai. Saat tiba, Briptu Suprianto sudah menenteng senjata api jenis SS1 V2 miliknya. Setibanya di rumah korban, keduanya terlibat percekcokan sengit, sehingga Briptu Suprianto mengeluarkan senjata miliknya dan tanpa kompromi langsung menembak Brigadir Dedy. Melihat rekannya tewas, pelaku kemudian hendak melarikan diri. Namun, kejadian itu diketahui warga yang mendengar letusan senjata api, dan langsung mengepung pelaku. Briptu Suprianto pun panik dan merasa terpojok, sehingga nekat menembak kepalanya sendiri. Polres Sergai yang mendapat informasi itu kemudian turun

Begini Cara Bermain Gas Pelaku Kriminal. Dua Kali Gudang Digerebek Tapi Masih Operasi

Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Barelang kembali menggerebek gudang penyulingan gas elpiji milik PT Eka Delta Mas di Bukit Senyum, Batuampar, Selasa (29/4) malam. Diduga kuat di gudang ini pemilik dan para pekerjanya menyuling gas subsidi 3 kilo gram ke tabung gas 20 hingga 50 kilogram. Dengan begitu, harga jual gas 20 dan 50 kg yang tidak bersubsidi bisa diraup dari selisih harga beli gas 3 Kg. Gudang tersebut sebelumnya pernah digerebek Ditreskrimsus Polda Kepri, namun kasus hilang ditelan bumi. Penggerebekan bermula dari diamankannya truk BP 9087 DY yang mengangkut 400 tabung gas 3 kilo gram di jalan raya Batuampar oleh Sat Sabhara Polresta. Truk warna kuning tanpa tulisan itu, ditangkap saat mengambil gas elpiji tabung melon di pangkalan milik Muslim di kawasan Jodoh, Batuampar. Andiyanto sang supir truk diamankan bersama Zaenal dan Purwandi, kernetnya. Setelah dikembangkan, polisi kembali membekuk Muslim, pemilik pangkalan dan Hari sang pemilik gu

Cerita Surat Sakti yang Selamatkan Mary Jane dari Eksekusi Mati

Satu dari sembilan terpidana mati, Mary Jane, batal didor pada dinihari kemarin. Nah, mulai terkuak teka-teki proses hingga keputusan penundaan eksekusi Mary Jane itu dikeluarkan. Ternyata, pasca pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Filipina Benigno Aquino Jr beberapa waktu lalu, secara intens menteri luar negeri kedua negara berkomunikasi. Terakhir, Jaksa Agung H M. Prasetyo berkomunikasi dengan Menteri Kehakiman Filipina Leila De Lima. Puncaknya, komunikasi petinggi kedua negara itu diwujudkan menjadi surat permintaan penundaan eksekusi mati terhadap Mary Jane tertanggal 28 April 2015. Surat sakti berkop Kementerian Kehakiman Filipina itulah yang membuat Prasetyo menghubungi Jaksa Eksekutor detik-detik terakhir dan meminta Mary Jane diselamatkan. Kemarin (29/4) Jaksa Agung H.M Prasetyo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti berkunjung ke Nusakambangan. Tampak juga, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Spontana. Prasetyo mengatakan penundaan eksekusi terhadap

Ibu Rumah Tangga yang Berprofesi Germo Dibekuk, saat Paksa Anak Dibawah Umur Layani Teman Prianya

Polres Pulau Ambon dan Pp Lease berhasil menggagalkan upaya penjualan anak dibawah umur atau trafficking, Selasa (28/4) pukul 21.00 wit. Beberapa anak tersebut rencananya akan dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Kepualuan Aru. Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Theodorus Priyo Santoso mengungkapkan, aksi penjualan anak itu terbongkar berdasarkan pengakuan salah satu wanita AI, yang masih dibawah umur. Dikatakan, AI dibujuk MA, ibu rumah tangga yang berperan sebagai germo atau pencari orang-orang untuk dijadikan PSK. AI dibujuk agar berangkat ke Kabupaten Aru. Disana dia akan dibayar Rp2 juta per hari. Namun sebelumnya korban harus melayani TT yang juga kerabat MA. AI menolak. Karena takut, korban itu langsung melaporkan perbuatan MA dan TT ke Polres Ambon. “Keduanya langsung ditangkap disalah satu penginapan di Kota Ambon. Kita meminta korban menunjukan lokasi tinggal MA dan TT. Setelah dibuntuti, keudanya langsung disergap,” ungkap Santoso kepada wartawan k

Ini Hitung-Hitungan Upah Mucikari-PSK. Sekali Kencan Rp3 Juta, Mucikari 40 Persen

Jaringan bisnis prostitusi online di salah satu hotel di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, berhasil diungkap Satuan Reserse Kriminal Polsek Cinambo, Selasa (28/4). Dari pengungkapan tersebut, tiga mucikari berinisial AI, 20; IA, 33; dan DI, 29; serta dua orang yang ditengarai sebagai PSK, NR, 20, dan ZA,19, berhasil ditangkap. Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Ngajib menjelaskan, modus yang mereka pakai adalah menggunakan layanan online. ’’Mucikari itu memasang foto-foto di grup smartphone untuk diperjualbelikan,’’ ujarnya di Polrestabes Bandung, Rabu (29/4). Dari penangkapan tersebut, beberapa barang bukti diamankan. Antara lain, satu bukti transfer Rp 300 ribu, empat handphone, sebuah kunci mobil beserta STNK, sebuah tablet, dan uang cash Rp 1.500.000. Ngajib menjelaskan, dalam jual beli prostitusi online,para mucikari memasang harga Rp 1 juta–Rp 3 juta. Setiap bertransaksi, para mucikari tersebut mendapatkan 40 persen dari jumlah harga yang dipasang untuk

Waduh! Wanita dalam Postingan Bisnis Prostitusi Online Adalah Pegawai Bank

Satuan Reserse Kriminal Polsek Cinambo, Selasa (28/4), menangkap tiga mucikari berinisial AI, 20; IA, 33; dan DI, 29; serta dua orang yang ditengarai sebagai PSK, NR, 20, dan ZA,19. Mereka merupakan anggota jaringan bisnis prostitusi online di salah satu hotel di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat. Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Ngajib menjelaskan, modus yang mereka pakai adalah menggunakan layanan online. ’’Mucikari itu memasang foto-foto di grup smartphone untuk diperjualbelikan,’’ ujarnya di Polrestabes Bandung, Rabu (29/4). Para mucikari memasang harga Rp 1 juta–Rp 3 juta. Menurut penuturan NR, pekerja di salah satu bank swasta di Bandung, dirinya sama sekali tidak pernah menerima panggilan untuk bekerja sebagai PSK. NR yang juga ditangkap, mengaku tidak ikut dalam grup online yang dibuat orang Jakarta yang kini buron. Soal foto-fotonya di grup tersebut, NR menuturkan, foto-foto itu mungkin dicuri lewat smartphone yang dimiliki. ’’Mereka sering konta

6 PERCOBAAN PEMBUNUHAN PADA BUNG KARNO YANG GAGAL

Presiden Republik Indonesia pertama sekaligus proklamator, Bung Karno, tidak terlepas dari percobaan pembunuhan yang mengancam nyawanya. Namun takdir berkata lain, dari serangkaian percobaan pembunuhan tersebut, tak satupun yang berhasil. Sejak 1950 sampai 1965 telah terjadi 6 kali percobaan pembunuhan terhadap Bung Karno. Berikut serupedia mengulasnya dalam  6 Percobaan Pembunuhan pada Bung Karno yang Gagal . 1. Penggranatan di Cikini  Terjadi pada  tanggal 30 Nopember 1957, di Cikini, dimana pada saat itu Bung Karno menghadiri peringatan ulang tahun Yayasan Perguruan Cikini. Guntur dan Megawati adalah murid SD Yayasan Perguruan Cikini. Bung Karno sempat meninjau berkeliling sekitar 25 menit, dan ketika pulang tiba-tiba terdengar ledakan hebat, yang belakangan adalah ledakan granat yang dilempar dari sekitar sekolah. Para pelakunya Juyuf Ismail, Saadon bin Mohammad, Tasrif bin Husein, dan Moh Tasin bin Abubakar berhasil dibekuk dan di hadapkan ke pengadilan m

Ikif Kawazhima Bokong Paling Semog Paling Mantab Goyang Nya

Dangdut Hot Terbaru Goyang Hot Saweran Paling Yahud Sampai Bugil

Dangdut koplo Bejad!! Goyang Seronok di acara Kampanye Caleg!! HOT

Dangdut Koplo Goyang ESEK ESEK Mantap Banget 1 Jam Full

http://www.indoanswer.com/clip/Kompilasi-Dangdut-Koplo-HOT-2015-Dangdut-Koplo-Goyang-ESEK-ESEK-Mantap-Banget-1-Jam-Full/SAia6hdHuIM

Harga Sumber Energi MAHAL

Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring ICW, Emerson Yuntho, mengatakan Jokowi terkesan terburu-buru mengirim nama Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri ke Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Padahal, menurut Emerson, tidak ada alasan mempercepat seleksi lantaran masa tugas Kapolri saat ini, Jenderal Sutarman, baru akan habis Oktober mendatang. (Baca: 3 Blunder Jokowi Pilih Komjen Budi Gunawan) "Jangan-jangan, Pak Jokowi mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu," ujar Emerson di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 11 Januari 2015. "Bukan hanya sekali ini saja Jokowi mengingkari janjinya," tutur Emerson. Saat memilih Jaksa Agung, Jokowi juga tidak menjunjung tinggi asas integritas. (Baca: Petisi Desak Jokowi Batalkan Budi Gunawan Beredar) Jokowi langsung menunjuk politikus Partai NasDem, Muhammad Prasetyo, sebagai orang nomor satu di korps Adhyaksa tanpa melalui penelusuran rekam jejak oleh KPK dan PPATK. Nama Budi Gunawan diseb

BENIQNO menyatakan ''CINTA'' untuk TITIK

Ini Alasan Istana Dibalik Penundaan Eksekusi Mati Mary Jane

Akhirnya ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pihak Istana terkait dengan penundaan eksekusi mati terhadap terpidana mati asal Filipina Mary Jane Veloso yang seharusnya digelar bersama delapan terpidana mati lainnya, Rabu (29/4) dinihari di Pulau Nusakambangan. Penundaan eksekusi terhadap Mary Jane dianggap sebagai mukjizat oleh keluarga Mary Jane setelah Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan mengejutkan untuk menunda tembak mati ibu dua anak. Menurut Mensesneg Pratikno, presiden memiliki alasan khusus penundaan itu. Salah satunya, karena gembong narkoba Maria Kristina Sergio yang mengaku merekrut Mary Jane menyerahkan diri di Filipina. "Keputusan menunda hukuman mati Mary Jane Veloso diambil setelah Presiden mendapatkan laporan mengenai proses hukum yang sedang berjalan di Filipina.  Sehingga harus dipastikan Mary Jane Veloso mendapatkan keadilan," ujar Pratikno melalui keterangan pers Rabu (29/4). Dengan adanya penundaan tersebut, maka eksekusi secara seren