Lengkap sudah kegagalan partai-partai di Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, khususnya di Kabupaten Barru.
Tak hanya perolehan suara yang menurun drastis, delapan elitnya juga diprediksi gagal melenggang ke parlemen.
Mereka di antaranya Ketua DPD II Partai Golkar H Fakhruddin Sabir, Ketua DPC PKS Andi Muh Izul, Ketua DPC PKB Ilyas Banno, Ketua DPC PBB H Burhanuddin, Ketua DPC Nasdem Aksa Kasim, Ketua DPC PKPI H Andi Maru, Ketua DPC PAN Andi Januar Tobo, Ketua DPC Hanura Ilham Iskandar.
Dari hasil perhitungan sementara ditingkat PPS, hanya tiga Ketua parpol yang dinyatakan lolos ke parlemen, yakni Ketua DPC Partai Demokrat Andi Haeruddin, Ketua DPC PPP Andi Wawo Mannojengi dan Ketua DPC PDI Perjuangan Arivai Muin.
Sementara dari delapan parpol yang tumbang, Ketua DPD II Partai Golkar H Fakhruddin Sabir yang sudahtiga periode selalu tampil sebagai peraih suara terbanyak ternyata gagal ke Parlemen. Hal ini sekaligus menghempaskan dominasi wakil Golkar di DPRD Barru.
Pada periode Pemilu 2009, DPD II Partai Golkar meloloskan sembilan wakilnya di DPRD Barru. Di pemilu 2014 diprediksi hanya 5 wakilnya bisa lolos ke parlemen sesuai hasil hitung sementara dari tiga dapil seperti di dapil I hanya menempatkan satu calegnya, sedangkan di dapil II hanya dua calegnya dan dua calegnya lagi di dapil III.
Golkar mendapat saingan dari partai Gerindra di DPRD Barru bersama partai baru Nasdem dan PPP yang bakal meloloskan masing-masing tiga kursi, kemudian menyusul PKS, Demokrat dan PDI-P yang diprediksi memperoleh dua kursi.
AM Nursahid sebagai Ketua Tim Pemenangan Nurhasbiah Main dari Wakil PKS di Dapil 1 Kecamatan Barru mengaku optimis wakil PKS bisa lolos ke parlemen dan sangat mungkin menjadi peraih suara terbanyak di dapilnya. Dari hitungan sementara Nursahid, caleg PKS tersebut telah mencapai raihan suara diatas angka 2.000 lebih. " Kami sangat optimis Nuhasbiah bakal menjadi peraih suara tertinggi didapil 1," aku Nursahid
Tak hanya perolehan suara yang menurun drastis, delapan elitnya juga diprediksi gagal melenggang ke parlemen.
Mereka di antaranya Ketua DPD II Partai Golkar H Fakhruddin Sabir, Ketua DPC PKS Andi Muh Izul, Ketua DPC PKB Ilyas Banno, Ketua DPC PBB H Burhanuddin, Ketua DPC Nasdem Aksa Kasim, Ketua DPC PKPI H Andi Maru, Ketua DPC PAN Andi Januar Tobo, Ketua DPC Hanura Ilham Iskandar.
Dari hasil perhitungan sementara ditingkat PPS, hanya tiga Ketua parpol yang dinyatakan lolos ke parlemen, yakni Ketua DPC Partai Demokrat Andi Haeruddin, Ketua DPC PPP Andi Wawo Mannojengi dan Ketua DPC PDI Perjuangan Arivai Muin.
Sementara dari delapan parpol yang tumbang, Ketua DPD II Partai Golkar H Fakhruddin Sabir yang sudahtiga periode selalu tampil sebagai peraih suara terbanyak ternyata gagal ke Parlemen. Hal ini sekaligus menghempaskan dominasi wakil Golkar di DPRD Barru.
Pada periode Pemilu 2009, DPD II Partai Golkar meloloskan sembilan wakilnya di DPRD Barru. Di pemilu 2014 diprediksi hanya 5 wakilnya bisa lolos ke parlemen sesuai hasil hitung sementara dari tiga dapil seperti di dapil I hanya menempatkan satu calegnya, sedangkan di dapil II hanya dua calegnya dan dua calegnya lagi di dapil III.
Golkar mendapat saingan dari partai Gerindra di DPRD Barru bersama partai baru Nasdem dan PPP yang bakal meloloskan masing-masing tiga kursi, kemudian menyusul PKS, Demokrat dan PDI-P yang diprediksi memperoleh dua kursi.
AM Nursahid sebagai Ketua Tim Pemenangan Nurhasbiah Main dari Wakil PKS di Dapil 1 Kecamatan Barru mengaku optimis wakil PKS bisa lolos ke parlemen dan sangat mungkin menjadi peraih suara terbanyak di dapilnya. Dari hitungan sementara Nursahid, caleg PKS tersebut telah mencapai raihan suara diatas angka 2.000 lebih. " Kami sangat optimis Nuhasbiah bakal menjadi peraih suara tertinggi didapil 1," aku Nursahid